Ternyata, tidak hanya anak-anak yang bisa mengalami cacingan. Orang dewasa pun masih bisa mengalami infeksi cacing. Sudah tahu apa saja gejala cacingan pada orang dewasa? Baca terus artikel ini agar dapat mewaspadai berbagai gejala cacingan pada orang dewasa, berdasarkan jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh.
Sebenarnya, apa itu cacingan?
Cacingan adalah penyakit infeksi parasit cacing yang tinggal dalam usus manusia. Cacing yang menetap di usus ini akan bertahan hidup dengan mengambil sari-sari makanan yang masuk ke usus.
Jenis cacing yang bisa menginfeksi tubuh manusia sangat beragam, mulai dari cacing gelang, cacing pita, hingga cacing tambang.
Cacing yang menginfeksi tubuh manusia tak hanya menyebabkan gangguan pencernaan, tetapi juga penyakit kulit. Cacing penyebabnya bisa jadi berbeda, begitu pula dengan gejala yang muncul.
Agar Anda memiliki gambaran lebih jelas tentang ciri-ciri penyakit cacingan pada orang dewasa, simak terus penjelasannya berikut ini.
Gejala cacingan akibat cacing gelang
Cacing askariasis, alias cacing gelang, adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Ascaris termasuk parasit dalam tubuh manusia dari jenis roundworms. Cacing ini seringnya berada pada lingkungan yang tidak bersih dan tinggal di wilayah yang beriklim hangat.
Infeksi awal dari cacing ini biasanya tidak ada gejalanya. Gejala akan muncul seiring pertumbuhan cacing yang semakin berkembang. Terdapat dua gejala yang dapat terjadi, tergantung ke bagian tubuh mana cacing itu menginfeksi. Organ tubuh yang biasa diserang adalah paru-paru dan usus.
Menurut laman Mayo Clinic, gejala yang akan muncul saat terjadi infeksi cacing gelang di paru-paru, yaitu:
- Batuk
- Napas terasa sesak atau semakin pendek
- Mengi (napas berbunyi)
- Gejala-gejala lainnya yang menyerupai pneumonia
Sementara itu, gejala yang akan muncul saat cacing ini menyerang bagian usus, adalah:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Perut terasa tidak nyaman
- Penurunan berat badan
- Selera makan menurun
- Penyumbatan usus sehingga perut bisa terasa nyeri dan terjadi muntah parah
Gejala cacingan akibat cacing tambang
Cacing tambang termasuk parasit jenis hookworm yang akan masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk telur atau larva. Telur atau larva cacing ini biasanya berada pada tempat yang terkontaminasi feses berisi telur cacing.
Kebiasaan bertelanjang kaki (nyeker) dan menginjak-tempat-tempat terkontaminasi akan sangat memudahkan larva atau telur cacing tambang masuk ke kulit.
Saat masuk pertama kali menembus kulit, larva cacing akan menyebabkan gatal dan ruam. Setelah gatal dan ruam, seseorang yang terinfeksi akan mengalami diare, pertanda parasit ini mulau bertumbuh dalam usus.
Gejala cacing tambahng lain pada orang dewasa yang akan muncul adalah:
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Anemia
- Demam
- Perut nyeri
- Ada darah ketika buang air besar
Ciri-ciri cacingan akibat cacing kremi
Cacing kremi merupakan cacing yang berukuran sangat kecil, pipih, berwarna putih yang akan menginfeksi bagian sistem pencernaan manusia. Cacing kremi termasuk dalam kelompok parasit pinworm.
Orang dewasa memang lebih jarang mengalami infeksi cacing kremi. Orang dewasa yang paling berisiko mengalami infeksi cacing kremi adalah anggota keluarga atau perawat yang mengurus anak yang sedang terinfeksi cacing kremi. Jika perawat anak ini terkontaminasi cacing kremi, ia berisiko juga menularkan cacing ini pada pasangannya saat berhubungan seksual.
Gejala-gejala cacing kremi yang perlu diwaspadai antara lain adalah:
- Sering gatal di bagian anus. Rasa gatal terasa amat kuat, terutama di malam hari. Ini karena pada malam hari, spesies betina cacing ini akan menetaskan telur-telurnya di bagian anus.
- Tidur gelisah sebab bagian rektum (anus) terasa tidak nyaman
- Nyeri, ruam, atau iritasi di kulit sekitar anus
- Adanya cacing kremi di feses
- Ditemukan cacing di daerah anus
Gejala cacingan akibat cacing pita
Cacing pita adalah salah satu jenis parasit dari kelompok tapeworm. Cacing pita akan menginfeksi usus manusia. Cacing ini tidak dapat hidup bebas di alam dan membutuhkan inang untuk hidup, yakni di tubuh binatang atau tubuh manusia.
Biasanya telur cacing ini memasuki tubuh manusia karena makan daging mentah atau setengah matang. Namun, infeksi juga bisa terjadi akibat kontak antara manusia dengan feses binatang dan air yang sudah tercemar.
Saat awal cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia, tidak ada gejala cacingan yang muncul. Meski demikian, lama-lama pertumbuhan telur cacing di dalam tubuh akan menimbulkan berbagai gejala, seperti:
- Sakit perut
- Muntah dan mual
- Merasa lemas
- Diare
- Penurunan berat badan
- Perubahan selera makan
- Kesulitan tidur, diduga akibat gejala-gejalanya
- Pusing
- Bisa kejang pada kasus yang parah
- Kekurangan vitamin B12 pada beberapa kasus
Gejala cacingan akibat cacing cambuk
Cacing cambuk, salah satu jenis parasit dari kelompok whipworm, seringnya terdapat di lingkungan beriklim hangat dan lembap yang tidak bersih. Tanah di wilayah ini berisiko terkontaminasi dengan feses.
Jika orang pada wilayah tersebut mengonsumsi buah dan sayur yang masih terkontaminasi tanah, risiko cacing untuk masuk ke tubuh sangat besar. Itu sebabnya, pastikan Anda mencuci bersih, mengupas, atau memasak buah dan sayur hingga matang.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi ringan biasanya tidak mengalami gejala atau tanda apa pun. Secara umum, gejala Anda terinfeksi cacing cambuk, antara lain:
- Diare
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Berat badan turun secara tidak terduga
Apabila tidak ditangani, kondisi ini bisa bertambah parah. Orang yang mengalami infeksi berat karena cacing ini akan mengalami gangguan buang air besar. Beberapa gejala yang muncul jika gejala infeksi cacing cambuk memburuk, antara lain:
- BAB terasa sakit
- Feses bercampur lendir, air, dan darah
- Feses berbau tajam, tidak seperti biasanya
Bila Anda mengalami gejala-gejala yang sudah dijabarkan di atas atau Anda mencurigai gejala cacingan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan obat cacingan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Deteksi penyakit sedini mungkin bisa membantu pengobatan agar ampuh sekaligus mencegah komplikasi dari infeksi cacing.