backup og meta

Minum Susu Basi, Apa yang Harus Dilakukan Setelahnya?

Minum Susu Basi, Apa yang Harus Dilakukan Setelahnya?

Susu dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia karena bermanfaat untuk menambah energi dan mengoptimalkan pertumbuhan. Sayangnya, susu tergolong sebagai produk yang cepat basi. Lantas, apa yang terjadi bila Anda telanjur minum susu basi?

Ciri-ciri susu yang diminum sudah basi

Jika Anda termasuk penggemar susu, Anda pasti mengenal berbagai macam produk susu yang dijual di pasaran, mulai dari susu cair dalam kemasan hingga susu bubuk.

Tak hanya susu sapi, Anda juga dapat menemukan susu kedelai dan susu kacang almond yang cocok untuk orang-orang yang memiliki intoleransi laktosa.

Kebanyakan susu yang dijual di pasaran telah melalui proses pengolahan dengan suhu tinggi, baik itu dengan prosedur UHT (ultra-high temperature), sterilisasi, atau pasteurisasi. 

Proses pemanasan susu ini bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit, misalnya Escherichia coli (E. coli), Listeria, dan Salmonella.

Sayangnya, proses ini mungkin tidak dapat membunuh semua bakteri. Beberapa bakteri masih akan tetap hidup di dalam susu.

Nah, kandungan laktosa atau gula dalam susu sapi bisa membuat bakteri tersebut tumbuh dan berkembang biak sehingga menyebabkan proses pembusukan.

Ketika pembusukan susu mulai terjadi, perlahan akan muncul bau tengik. Aroma ini makin kuat seiring waktu dan rasa manis alami dari susu juga berganti menjadi asam.

Proses ini juga akan mengubah tekstur dan warna susu. Susu yang sudah basi akan berwarna kuning dengan tekstur berlendir dan lebih kental.

Walaupun belum kedaluwarsa, susu bisa cepat basi bila Anda tidak menutup segel rapat-rapat, menyimpannya di tempat bersuhu tinggi, atau membiarkan susu terpapar cahaya terlalu lama.

Tanda dan gejala keracunan akibat minum susu basi

susu pelangsing

Meski rasanya sudah tidak enak, sedikit tegukan susu basi tidak menimbulkan gejala. Susu basi baru akan menyebabkan gangguan pencernaan bila diminum dalam jumlah yang banyak.

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala-gejala keracunan makanan terkait minum susu basi meliputi:

  • kram perut,
  • mual,
  • muntah,
  • diare,
  • demam, dan
  • sakit kepala.

Pada umumnya, gejala keracunan makanan ini bisa berlangsung selama beberapa jam sampai hari. Kebanyakan kasus minum susu basi tidak menimbulkan gejala jangka panjang.

Keparahan gejala tergantung pada ketahanan tubuh masing-masing orang. Dalam beberapa kasus, ada orang yang mengalami gejala meski hanya minum setenggak kecil minuman basi.

Apa yang harus dilakukan setelah minum susu basi?

Sebenarnya keracunan makanan bisa ditangani sendiri bila masih dalam tingkat ringan. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi keracunan akibat telanjur minum susu basi.

1. Isi kembali cairan yang hilang

Keracunan makanan bisa membuat Anda kehilangan banyak cairan tubuh lewat muntah dan diare. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yakni kondisi saat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. 

Oleh karena itu, Anda perlu mengisi kembali cairan tubuh yang hilang dengan minum air putih atau minuman elektrolit.

2. Kembalikan energi yang hilang

Konsumsi jus buah dan air kelapa dapat mengembalikan karbohidrat. Tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi energi sehingga badan Anda tetap bertenaga.

Jika Anda sanggup makan makanan padat, pilihlah makanan yang lembut dan mudah dicerna, misalnya roti tawar, putih telur, dan pisang yang lunak.

3. Hindari minuman yang mengandung kafein

kolitis mikroskopis

Kafein dalam kopi berisiko memperparah iritasi pada saluran cerna akibat keracunan susu basi. 

Sebagai gantinya, Anda dapat minum teh herbal yang mengandung chamomile, jahe, dan daun mint untuk menenangkan perut yang sedang sakit. 

4. Minum obat sesuai resep dokter

Obat dengan kandungan loperamide dapat membantu meringankan diare. Namun, ada baiknya Anda meminta saran dari dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Obat diare justru dapat menghambat proses pemulihan, sebab tubuh akan mengeluarkan racun dan bakteri melalui feses yang keluar saat diare.

Apabila kondisi yang Anda alami masih dalam taraf ringan, Anda dapat melakukan pertolongan pertama untuk keracunan makanan agar gejalanya mereda secara perlahan.

Akan tetapi, bila tubuh Anda mulai menunjukkan tanda-tanda keracunan makanan yang parah, contohnya dehidrasi serius atau diare berulang kali, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang efektif.

Beberapa kasus keracunan yang parah memerlukan pemberian cairan tambahan melalui infus. 

Bahkan, jika tubuh Anda tidak kunjung pulih atau gejala makin parah, dokter mungkin perlu menyarankan rawat inap untuk mendukung proses penyembuhan Anda.

Kesimpulan

  • Susu basi bisa dikenali dari bau tengik, rasa asam, serta perubahan warna dan tekstur yang menjadi kental dan berlendir.
  • Minum susu basi dalam jumlah besar dapat menyebabkan gejala keracunan makanan, seperti kram perut, mual, muntah, diare, demam, dan sakit kepala.
  • Apabila mengalami keracunan, penting untuk mengisi kembali cairan tubuh yang hilang, menghindari kafein, dan minum obat sesuai resep dokter.
  • Segeralah cari bantuan medis bila Anda mengalami gejala parah, seperti dehidrasi dan diare serius.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Drinking milk past its use-by date. (2020). Let’s Eat Healthy + Dairy Council of California. Retrieved June 5, 2024, from https://www.healthyeating.org/nutrition-topics/milk-dairy/storage-handling/drinking-milk-past-its-use-by-date

Spoiled milk. (2023). Missouri Poison Center. Retrieved June 5, 2024, from https://missouripoisoncenter.org/is-this-a-poison/spoiled-milk/

Food poisoning – Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic. Retrieved June 5, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-poisoning/symptoms-causes/syc-20356230

Food poisoning – Diagnosis and treatment. (2022). Mayo Clinic. Retrieved June 5, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-poisoning/diagnosis-treatment/drc-20356236

About loperamide. (2024). NHS UK. Retrieved June 5, 2024, from https://www.nhs.uk/medicines/loperamide/about-loperamide/

Deeth, H. C. (2021). Effects of high-temperature milk processing. Encyclopedia, 1(4), 1312-1321. https://doi.org/10.3390/encyclopedia1040098

Lu, M., & Wang, N. S. (2017). Spoilage of milk and dairy products. The Microbiological Quality of Food, 151-178. https://doi.org/10.1016/b978-0-08-100502-6.00010-8

Versi Terbaru

10/06/2024

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Alergi Susu, Bisakah Muncul Saat Dewasa dan Bagaimana Gejalanya?

7 Manfaat Susu Full Cream untuk Kesehatan Tubuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 10/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan