Awalnya para ahli percaya bahwa obesitas hanya meningkatkan risiko perburukan gejala. Tapi analisis terbaru ini menunjukkan bahwa obesitas tidak hanya meningkatkan risiko keparahan dan meninggal akibat COVID-19, tapi juga meningkatkan risiko penderitanya tertular COVID-19.
Beberapa studi terbaru memberikan fakta-fakta lain mengenai keterkaitan keparahan COVID-19 dan obesitas. Salah satu studi mengungkapkan kemungkinan vaksin tidak efektif pada orang dengan obesitas. Sejauh mana tingkat keparahannya dan apa saja pencegahan yang bisa dilakukan?
Obesitas berisiko memperparah gejala COVID-19

Sebelumnya telah diketahui bahwa obesitas menjadi faktor risiko berbagai penyakit kronis seperti hipertensi dan penyakit jantung. Keberadaan penyakit kronis tersebut dapat membuat dampak infeksi COVID-19 lebih parah. Tapi ternyata, obesitasnya sendiri kemungkinan menjadi faktor risiko independen yang meningkatkan keparahan efek COVID-19 pada penderitanya.
Dua penelitian yang melibatkan hampir 10.000 pasien menunjukkan bahwa pasien COVID-19 yang mengalami obesitas memiliki risiko kematian lebih tinggi pada hari ke-21 dan ke-45 dibandingkan dengan pasien dengan indeks massa tubuh normal.
Studi lainnya yang diterbitkan pada September mencatat tingkat kegemukan yang tinggi banyak terjadi pada pasien COVID-19 yang kritis dan memerlukan intubasi (alat bantu pernapasan langsung ke paru-paru).