backup og meta

10 Cara Mengobati Cacar Air Secara Medis dan Alami

10 Cara Mengobati Cacar Air Secara Medis dan Alami

Penyakit cacar air sangat mudah menular, terutama pada orang yang belum pernah terkena. Maka dari itu, pengobatan harus segera dimulai sebelum gejala cacar air makin parah. Berikut ini adalah beberapa cara mengobati cacar air agar bisa cepat sembuh.

Cara mengobati cacar air agar cepat sembuh

Penyakit cacar air termasuk self limiting disease alias bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bukan berarti gejala yang timbul sama sekali tidak butuh diobati. 

Pengobatan cacar air tetap perlu dilakukan sebagai cara untuk menghindari risiko komplikasi, terutama pada beberapa kelompok yang berisiko.

Berikut adalah beberapa jenis obat cacar air dan perawatan diri di rumah yang dapat Anda lakukan.

1. Minum obat penurun demam dan penghilang gatal

tips minum obat pereda nyeri

Untuk membantu menurunkan demam akibat cacar air, Anda bisa meminum obat paracetamol.

Hindari penggunaan obat keras, seperti ibuprofen, untuk mengatasi cacar air pada anak. Pemberian obat ini berisiko meningkatkan risiko infeksi bakteri yang mengancam jiwa.

Anda juga dapat memakai obat antihistamin untuk menghilangkan gatal cacar air, misalnya diphenhydramine. Biasanya obat ini tersedia dalam bentuk krim oles atau obat minum.

2. Minum obat antivirus

Pada beberapa kasus, dokter akan meresepkan antivirus acyclovir untuk mengobati cacar air dengan cara mempersingkat masa infeksi virus. 

Obat ini sebaiknya digunakan dalam 24–48 jam setelah munculnya ruam-ruam merah pada permukaan kulit.

Obat antivirus lain, yakni valacyclovir dan famciclovir, juga bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit. Namun, obat ini belum terbukti efektif menyembuhkan cacar air.

3. Pemberian infus obat immunoglobulin di rumah sakit

Jika kondisi Anda membutuhkan perawatan di rumah sakit, dokter biasanya akan memberikan obat immunoglobulin melalui infus. 

Cara mengobati cacar air lewat infus ini ditujukan bagi orang-orang dengan sistem imun yang lemah.

Obat immunoglobulin akan meningkatkan daya tahan tubuh supaya dapat melawan infeksi virus yang sedang berlangsung.

Sama halnya dengan obat antivirus, pemberian obat immunoglobulin perlu dilakukan dalam 24 jam setelah ruam merah cacar air pertama kali muncul.

Siapa yang membutuhkan obat cacar air?

Penggunaan obat antivirus dan immunoglobulin hanya dilakukan pada beberapa pasien berikut.
  • Orang dengan gejala serius, seperti demam tinggi dan lenting cacar air yang memenuhi seluruh bagian tubuh.
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, termasuk anak kecil, ibu hamil, dan lansia.
  • Orang dengan penyakit yang menyerang sistem imun, seperti HIV/AIDS.
  • Orang yang sedang menjalani kemoterapi.

4. Mengoleskan losion calamine secara rutin

Losion untuk gatal saat hamil

Mengoleskan losion calamine dapat mengatasi rasa gatal akibat cacar air. Jenis losion ini mengandung seng oksida (zinc oxide) yang bisa menenangkan kulit yang terasa gatal.

Anda cukup mengoleskan losion dengan menggunakan jari atau kapas ke area kulit yang gatal. Namun, hindari area sekitar mata karena bisa menimbulkan sensasi perih.

5. Memakai kaus kaki dan sarung tangan

Anda bisa saja secara tidak sadar menggaruk lenting cacar saat tidur malam. Akibatnya, keesokan pagi lenting tersebut telah pecah dan justru bisa menginfeksi bagian kulit lainnya. 

Untuk mencegah hal ini, Anda bisa mengenakan kaus kaki dan sarung tangan dengan bahan yang lembut saat tidur.

Pada kasus cacar air anak, cara ini juga bisa mencegah si Kecil menggaruk area cacar. Jangan lupa juga untuk memotong kuku si Kecil agar ia tidak melukai kulitnya saat tak sengaja menggaruk.

6. Minum banyak air putih

Demam akibat cacar air bisa merangsang tubuh untuk lebih banyak berkeringat. Hal ini rentan membuat pengidapnya mengalami dehidrasi.

Minum air putih adalah obat alami cacar air yang dapat mencegah komplikasi akibat dehidrasi.

Saat terhidrasi dengan baik, tubuh bisa melakukan berbagai tugasnya, seperti untuk melawan infeksi virus cacar air dan membantu memulihkan kondisinya.

7. Makan es lilin

Cacar air dapat memengaruhi rongga mulut dan menimbulkan luka sariawan yang terasa nyeri.

Makan es lilin dapat memberikan efek menenangkan dan meredakan peradangan di dalam mulut. Hal ini juga membantu anak-anak yang susah minum air putih agar tubuhnya tetap terhidrasi.

Pilih es lilin yang rendah atau bebas gula. Anda dapat membuat es lilin dari buah-buahan yang memiliki rasa manis alami, seperti jeruk, mangga, atau semangka.

8. Mandi oatmeal

Oatmeal tidak hanya enak untuk dimakan, tetapi juga dapat membantu menenangkan dan menghilangkan rasa gatal saat terkena cacar. 

Anda bisa membuat sendiri ramuan untuk mandi oatmeal dengan langkah-langkah berikut.

  1. Ambil secangkir oatmeal tawar dan haluskan agar teksturnya berubah menjadi bubuk.
  2. Masukkan bubuk oatmeal tersebut ke dalam bak mandi untuk berendam.
  3. Berendamlah selama kurang lebih 20 menit di dalamnya.
  4. Setelah selesai berendam, bilas tubuh Anda dengan air bersih.

9. Mandi dengan baking soda

natrium bikarbonat untuk cara mengobati cacar air

Baking soda punya sifat antigatal dan antiradang. Hal ini membuat mandi dengan baking soda menjadi salah satu perawatan cacar air di rumah yang cukup efektif.

Anda bisa menambahkan satu sendok teh baking soda ke dalam air hangat. Lalu, gunakan air tersebut untuk mandi atau berendam selama kurang-lebih 15–20 menit.

Selain itu, Anda bisa mengompres kulit yang gatal dengan baking soda. Bahan dapur ini dapat membantu menetralkan asam yang ada di permukaan kulit dan mengurangi iritasi.

10. Kompres kulit dengan teh chamomile 

Sebuah studi dalam jurnal Electronic Physician (2016) menyebutkan chamomile memiliki efek antiseptik dan antiradang saat digunakan langsung pada permukaan kulit.

Untuk menerapkan cara merawat kulit gatal akibat cacar air ini, Anda perlu menyeduh dua atau tiga kantong teh chamomile terlebih dahulu.

Selanjutnya, celupkan kain lembut ke dalam teh dan letakkan pada permukaan kulit yang gatal. Tepuk-tepuk lembut agar air teh terserap sempurna ke kulit Anda.

Untuk mendapatkan pengobatan cacar air yang tepat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. 

Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit terdekat untuk mengatasi ruam kulit dan bekas luka yang timbul akibat penyakit kulit ini.

Kesimpulan

  • Cacar air adalah penyakit infeksi virus yang menimbulkan lenting berair dan terasa gatal di seluruh tubuh.
  • Beberapa obat medis, antara lain penurun demam, antivirus, atau infus immunoglobulin, dapat digunakan untuk mengobati cacar air.
  • Lakukan juga perawatan cacar air di rumah, seperti dengan rutin mengoleskan losion calamine, lebih banyak minum air putih, serta memakai sarung tangan dan kaus kaki.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chickenpox. (2023). Mayo Clinic. Retrieved June 20, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282

How to treat chickenpox. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved June 20, 2024, from https://www.cdc.gov/chickenpox/treatment/

Varicella-zoster immune globulin. (n.d.). Mayo Clinic. Retrieved June 20, 2024, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/varicella-zoster-immune-globulin-intramuscular-route/side-effects/drg-20060745?p=1

Ayoade, F., & Kumar, S. (2022). Varicella-Zoster Virus (Chickenpox). StatPearls. Retrieved June 20, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448191/

Quaglietta, L., Martinelli, M., & Staiano, A. (2021). Serious infectious events and ibuprofen administration in pediatrics: a narrative review in the era of COVID-19 pandemic. Italian journal of pediatrics, 47(1), 20. https://doi.org/10.1186/s13052-021-00974-0

Capone, K., Kirchner, F., Klein, S., & Tierney, N. (2020). Effects of colloidal oatmeal topical atopic dermatitis cream on skin microbiome and skin barrier properties. Journal of Drugs in Dermatology, 19(5), 524-531. https://doi.org/10.36849/jdd.2020.4924

Miraj, S., & Alesaeidi, S. (2016). A systematic review study of therapeutic effects of Matricaria recuitta chamomile (chamomile). Electronic physician, 8(9), 3024–3031. https://doi.org/10.19082/3024

Versi Terbaru

04/07/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Cacar Air Pada Orang Dewasa dan Anak-anak: Mana Lebih Bahaya?

5 Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Kena Cacar Air


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 04/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan