backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Bahaya Komplikasi Infeksi Cacing Pita Dalam Tubuh, Plus Cara Menghindarinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 22/06/2021

    4 Bahaya Komplikasi Infeksi Cacing Pita Dalam Tubuh, Plus Cara Menghindarinya

    Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Dalam bahasa medis, infeksi cacing pita disebut dengan Taeniasis. Lantas, apa akibatnya bila cacing pita masuk ke dalam tubuh? Sejauh apa bahayanya untuk tubuh?

    Bagaimana cara cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia?

    Ada dua jenis utama parasit penyebab infeksi cacing pita: Taenia saginata yang berasal dari sapi dan Taenia solium yang berasal dari babi. Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging yang terkontaminasi atau daging yang tidak dimasak dengan benar.

    Setelah makanan tersebut dicerna, kepala cacing pita akan menempel kuat ke dinding usus halus manusia. Cacing ini kemudian tumbuh besar dan berkembang biak dengan menyerap gizi makanan yang Anda makan sehari-hari. Parasit ini kemudian meneteskan telur dan ditumpahkan untuk dikeluarkan bersama feses.

    Orang yang terkena taeniasis biasanya tidak merasakan gejala apapun. Itu sebabnya banyak yang sebenarnya sudah sakit, tapi tidak menyadarinya. Namun, gejala awal yang mungkin tampak dari taeniasis adalah mual, lemah, nafsu makan menurun, dan diare. Jenis gejala dan tingkat keparahannya akan tergantung pada seberapa lama waktu infeksi dalam tubuhnya.

    Waspada 4 bahaya infeksi cacing pita dalam tubuh

    Karena taeniasis umumnya tidak menimbulkan gejala, infeksi ini justru harus diwaspadai. Pasalnya, larva cacing mampu bertahan hidup di dalam tubuh manusia hingga 30 tahun lamanya.

    Semakin infeksi dibiarkan, maka risiko komplikasi bisa terjadi kapan saja. Jika larva cacing sampai keluar dari usus dan membentuk kista di jaringan lain, maka infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan jaringan.

    1. Alergi

    Kista cacing pita bisa saja pecah dan melepaskan lebih banyak larva di dalam tubuh. Larva ini dapat berpindah dari satu organ ke organ lain yang kemudian membentuk kista tambahan. Kista yang pecah atau bocor dapat menyebabkan reaksi yang mudah dikenali tubuh, seperti alergi, gatal-gatal, bengkak, dan sulit bernapas.

    2. Gangguan sistem saraf pusat

    Neurosistiserkosis adalah salah satu bentuk komplikasi taeniasis yang terjadi ketika larva berhasil menginfeksi otak. Neurosistiserkosis merupakan gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh adanya kista cacing di bagian otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, penderita akan kejang-kejang dan merasakan gejala yang mirip dengan tumor otak.

    Sementara itu, kista spinal dapat menyebabkan penurunan kelemahan secara umum hingga penderita mengalami kesulitan berjalan. Lebih parahnya lagi, komplikasi infeksi ini dapat menyebabkan meningitis, hidrosefalus, demensia, bahkan kematian.

    3. Komplikasi fungsi organ

    Selain menginfeksi organ pencernaan, infeksi parasit ini juga dapat keluar dari usus dan memengaruhi organ tubuh lainnya. Larva parasit yang mencapai organ jantung dapat menyebabkan aritmia jantung atau bahkan gagal jantung. Sementara dalam kasus yang jarang, cacing pita yang menginfeksi mata dapat membentuk lesi mata dan menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.

    Tanpa disadari, kista bisa tumbuh dan menyebar di seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah menjadi tersumbat dan menghalangi sirkulasi darah. Ini sebabnya pembuluh darah bisa pecah hingga membutuhkan operasi darurat atau transplantasi organ yang terinfeksi.

    4. Terjadinya penyumbatan pada organ pencernaan

    Cacing yang menginfeksi tubuh secara terus menerus akan tubuh dan berkembang. Jika cacing pita tumbuh terlalu besar, maka parasit ini bisa menyebabkan penyumbatan, biasanya terjadi pada usus, saluran empedu, usus buntu, atau pankreas.

    Lantas, bagaimana cara mengetahui adanya cacing pita dalam tubuh?

    Karena infeksi cacing pita cenderung tidak menimbulkan gejala, maka akan sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan cacing pita di dalam tubuh. Namun, Anda bisa berkonsultasi pada dokter dan melakukan pemeriksaan feses guna melihat kemungkinan adanya jenis parasit ini dalam tubuh Anda.

    Sebelum jatuh sakit, pastikan Anda sudah melakukan berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari Taeniasis. Caranya mudah dan sederhana, kok. Berikut tips-tipsnya:

    • Cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir sebelum makan atau memegang makanan dan setelah ke toilet.
    • Cuci setiap bahan makanan dengan air mengalir hingga benar-benar bersih.
    • Masak daging pada suhu minimal 63 derajat Celcius untuk membunuh telur atau larva cacing pita.
    • Bekukan daging selama 7 sampai 10 hari dan ikan minimal 24 jam di dalam freezer dengan suhu – 35 derajat Celcius untuk membunuh telur dan larva cacing.
    • Hindari konsumsi daging yang mentah, baik itu daging babi, daging sapi, maupun ikan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 22/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan