Dilaporkan tidak ada partisipan yang meninggal selama 28 hari setelah pengobatan dengan Paxlovid. Namun, sebanyak 10 partisipan yang menerima obat plasebo dinyatakan meninggal.
Efektivitas obat akan meningkat jika diberikan sedini mungkin. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa pemberian obat dalam waktu 5 hari sejak gejala pertama muncul akan mengurangi risiko rawat inap sebanyak 50%.
Kabar baik lainnya, uji klinis oleh Pfizer juga menunjukkan bahwa obat Paxlovid efektif melawan berbagai varian COVID-19, terutama jenis variant of concern (VOC).
Sejauh ini, belum ada efek samping parah yang dilaporkan dari penggunaan obat Paxlovid. Partisipan yang menerima obat ini umumnya mengalami efek samping ringan, seperti mual, muntah, dan diare. Selain itu, keamanan obat ini untuk ibu hamil dan menyusui juga belum diketahui.
Meski demikian, para ahli menekankan bahwa kehadiran obat seperti Paxlovid tidak akan mengakhiri pandemi COVID-19. Salah satu kunci utama untuk menyelesaikan pandemi adalah dengan pemberian vaksinasi guna mencapai herd immunity dalam suatu kelompok.
Apakah obat COVID-19 Pfizer akan tersedia di Indonesia?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar