Sebelum berwisata ke luar negeri, Anda mungkin akan repot mengurus dokumen seperti paspor atau visa. Namun, banyak orang yang lupa atau tidak tahu bahwa mereka juga harus menerima vaksin liburan sebelum pergi ke luar negeri. Mengapa hal ini penting untuk dilakukan?
Kenapa harus melakukan vaksin sebelum ke luar negeri?
Melakukan vaksinasi sebelum bepergian ke luar negeri tidak hanya sekadar formalitas. Namun, hal ini menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan Anda dan keluarga.
Saat berkunjung ke negara lain, Anda mungkin dapat terpapar oleh penyakit infeksi yang jarang atau bahkan tidak ada di Indonesia.
Tanpa perlindungan yang memadai, risiko tertular penyakit menjadi lebih besar, terutama ketika imunitas atau daya tahan tubuh sedang melemah.
Bahkan, beberapa negara mewajibkan orang yang hendak berkunjung atau menetap di negara tersebut untuk melakukan imunisasi yang sesuai sebagai syarat masuk ke wilayah mereka.
Sebagai contoh, Arab Saudi mewajibkan vaksin meningitis bagi jamaah haji dan umrah sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit di tengah jutaan orang yang datang dari berbagai negara.
Selain itu, risiko tertular penyakit saat bepergian tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- negara yang hendak Anda kunjungi,
- aktivitas yang Anda lakukan selama perjalanan,
- riwayat vaksinasi sebelumnya, serta
- kondisi kesehatan tubuh Anda secara umum.
Dengan melakukan vaksinasi yang direkomendasikan sebelum liburan ke luar negeri, Anda dan keluarga bisa menikmati perjalanan dengan lebih tenang.
Daftar vaksin yang penting sebelum liburan ke luar negeri

Sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, penting untuk memahami jenis vaksin yang perlu Anda dapatkan agar terhindar dari penyakit yang umum terjadi di negara tujuan.
Berikut ini adalah daftar vaksin liburan yang harus Anda dapatkan beberapa waktu sebelum hari keberangkatan.
1. Vaksin meningitis
Vaksin meningitis menjadi salah satu jenis vaksin haji dan umrah yang wajib dilakukan minimal 10 hari sebelum keberangkatan.
Arab Saudi mewajibkan vaksin meningitis ACYW-135 sebagai syarat utama mendapatkan visa.
Selain itu, sejumlah negara di Afrika juga merekomendasikan vaksin ini karena risiko penularan penyakit meningitis yang cukup tinggi di wilayah tersebut.
Pemberian vaksin luar negeri ini bertujuan guna mencegah infeksi serius pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan bakteri Neisseria meningitidis.
2. Vaksin yellow fever
Yellow fever atau demam kuning adalah infeksi virus akut yang ditularkan oleh nyamuk. Infeksi ini dapat merusak hati dan organ dalam lainnya sehingga berakibat fatal.
Vaksin yellow fever wajib diberikan minimal 10 hari sebelum Anda berangkat ke negara-negara di kawasan Afrika dan Amerika Selatan, seperti Nigeria, Kenya, Brazil, dan Peru.
3. Vaksin hepatitis A
Vaksin hepatitis A sebaiknya dilakukan 2–4 minggu sebelum keberangkatan ke negara-negara berkembang dengan sanitasi dan kebersihan makanan yang kurang baik.
Pasalnya, penyakit ini ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi virus hepatitis A.
Pemberian vaksin liburan ini penting guna melindungi Anda dari risiko hepatitis, terutama ketika Anda mencoba makanan lokal yang mungkin terkontaminasi.
4. Vaksin hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan minimal 1 bulan sebelum keberangkatan, terutama bila Anda akan tinggal lama atau bekerja di negara-negara dengan kasus hepatitis B tinggi.
Hepatitis B adalah penyakit hati menular yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Infeksi ini dapat berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Penyakit ini ditularkan melalui darah dan cairan tubuh sehingga risikonya lebih besar bila Anda menjalani perawatan medis di luar negeri atau melakukan aktivitas dengan risiko luka.
5. Vaksin tifoid
Vaksinasi tifoid direkomendasikan minimal 2 minggu sebelum keberangkatan ke negara-negara dengan risiko tinggi, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
Demam tifoid atau penyakit tipes umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.
Vaksin liburan ini sangat penting bila Anda akan banyak beraktivitas di luar ruangan atau sering mencicipi makanan jalanan (street food) selama berkunjung ke luar negeri.
6. Vaksin influenza

Influenza atau flu adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Infeksi ini ditandai dengan demam, sakit kepala, pilek, hingga batuk yang datang tiba-tiba.
Vaksin influenza sebaiknya diberikan 2 minggu sebelum Anda pergi ke negara-negara dengan musim flu, seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Flu mudah menyebar di tempat ramai, seperti bandara dan transportasi umum. Dengan vaksin ini, Anda bisa mengurangi risiko terinfeksi flu yang bisa mengganggu liburan.
7. Vaksin COVID-19
Beberapa negara, misalnya Jepang, Australia, dan Amerika Serikat, masih mensyaratkan atau merekomendasikan vaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap.
Vaksin COVID-19 dapat diberikan minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Hal ini memastikan antibodi sudah terbentuk sehingga risiko penularan infeksi virus bisa dibatasi.
8. Vaksin rabies
Vaksinasi rabies harus dilakukan minimal 4 minggu sebelum keberangkatan ke negara dengan kasus rabies tinggi, seperti India, Filipina, dan Thailand.
Rabies biasanya ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, kucing, dan monyet. Vaksin ini memberikan perlindungan tambahan bila Anda tidak sengaja tergigit hewan saat liburan.
9. Vaksin japanese encephalitis
Japanese encephalitis merupakan penyakit infeksi yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Culex tritaeniorhynchus. Dalam kasus serius, infeksi ini bisa menyebabkan peradangan otak.
Vaksin japanese encephalitis diberikan setidaknya 4 minggu sebelum keberangkatan ke negara di Asia, terutama Jepang, Korea Selatan, China, dan Thailand.
Pemberian vaksin ini penting dilakukan bila Anda akan tinggal lama atau bepergian ke kawasan endemis, terutama daerah pedesaan.
10. Vaksin polio
Vaksin polio diharuskan untuk wisatawan yang akan bepergian ke negara-negara dengan status endemis polio, seperti Pakistan dan Afganistan.
Tak hanya itu, Arab Saudi juga mewajibkan vaksin polio sebagai salah satu syarat vaksin umrah dan haji, khususnya bagi jamaah dari negara dengan risiko tinggi.
Jenis vaksin luar negeri ini diberikan minimal 4 minggu sebelum keberangkatan. Tak hanya bisa melindungi diri Anda, vaksin polio juga akan mencegah penyebaran virus lintas negara.
Penting untuk memeriksa status vaksinasi Anda sebelum berlibur ke luar negeri. Oleh sebab itu, berkonsultasilah dengan dokter 4–6 minggu sebelum hari keberangkatan.
Dengan konsultasi lebih awal, Anda mampu memastikan semua vaksin liburan yang diperlukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan dari negara tujuan Anda.
Kesimpulan
- Pemberian vaksin sebelum liburan ke luar negeri penting untuk melindungi diri dari risiko penyakit menular di negara tujuan.
- Beberapa jenis vaksin liburan yang umumnya direkomendasikan ialah meningitis, yellow fever, hepatitis A dan B, tifoid, influenza, COVID-19, dan polio.
- Guna mengetahui status vaksinasi Anda, sangat penting untuk konsultasi dengan dokter 4–6 minggu sebelum hari keberangkatan.