Herpes simplex vs herpes zoster memiliki perbedaan mencolok, meski sama-sama penyakit herpes. Kedua penyakit tersebut dapat dibedakan melalui gejala, penyebab, hingga pengobatannya. Lebih lengkap, simak penjelasannya berikut ini.
Gejala herpes simplex vs herpes zoster
Membahas perbedaan herpes simplex dan herpes zoster perlu diawali dengan memahami gejalanya, seperti yang tertera di bawah ini.
Gejala herpes simplex
Herpes simpleks adalah salah satu infeksi virus menular dengan gejala ringan, sehingga Anda sering kali tidak sadar tengah mengalaminya.
Gejala herpes simplex mungkin mulai muncul pada hari kedua hingga ke-12 setelah tertular. Beberapa gejala herpes simplex yang perlu Anda waspadai adalah:
- nyeri dan gatal pada area genital,
- benjolan merah atau lepuh putih kecil,
- bisul yang mungkin terbentuk ketika lepuh pecah,
- keropeng yang muncul setelah bisul sembuh.
Selama awal penyakit, Anda mungkin juga akan mengalami tanda dan gejala yang mirip dengan flu.
Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul termasuk pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, sakit kepala, nyeri otot, hingga demam.
Gejala herpes simplex bisa datang dan pergi selama beberapa tahun.
Gejala herpes zoster
Herpes zoster adalah penyakit kulit yang lebih sering dikenal dengan sebutan cacar ular atau cacar api. Gejala herpes simplex vs herpes zoster tentu berbeda.
Tanda-tanda dan gejala kondisi ini hanya memengaruhi sebagian kecil dari tubuh Anda.
Gejala herpes zoster dapat berupa:
- nyeri, terbakar, mati rasa, atau kesemutan,
- terasa sensitif ketika disentuh,
- ruam merah yang dimulai beberapa hari setelah nyeri,
- lepuh berisi cairan yang pecah dan mengeras,
- hingga gatal.
Mayo Clinic menyebutkan, herpes zoster juga bisa menimbulkan gejala berupa:
- demam,
- sakit kepala,
- sensitif terhadap cahaya,
- hingga kelelahan.
Umumnya, ruam akibat herpes zoster muncul sebagai garis lecet yang membungkus sisi kiri atau kanan tubuh Anda.
Terkadang, ruam herpes zoster terjadi di sekitar salah satu mata atau di satu sisi leher atau wajah.
Penyebab herpes simplex vs herpes zoster
Herpes simplex vs herpes zoster memiliki gejala yang berbeda karena disebabkan oleh dua hal yang berbeda. Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab herpes simplex
Terdapat dua jenis virus yang dapat menyebabkan herpes simplex, yaitu:
HSV-1 (herpes simplex virus type-1)
Ini adalah jenis yang biasanya menyebabkan luka lepuh di sekitar mulut Anda. Virus ini menyebar melalui kontak kulit ke kulit.
Herpes jenis ini juga bisa menyebar ke area genital Anda selama seks oral. Virus jenis ini jarang menyebabkan kekambuhan.
HSV-2 (herpes simplex virus type-2)
Ini adalah jenis yang sering menyebabkan herpes genital atau kelamin. Virus menyebar melalui kontak seksual dan kontak kulit ke kulit.
HSV-2 sangat umum dan sangat menular, terlepas dari apakah lukanya terbuka atau tidak.
Penyebab herpes zoster
Virus penyebab herpes simplex vs herpes zoster juga berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus yang serupa dengan virus penyebab cacar air, yaitu virus varicella-zoster.
Orang yang pernah terpapar cacar air, berisiko juga terpapar herpes zoster di masa mendatang.
Risiko akan lebih besar bila Anda telah memasuki usia lansia. Ini karena kekebalan tubuh Anda akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Seseorang dengan herpes zoster dapat menularkan virus varicella-zoster kepada siapa saja yang tidak kebal terhadap cacar air.
Ini biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan luka terbuka ruam herpes zoster.
Penanganan herpes simplex vs herpes zoster
Herpes simplex vs herpes zoster sama-sama tidak dapat diobati, tetapi perawatan tertentu dapat membantu mengatasi gejala penyakit herpes ini dan mengurangi risiko komplikasi.
Penanganan herpes simplex
Obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi herpes simplex meliputi:
- acyclovir (Zovirax), dan
- valacyclovir (Valtrex).
Dokter mungkin akan menyarankan Anda minum obat hanya jika gejala herpes simplex muncul.
Penanganan herpes zoster
Hampir mirip dengan herpes simplex, obat antivirus yang mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi herpes zoster adalah:
- acyclovir (Zovirax),
- famciclovir,
- dan valacyclovir (Valtrex).
Herpes zoster dapat menyebabkan sakit parah, sehingga dokter mungkin juga akan meresepkan Anda obat-obatan di bawah ini.
- Patch topikal capsaicin (Qutenza).
- Antikonvulsan, seperti gabapentin (Neurontin).
- Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline.
- Agen pengurang rasa, seperti lidokain, diberikan melalui krim, gel, semprotan, atau penutup kulit.
- Obat yang mengandung narkotika, seperti kodein.
- Suntikan termasuk kortikosteroid dan anestesi lokal.
Herpes zoster umumnya berlangsung antara dua hingga enam minggu. Kebanyakan orang mengalami kondisi ini sekali dalam hidupnya, tetapi bisa juga terjadi dua kali atau lebih.
Jangan biarkan herpes zoster mengganggu momen hidup Anda. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis terbaik sesuai kondisi.