Beberapa infeksi saluran pencernaan dapat menyebabkan gejala sakit perut dan diare. Salah satu jenis infeksi pencernaan yang perlu Anda waspadai adalah amebiasis. Kenali lebih dalam mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobatinya berikut ini.
Apa itu amebiasis?
Amebiasis atau amoebiasis adalah infeksi parasit yang menyerang saluran pencernaan. Infeksi ini umumnya ditandai dengan mual, kram perut, dan diare.
Parasit yang menyebabkan amoebiasis adalah Entamoeba histolytica. Tubuh manusia memiliki delapan jenis amoeba, tetapi hanya E. histolytica yang menyebabkan penyakit ini.
Orang yang terkena penyakit infeksi yang juga dikenal sebagai disentri amoeba ini tidak selalu merasa sakit. Namun, Anda butuh perawatan segera bila mengalami gejalanya.
Penelitian yang diterbitkan oleh Infection & Chemotherapy (2024) menyebutkan sekitar 8–8,3% penduduk di Indonesia mengalami amebiasis.
Amoebiasis dapat memengaruhi pria dan wanita pada segala usia. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis, terlebih kawasan dengan sanitasi yang buruk.
Macam-macam penyakit disentri
- Disentri ameba (amoebiasis): disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica.
- Disentri basiler (shigellosis): disebabkan oleh keluarga bakteri Shigella.
Tanda dan gejala amebiasis
Hanya 10–20% orang yang terinfeksi E. histolytica akan merasakan sakit. Bahkan, gejalanya cenderung ringan, seperti diare, mual, dan kram perut.
Umumnya, gejala infeksi parasit dapat muncul dalam 2–4 minggu setelah tubuh pertama kali terinfeksi.
Beberapa tanda dan gejala umum amebiasis yakni:
- kram atau sakit perut,
- mual,
- diare yang terkadang disertai darah,
- tekstur feses encer atau kental,
- perut kembung, serta
- gejala infeksi, seperti demam dan kelelahan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, parasit ini bisa menembus dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah. Hal ini membuat parasit bisa berpindah ke organ tubuh lainnya.
Parasit ini paling sering berakhir di hati atau liver. Kondisi ini biasanya ditandai dengan demam, nyeri di bagian kanan atas perut, hingga penyakit kuning.
Namun, parasit juga dapat menginfeksi organ lain, seperti jantung, paru-paru, atau otak. Dalam kasus ini, infeksi berisiko menyebabkan penyakit yang parah dan bahkan kematian.
Penyebab amebiasis
Amebiasis disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica (E. histolytica). Parasit ini merupakan salah satu penyebab diare dan kerusakan pada saluran pencernaan.
E. histolytica menginfeksi tubuh ketika Anda minum air yang tidak higienis dan makan makanan yang terkontaminasi.
Lalat, nyamuk, dan serangga lain juga berisiko menjadi hewan penyalur parasit. Disentri ameba juga bisa menyebar melalui hubungan anal dengan orang yang terinfeksi.
E. histolytica umumnya berada dalam kondisi tidak aktif di lingkungan. Namun, begitu masuk ke dalam tubuh, parasit akan berubah menjadi aktif yang disebut sebagai trofozoit.
Trofozoit akan berkembang biak di saluran pencernaan, lalu bermigrasi ke usus besar. Di sana, parasit yang aktif bisa masuk ke dalam dinding usus besar.
Kondisi inilah yang menyebabkan diare berdarah, radang usus (kolitis), dan kerusakan jaringan pada usus.
Faktor risiko amebiasis
Amoeba yang menyebabkan penyakit ini banyak ditemukan di feses. Oleh karena itu, penularan amebiasis biasanya terjadi melalui kontak dengan feses.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda terjangkit amoebiasis adalah sebagai berikut.
- Melakukan seks anal.
- Bepergian ke tempat-tempat yang memiliki sanitasi yang buruk.
- Tinggal bersama orang lain di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
- Memiliki kekebalan tubuh yang lemah atau mengidap penyakit kronis.