Cacing bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan kulit, sehingga dapat menyebabkan 2 jenis penyakit yang berbeda pula.
Penyebab ascariasis
Pada ascariasis, Anda bisa terinfeksi cacing jika berkontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi telur cacing. Tanah tersebut biasanya sudah tercampur dengan feses hewan atau manusia yang sebelumnya juga terinfeksi cacing.
Anda juga bisa tertular jika mengonsumsi daging yang terinfeksi telur cacing dan tidak memasak dagingnya samoai benar-benar matang. Selain itu, meminum air yang terkontaminasi telur cacing juga bisa menyebabkan tubuh terkena ascariasis.
Anak-anak yang sering main di tanah dan memasukkan jarinya yang kotor ke dalam mulut juga berisiko terkena infeksi cacing tambang.
Secara garis besar, berikut adalah fase perkembangan cacing setelah masuk dan menginfeksi tubuh manusia:
- Telur cacing yang menetas akan menghasilkan larva.
- Larva kemudian berpindah ke jantung atau paru-paru melalui pembuluh darah.
- Larva akan berkembang di dalam paru-paru atau jantung selama 10-14 hari dan akan masuk ke saluran pernapasan, kemudian naik ke tenggorokan.
- Ketika terbatuk, larva akan tertelan dan kembali ke usus.
- Di dalam usus, larva ini akan bertumbuh menjadi cacing dewasa. Seekor cacing dewasa bisa menghasilkan sekitar 200.000 telur sehari, yang kemudian bisa terbuang melalui feses Anda dan mengontaminasi tanah.
Penyebab cutaneous larva migran (CLM)
Perbedaan CLM dan ascariasis adalah proses masuknya cacing ke dalam tubuh. Pada CLM, infeksi cacing akan masuk lewat kulit manusia melalui permukaan yang hangat, lembap, dan berpasir. Hal ini karena telur cacing dapat menetas pada lingkungan tersebut dan menembus kulit yang terpapar.
Saat kulit manusia terpapar tanah, larva cacing tambang akan menembus permukaan kulit melalui folikel rambut, kulit yang retak, atau bahkan kulit yang sehat sekalipun.
Tidak seperti siklus pada ascariasis, larva cacing tambang pada CLM tidak dapat menembus dermis kulit dan bergerak menuju usus. Itu sebabnya, infeksi cacing tambang hanya terjadi di bagian lapisan luar kulit.
Faktor risiko infeksi cacing tambang
Semua orang bisa terkena cacingan akibat cacing tambang. Namun, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi cacing tambang. Beberapa di antaranya adalah:
- Anak-anak di bawah 10 tahun, terutama yang sering main di pasir dan tanah
- Tinggal atau berada di tempat beriklim hangat
- Tinggal atau berada di tempat dengan sanitasi yang buruk
- Makan daging yang tidak dimasak hingga matang sempurna
- Makan sayur atau buah-buahan yang tidak dicuci dan dikupas dengan baik
Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana kondisi ini didiagnosis?
Dalam proses mendiagnosis, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang Anda alami, serta meminta Anda menjalani tes tambahan.
Tujuannya adalah untuk memastikan apakah ada cacing tambang hidup di dalam tubuh Anda, serta menentukan jenis pengobatan yang sesuai.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa tes yang diperlukan untuk mendeteksi keberadaan cacing dalam tubuh:
- Tes feses Pada tes ini dokter akan memeriksa feses atau tinja Anda untuk mencari adanya telur dan larva cacing tambang. Namun, biasanya telur cacing tidak tampak pada feses setidaknya 40 hari setelah Anda terinfeksi. Jika Anda hanya terinfeksi cacing jantan, telur juga tidak akan ditemukan.
- Tes darah Tes darah dapat mengukur kadar sel darah putih Anda. Jika Anda terinfeksi suatu jenis parasit, kadar sel darah putih dalam tubuh biasanya akan meningkat.
- Tes pengambilan gambar Tes ini dilakukan untuk melihat secara langsung adanya cacing di organ dalam tubuh Anda, seperti perut, usus, pankreas, atau hati. Beberapa jenis tes yang dapat dilakukan meliputi rontgen, USG, serta CT scan.
Bagaimana cara mengobati infeksi cacing tambang?
Umumnya, infeksi cacing tambang perlu diobati hanya jika penyakit ini menyebabkan gejala-gejala. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Obat anthelmintik (obat cacing) adalah obat yang sering diresepkan untuk mengatasi infeksi cacing tambang. Beberapa di antaranya adalah:
Untuk meredakan gatal pada infeksi cacing di kulit, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan tambahan, seperti antihistamin dan kortikosteroid topikal.
Pencegahan penyakit infeksi cacing tambang
Meskipun kebanyakan kasus infeksi terjadi secara tidak sengaja, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menekan risikonya.
- Selalu menggunakan alas kaki saat berjalan di luar ruangan.
- Selalu cuci tangan dan kaki setelah melakukan aktivitas dari luar.
- Hindari membawa binatang peliharaan, seperti anjing dan kucing, ke pantai atau taman untuk mencegah terjadinya kontaminasi fasilitas umum.
- Memberikan obat cacing pada binatang peliharaan secara teratur.
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar