backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Tonsil, Organ Kecil yang Berperan Penting Melawan Infeksi

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengenal Tonsil, Organ Kecil yang Berperan Penting Melawan Infeksi

    Amandel alias tonsil adalah organ kecil yang terletak di belakang tenggorokan. Organ yang menjadi bagian dalam sistem limfatik ini ternyata memainkan peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Tonsil bisa dibilang adalah garda terdepan dari sistem pertahanan tubuh, khususnya dalam melawan berbagai infeksi penyakit.

    Secara tidak sadar, ada banyak bakteri atau virus terhirup ketika Anda bernapas. Nah, amandel bertugas untuk menghadang bakteri atau virus penyebab infeksi tubuh. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami masalah pada amandel, hal tersebut juga berpengaruh pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    Ukuran dan lokasi tonsil

    Tonsila palatina atau yang lebih dikenal dengan amandel terletak tepat di sisi kanan dan kiri ujung belakang rongga mulut.

    Keduanya terdiri atas jaringan yang mirip dengan kelenjar getah bening yang ditutupi oleh lapisan kulit dalam berwarna merah muda.

    Organ ini bisa Anda lihat secara jelas dengan cara membuka mulut lebar-lebar sambil menjulurkan lidah.

    Sementara itu, jaringan lunak yang terletak di langit-langit belakang dan terletak di tengah tonsil disebut dengan adenoid.

    Ukuran tonsil pada setiap orang bervariasi bergantung usia dan kondisi tubuhnya. Umumnya, ukuran amandel pada anak-anak bisa dua kali lebih besar dibanding ukuran orang dewasa.

    Semakin dewasa dan seiring bertambahnya usia, ukuran amandel cenderung semakin mengecil. Jadi, ukuran tonsil yang besar pada anak-anak memang normal. 

    Meski begitu, tonsil akan membengkak ketika mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri. Peradangan ini menyebabkan ukuran tonsil anak lebih membesar.

    Namun, hal ini biasanya hanya berlangsung sementara hingga peradangan mereda. 

    Jika amandel anak Anda membesar secara tak wajar dan disertai dengan berbagai gejala lain yang mengganggu aktivitasnya sehari-hari, jangan ragu untuk segera mengajaknya berkonsultasi ke dokter. 

    Fungsi tonsil untuk kesehatan tubuh

    tonsil stone adalah batu amandel

    Meski berukuran kecil dan tampak tidak berguna, nyatanya amandel memiliki peran penting untuk kesehatan tubuh Anda.

    American Academy of Otolaryngology menjelaskan bahwa tonsil merupakan garis pertahanan pertama sistem kekebalan tubuh manusia.

    Tonsil berfungsi untuk mencegah benda asing masuk ke paru-paru. Tonsil juga menjadi gawang guna menahan benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru melalui tenggorokan.

    Selain itu, bakteri dan virus yang bisa masuk kapan saja ketika Anda bernapas bisa disaring oleh organ ini.

    Hal lain yang tak kalah penting, amandel juga membantu menghasilkan sel darah putih dan antibodi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit.  

    Penyakit dan pengobatan yang berkaitan dengan tonsil

    obat amandel, operasi amandel, amandel bengkak

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tonsil menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh. Itu sebabnya, ketika ketahanan tubuh menurun, tonsil lebih mudah terdampak berbagai penyakit.

    Beberapa penyakit paling umum menyerang amandel adalah sebagai berikut.

    1. Radang amandel (tonsilitis)

    Kondisi amandel yang membengkak dan kemerahan disebut dengan radang amandel atau tonsilitis. Radang tonsil disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

    Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya gejala lain seperti tenggorokan sakit saat menelan, tenggorokan bengkak, nyeri di kuping dan tenggorokan, serta suara serak. 

    Radang tonsil dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun, tetapi paling banyak ditemui pada anak-anak kecil hingga remaja.

    Walaupun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tonsilitis jarang menyebabkan penyakit serius. Tonsilitis dapat diobati dengan obat-obatan sederhana yang ada di rumah.

    Ambil contohnya pengobatan tonsilitis dengan permen pelega tenggorokan, kumur air garam, minum banyak cairan, atau minum obat penghilang rasa sakit yang bisa dibeli tanpa resep di apotek.

    Jika peradangan pada tonsil disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatan terbaik adalah dengan pemberian antibiotik jenis penicillin atau amoxicilin.

    Anda harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum minum antibiotik.

    2. Batu amandel

    Selain tonsilitis, batu amandel (tonsilloliths) adalah penyakit paling umum lainnya yang bisa terjadi di daerah tonsil. Tonsilloliths ditandai dengan benjolan putih atau kuning yang menempel di dalam tonsil.

    Kondisi ini disebabkan oleh sel mati, lendir, air liur, atau makanan yang menyumbat pada celah tonsil, yang disebut dengan crypt tonsil.

    Lambat laun, kotoran akan semakin banyak yang tersangkut dan menumpuk sehingga mengeras dan membentuk batu tonsil.

    Orang yang memiliki kebersihan mulut yang buruk, sinus bermasalah, ukuran tonsil besar atau radang amandel kronis berisiko terkena tonsilloliths.

    Sayangnya, penyakit ini sering kali tidak memiliki gejala (asimptomatik) sehingga sulit untuk diketahui dengan segera. Namun, efek dari batu amandel bisa menyebabkan bau mulut.

    Walaupun jarang menyebabkan komplikasi parah, batu tonsil bisa membesar seukuran butir beras hingga buah anggur.

    Akibatnya, tonsil bisa membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Batu tonsil dapat dihilangkan dengan penyikatan, water pick, atau berkonsultasi ke dokter gigi.

    3. Abses peritonsil

    Abses peritonsil adalah komplikasi dari radang amandel. Infeksi bakteri pada amandel yang berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya nanah, baik pada salah satu maupun kedua amandel.

    Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan komplikasi ini adalah bakteri Streptococcus.

    Namun, jenis virus seperti penyebab mononukleosis ataupun infeksi pada gusi juga dapat mengakibatkan tonsil bernanah.

    Selain itu, pengobatan tonsilitis yang tidak tuntas atau kurang tepat bisa menjadi penyebab abses peritonsil.

    Tonsil yang bernanah bisa menyebabkan rasa sakit, pembengkakan parah, penyumbatan, dan menghalangi aliran udara di tenggorokan.

    Akibatnya, Anda bisa kesulitan dalam menelan, berbicara, ataupun bernapas.

    Untuk mengatasi abses peritonsil, nanah yang menempel pada tonsil perlu diangkan melalui perosedur penyedotan nanah atau pengangkatan dengan menggunakan pisau bedah.

    Apabila cara tersebut tidak dapat mengeluarkan nanah, prosedur operasi pengangkatan tonsil pun perlu dilakukan.

    4. Kanker tonsil

    Sel kanker yang menyerang tonsil bisa berasal dari sel-sel kanker di mulut, leher atau sel kanker penyebab kanker getah bening (limfoma).

    Kanker tonsil lebih berisiko terjadi ketika aktif merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan terkena infeksi virus Human papillomavirus (HPV).

    Kanker pada tonsil biasanya hanya menyerang salah satu sisi sehingga dapat diketahui dari bagian tonsil yang ukurannya membesar karena adanya benjolan.

    Kondisi ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, kesulitan menelan, dan bau mulut.

    Efek operasi pengangkatan amandel

    Radang amandel yang terlalu sering kambuh dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius. Tonsilitis kronis ini bahkan bisa menyebakan gangguan tidur seperti ngorok dan sleep apnea.

    Oleh karena itu, solusi untuk mengatasinya adalah dengan melakukan operasi pengangkatan amandel atau tonsilektomi.

    Meskipun tonsil memiliki peranan dalam sistem pertahanan tubuh, kondisi tonsilitis kronis jauh lebih membahayakan kesehatan jika dibiarkan terus-menerus.

    Bahkan bisa dikatakan, tonsil yang mengalami tonsilitis kronis justru memberikan lebih banyak efek buruk ketimbang manfaatnya.

    Ketika tonsil diangkat, bukan berarti kerja sistem kekebalan tubuh jadi menurun. Organ kecil seperti adenoid yang terletak di sekitar mulut dan tonggorokan tetap dapat menjadi pertahanan tubuh di garda depan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan