Apabila semua modalitas penting sebagai senjata paling ampuh sudah diberikan, maka plasma konvalesen tidak menjadi opsi terapi karena terbukti tidak memberikan manfaat.
Meski diumumkan hasil penelitian tersebut, kami para dokter tidak menolak terapi plasma konvalesen pada pasien COVID-19. Hal ini karena terapi plasma konvalesen sudah tercantum dalam protokol dari Kementerian Kesehatan, kami hanya menggunakannya dengan tepat.
Pada praktiknya, dokter tidak akan menolak jika pasien dan keluarga meminta diberikan terapi plasma konvalesen misalnya karena keluarga mendengar testimoni terapi ini dari media sosial atau kerabatnya. Dokter akan menjelaskan efektivitas dan manfaat terapi ini, namun keputusan tetap berada di tangan pasien dan keluarga.
Hasil studi plasma konvalesen di negara lain

Terapi plasma konvalesen sebelumnya telah digunakan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien SARS-CoV-1 (SARS 2002). Pada 2014, WHO juga merekomendasikan penggunaan terapi ini atas dasar empirik pada penanganan wabah MERS (20150, Ebola Afrika Barat (2014), Flu H1N1 (2009), dan flu burung H5N1 (2019).
Atas pengalaman ini, terapi plasma konvalesen pada pasien COVID-19 juga dianggap memiliki potensi mengurangi keparahan gejala dan mengurangi waktu rawat. Namun satu persatu penelitian menunjukkan hasil yang cukup mengecewakan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar