backup og meta

4 Cara Menghilangkan Efek Samping Antibiotik dalam Tubuh

Sama halnya dengan obat-obatan lain, antibiotik berisiko menimbulkan beberapa efek samping yang yang membuat tubuh Anda terasa tidak nyaman. Lalu, bagaimana cara menghilangkan efek samping antibiotik tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Efek samping antibiotik yang perlu diperhatikan

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga infeksi bisa dihentikan.

Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi sejumlah penyakit akibat infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan infeksi saluran kemih.

Antibiotik termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga Anda hanya bisa memperolehnya dengan resep dokter.

Kendati efektif mengatasi penyakit, penggunaan obat antibiotik dapat menimbulkan sejumlah efek samping, antara lain:

  • sakit perut,
  • demam, 
  • mual dan muntah,
  • penurunan nafsu makan,
  • diare, serta
  • infeksi jamur pada mulut dan vagina.

Pada beberapa kasus, efek samping antibiotik dapat berupa ruam, batuk, hingga kesulitan bernapas. Kasus yang sangat jarang terjadi ini mungkin disebabkan oleh alergi obat.

Oleh sebab itu, segera konsultasikan dengan dokter bila Anda mulai merasakan efek samping tersebut maupun kondisi lainnya setelah minum antibiotik.

Cara alami menghilangkan efek samping antibiotik

suplemen probiotik

Anda tidak dianjurkan untuk langsung berhenti minum antibiotik tanpa anjuran dari dokter, bahkan walaupun Anda mengalami efek sampingnya.

Pasalnya, jika Anda tidak menghabiskan antibiotik, bakteri yang sedang diatasi bisa menjadi lebih kebal terhadap pengobatan.

Akibatnya, infeksi menjadi lebih sulit diobati dan Anda akan memerlukan obat antibiotik yang lebih kuat atau perawatan yang lebih intensif.

Sebelum berobat dengan dokter, Anda bisa mencoba sejumlah cara berikut untuk menghilangkan efek samping antibiotik.

1. Suplemen probiotik

Saat Anda minum antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri pada paru-paru atau bagian tubuh lainnya, obat ini juga akan menghilangkan probiotik atau bakteri baik di dalam usus.

Padahal, probiotik diperlukan untuk menjaga fungsi pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Jika keseimbangan probiotik terganggu, salah satu dampaknya adalah diare.

Michael Rabovsky, MD dari Cleveland Clinic menyebutkan bahwa konsumsi suplemen probiotik selama menjalani pengobatan antibiotik dapat mencegah terjadinya diare.

Selain dalam bentuk suplemen probiotik, Anda juga bisa memperoleh asupan bakteri baik lewat konsumsi makanan yang difermentasi, seperti yoghurt dan kimchi.

2. Teh herbal

Apabila Anda merasa mual setelah minum obat antibiotik, cobalah minum teh jahe untuk mengurangi efek sampingnya.

Jahe mengandung senyawa aktif gingerol dan shogaol yang mampu menenangkan saluran pencernaan dan mengurangi rasa mual.

Namun, bila Anda tidak suka rasa jahe yang tajam, Anda juga bisa minum teh chamomile atau teh madu dan lemon sebagai cara menghilangkan mual setelah minum antibiotik.

3. Milk thistle

Obat antibiotik yang Anda minum akan diproses di liver atau hati. Beberapa kandungan dalam obat mungkin bersifat racun sehingga berisiko menyebabkan kerusakan hati.

Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa melindungi hati dengan minum suplemen milk thistle.

Tanaman herbal yang memiliki nama ilmiah Silybum marianum ini mengandung silymarin, yaitu senyawa flavonoid yang mampu melindungi hati dari paparan racun.

Sebelum memutuskan untuk minum obat herbal ini, konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu untuk mencegah munculnya bahaya antibiotik.

4. Atur pola makan

Salah satu cara menghilangkan efek samping mual akibat antibiotik adalah dengan minum obat setelah makan, sebab makanan akan melindungi lapisan lambung dari iritasi akibat obat.

Selain itu, Anda juga bisa meredakan efek samping antibiotik dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan sumber protein rendah lemak.

Hindari pula makanan pedas, berminyak, atau tinggi lemak agar tidak makin memperberat kerja lambung dan menyebabkan sakit perut.

Istirahat yang cukup, memperbanyak minum air putih, dan mengendalikan stres juga bisa membantu mencegah efek samping antibiotik dan mempercepat pemulihan tubuh dari infeksi.

Anda perlu minum obat antibiotik sesuai resep dokter. Pasalnya, penggunaan antibiotik yang tidak sesuai anjuran bisa menyebabkan resistensi antibiotik.

Hal ini akan membuat infeksi lebih sulit untuk disembuhkan. Jadi, selalu ikuti anjuran dokter dan minum antibiotik hingga tuntas agar pengobatan berjalan dengan aman.

Kesimpulan

  • Penggunaan obat antibiotik dapat menimbulkan efek samping seperti sakit perut, mual, muntah, diare, dan nafsu makan hilang.
  • Beberapa cara menghilangkan efek samping antibiotik taitu menggunakan suplemen probiotik, minum teh herbal atau milk thistle, serta mengatur pola makan.
  • Pastikan Anda mengikuti dosis dan aturan pakai antibiotik sesuai dengan resep dokter untuk mencegah resistensi antibiotik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Antibiotics. (2023). MedlinePlus. Retrieved May 9, 2025, from https://medlineplus.gov/antibiotics.html

Antibiotics. (2023). healthdirect. Retrieved May 9, 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/antibiotics

Antibiotics: When you need them and what to expect. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved May 9, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16386-antibiotics

How to prevent diarrhea while you take antibiotics. (2020). Cleveland Clinic. Retrieved May 9, 2025, from https://health.clevelandclinic.org/how-to-prevent-diarrhea-while-you-take-antibiotics

Milk thistle. (n.d.). Mount Sinai. Retrieved May 9, 2025, from https://www.mountsinai.org/health-library/herb/milk-thistle

Dai, Y., Zhao, Y., & Nie, K. (2022). The Antiemetic Mechanisms of Gingerols against Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2022, 1753430. https://doi.org/10.1155/2022/1753430

Versi Terbaru

19/05/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Terlalu Sering Minum Antibiotik Bisa Jadi Kebal

Antibiotik untuk Batuk Pilek Anak, Apakah Perlu?


Ditinjau oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 19/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan