Harganya yang relatif murah dan jumlahnya yang melimpah menjadikan kerang pilihan banyak orang ketika ingin makan seafood. Namun, tahukah Anda bahwa kerang termasuk jenis seafood yang kerap menyebabkan keracunan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Harganya yang relatif murah dan jumlahnya yang melimpah menjadikan kerang pilihan banyak orang ketika ingin makan seafood. Namun, tahukah Anda bahwa kerang termasuk jenis seafood yang kerap menyebabkan keracunan?
Supaya Anda lebih waspada terhadap risiko keracunan makanan karena kerang, simak informasi berikut.
Setiap orang bisa mengalami gejala keracunan yang berbeda-beda, tergantung jenis racun di dalam kerang, banyaknya racun yang masuk ke dalam tubuh, hingga kondisi sistem imun Anda.
Akan tetapi, menurut laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ciri-ciri keracunan kerang yang paling umum yaitu:
Gejala tersebut biasanya muncul 30–60 menit setelah Anda makan kerang yang terkontaminasi. Terkadang, berbagai gejala tersebut juga bisa muncul setelah beberapa jam Anda mengonsumsi kerang.
Salah satu sumber makanan bagi kerang adalah alga. Sayangnya, beberapa jenis alga bisa menghasilkan zat beracun di dalam tubuh kerang.
Kerang tidak dapat menyaring makanan yang beracun dengan yang tidak. Jika kerang yang dikonsumsi mengandung alga yang beracun, ini bisa menjadi penyebab keracunan makanan pada manusia.
Berdasarkan penyebabnya, keracunan kerang bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.
Keracunan kerang tidak hanya disebabkan oleh konsumsi kerang hijau, tapi juga jenis kerang lainnya, seperti tiram (oyster), simping (scallop), dan abalone.
Selain alga, sudah menjadi rahasia umum bahwa laut sebagai tempat tinggal kerang kerap tercemar berbagai limbah. Pencemaran akan membuat risiko keracunan makanan semakin meningkat.
Selama ini, Anda mungkin pernah mendengar bahwa bakteri atau komponen beracun di dalam makanan bisa dihilangkan jika Anda memasaknya sampai matang.
Sayangnya, zat beracun di dalam kerang termasuk yang tahan terhadap perubahan suhu sehingga tidak akan hilang meski sudah dimasak.
Mengingat setiap jenis keracunan kerang memiliki gejala yang cukup mirip, langkah terbaik yang bisa Anda lakukan jika mengalami gejala keracunan makanan adalah pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Penanganan medis perlu diberikan sedini mungkin karena keracunan akibat makan kerang bisa menimbulkan efek samping yang membahayakan nyawa.
Selagi menunggu penanganan dari dokter, pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan. Pasalnya, muntah-muntah karena keracunan bisa menyebabkan dehidrasi.
Selain air putih, Anda bisa minum air kelapa atau minuman isotonik untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi.
Meskipun tubuh Anda terasa tidak nyaman, hindari minum obat-obatan tanpa izin dokter. Anda sebaiknya juga tidak berusaha memuntahkan kerang sebelum pergi ke dokter.
Sebagian besar kasus keracunan makanan tidak memiliki pengobatan khusus. Artinya, pasien biasanya disarankan untuk istirahat yang cukup dan menunggu sampai semua racun keluar dari tubuh.
Obat untuk keracunan makanan biasanya menyesuaikan dengan gejala yang muncul, begitu pun dalam kasus keracunan makanan laut.
Sementara itu, pada kasus yang cukup parah, dokter mungkin memberikan alat bantu pernapasan sambil melakukan pemantauan hingga racun benar-benar keluar dari tubuh.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terpapar racun dari olahan kerang.
Selama didapatkan dari sumber yang tepat dan diolah dengan baik, makan kerang bisa memberikan berbagai manfaat.
Jadi, agar Anda bisa mendapatkan manfaat seafood yang satu ini dan terhindar dari keracunan, pastikan Anda selalu berhati-hati saat memilih dan mengolahnya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro