Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh dimasuki oleh parasit berupa cacing tambang, yang kemudian berkembang dalam tubuh. Cacing-cacing tersebut menggunakan tubuh manusia sebagai lingkungan yang ideal untuk berkembang menjadi cacing dewasa.
Manusia bisa tertular cacing tambang ini ketika sedang berjalan tanpa alas kaki di area yang terkontaminasi tinja binatang, seperti di taman atau pantai. Selain itu, parasit yang menempel pada kulit juga bisa berasal dari benda yang lembap, seperti handuk.
Jenis infeksi cacing tambang yang paling sering ditemukan adalah ascariasis dan cutaneous larva migrans (CLM).
Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang umum ditemukan di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, seperti Asia Tenggara, Afrika, Amerika, dan Kepulauan Karibia.
Infeksi cacing tambang dapat menyerang siapa pun. Namun, sebagian besar yang mengalami infeksi ini adalah anak-anak. Hal ini lantaran anak-anak lebih sering bermain di ruang terbuka tanpa alas kaki.
Selain itu, infeksi cacing tambang juga berisiko tinggi untuk dialami orang-orang yang kerap menghabiskan waktu berjemur di pantai tanpa menggunakan alas atau para pekerja yang berada di sekitar area pembangunan atau peternakan yang terkontaminasi.
Infeksi cacing tambang disebabkan oleh cacing tambang yang masuk dan berkembang biak di dalam tubuh. Terdapat dua jenis cacing tambang yang paling sering menyebabkan penyakit pada manusia, khususnya ascariasis, yaitu:
Kedua cacing di atas hanya ditemukan pada tubuh manusia.
Terdapat pula beberapa jenis parasit cacing tambang penyebab infeksi pada kulit yang ditemukan pada hewan, yaitu:
Adapun beberapa jenis lainnya yang jarang ditemukan, tapi dapat memicu terjadinya infeksi cacing tambang adalah:
Tidak semua penderita infeksi cacing tambang mengalami gejala, khususnya jika kondisi yang dialami tergolong ringan.
Jika infeksi yang dialami cukup parah, penderita dapat merasakan sensasi gatal, geli atau seperti ditusuk dalam waktu 30 menit pertama setelah terkontaminasi.
Akan tetapi, Anda bisa melihat gejala-gejala berikut ini pada kulit yang terinfeksi cacing tambang.
Apabila cacing masuk melalui saluran pencernaan, seperti pada ascariasis, cacing akan berkembang hingga menjadi cacing dewasa di usus. Pada kasus ascariasis ringan dan sedang, cacing yang bersarang di usus akan menimbulkan gejala-gejala cacingan seperti:
Jika jumlah cacing di dalam usus terlalu banyak, gejala-gejala yang akan muncul meliputi:
Jika Anda merasakan sakit perut terus-menerus, diare berkepanjangan, serta rasa mual yang tak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyebab infeksi cacing tambang adalah masuknya parasit cacing tambang ke dalam tubuh.
Cacing bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan kulit, sehingga dapat menyebabkan 2 jenis penyakit yang berbeda pula.
Pada ascariasis, Anda bisa terinfeksi cacing jika berkontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi telur cacing. Tanah tersebut biasanya sudah tercampur dengan feses hewan atau manusia yang sebelumnya juga terinfeksi cacing.
Anda juga bisa tertular jika mengonsumsi daging yang terinfeksi telur cacing dan tidak memasak dagingnya samoai benar-benar matang. Selain itu, meminum air yang terkontaminasi telur cacing juga bisa menyebabkan tubuh terkena ascariasis.
Anak-anak yang sering main di tanah dan memasukkan jarinya yang kotor ke dalam mulut juga berisiko terkena infeksi cacing tambang.
Secara garis besar, berikut adalah fase perkembangan cacing setelah masuk dan menginfeksi tubuh manusia:
Perbedaan CLM dan ascariasis adalah proses masuknya cacing ke dalam tubuh. Pada CLM, infeksi cacing akan masuk lewat kulit manusia melalui permukaan yang hangat, lembap, dan berpasir. Hal ini karena telur cacing dapat menetas pada lingkungan tersebut dan menembus kulit yang terpapar.
Saat kulit manusia terpapar tanah, larva cacing tambang akan menembus permukaan kulit melalui folikel rambut, kulit yang retak, atau bahkan kulit yang sehat sekalipun.
Tidak seperti siklus pada ascariasis, larva cacing tambang pada CLM tidak dapat menembus dermis kulit dan bergerak menuju usus. Itu sebabnya, infeksi cacing tambang hanya terjadi di bagian lapisan luar kulit.
Semua orang bisa terkena cacingan akibat cacing tambang. Namun, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi cacing tambang. Beberapa di antaranya adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dalam proses mendiagnosis, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang Anda alami, serta meminta Anda menjalani tes tambahan.
Tujuannya adalah untuk memastikan apakah ada cacing tambang hidup di dalam tubuh Anda, serta menentukan jenis pengobatan yang sesuai.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa tes yang diperlukan untuk mendeteksi keberadaan cacing dalam tubuh:
Umumnya, infeksi cacing tambang perlu diobati hanya jika penyakit ini menyebabkan gejala-gejala. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Obat anthelmintik (obat cacing) adalah obat yang sering diresepkan untuk mengatasi infeksi cacing tambang. Beberapa di antaranya adalah:
Untuk meredakan gatal pada infeksi cacing di kulit, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan tambahan, seperti antihistamin dan kortikosteroid topikal.
Meskipun kebanyakan kasus infeksi terjadi secara tidak sengaja, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menekan risikonya.
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar