Kebotakan (alopecia) adalah kondisi ketika jumlah rambut yang rontok melebihi batas wajar. Alhasil, terlalu banyak rambut yang hilang ketimbang rambut yang tumbuh. Tidak perlu khawatir, ada berbagai cara mengatasi kebotakan dengan menumbuhkan rambut yang botak.
Bagaimana cara mengatasi kebotakan?
Menumbuhkan rambut yang botak memang tidak semudah kedengarannya. Memanjangkan rambut yang normal saja sudah sulit, apalagi mengobati masalah yang menyebabkan kerontokan rambut.
Sebenarnya, ada berbagai cara mengatasi kebotakan yang bisa Anda lakukan. Hanya saja, perawatan kebotakan ini akan bergantung pada jenis alopecia yang dialami, usia, dan tingkat kerontokan rambut.
Tujuan utama pengobatan ini adalah untuk menghalangi serangan sistem imun dan merangsang pertumbuhan rambut. Beberapa orang mendapatkan manfaat dari pilihan obat kebotakan ini, terutama untuk mereka dengan kondisi yang tidak terlalu parah.
1. Minoxidil topikal
Pemberian minoxidil, terutama secara topikal adalah salah satu obat kebotakan yang cukup efektif untuk menumbuhkan rambut. Obat yang dapat diperoleh secara bebas ini dioleskan di kulit kepala sekali atau dua kali sehari dengan dosis 5 persen.
Minoxidil yang digunakan secara topikal ini membantu merangsang pertumbuhan rambut di kulit kepala, alis, dan jenggot. Bila digunakan sendiri, hasilnya tidak begitu efektif.
Itu sebabnya, dokter biasanya juga akan meresepkan obat kortikosteroid topikal untuk mempercepat proses penyembuhan. Kelebihan dari obat ini adalah tergolong mudah dipakai dan tidak memiliki efek samping yang serius.
Percaya atau tidak, Minoxidil tadinya digunakan untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Namun, kini FDA telah menyetujui penggunaannya untuk mengatasi kebotakan, terutama pada pria.
Meski begitu, minoxidil topikal biasanya hanya digunakan untuk alopecia areata dengan kategori sedang. Bila sudah parah, akan sulit menumbuhkan rambut yang botak dengan minoxidil.
2. Krim antralin
Selain minoxidil, obat topikal lainnya yang digunakan untuk mengatasi kebotakan adalah krim anthralin. Antralin adalah zat sintesis yang menyerupai tar dan biasa digunakan untuk mengobati psoriasis kulit kepala.
Krim ini memang cukup sering dipakai sebagai obat untuk mengatasi alopecia areata. Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang dipublikasikan di JAAD Case Reports.
Para peneliti melaporkan bahwa antralin berfungsi menekan peradangan dari folikel rambut ke epidermis. Hal ini ternyata membantu merangsang pertumbuhan rambut yang lebih cepat, terutama ketika digunakan bersama dengan kalsipotrien.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengenali kelebihan krim antralin dalam mengatasi kebotakan, terutama alopecia areata. Pasalnya, obat kebotakan ini dapat mengiritasi kulit dan mengubah warna kulit menjadi kecoklatan sementara waktu.
3. Kortikosteroid
Bila kebotakan yang dialami disebabkan oleh peradangan di folikel rambut, kortikosteroid mungkin adalah solusi dari masalah Anda. Begini, kortikosteroid dianggap dapat mengurangi peradangan di sekitar folikel rambut.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa obat steroid topikal cukup berguna dalam mengatasi rambut rontok. Bahkan, ada peningkatan jumlah helai rambut yang tumbuh sekitar 25%.
Sementara itu, kortikosteroid oral terkadang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi kerontokan rambut yang parah. Hal ini bertujuan untuk menekan aktivitas penyakit yang menyebabkan kondisi ini dan mencoba merangsang pertumbuhan rambut.
Meski terbilang cukup efektif, pil kortikosteroid tidak akan sering diberikan oleh dokter untuk mengatasi kebotakan. Pasalnya, penggunaan kortikosteroid oral dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping tertentu.
Oleh sebab itu, selalu konsultasikan dengan dokter untuk memastikan manfaat dan risiko penggunaan pil kortikosteroid sesuai dengan kondisi Anda.
4. Finasteride dan dutasteride
Cara mengatasi kebotakan selanjutnya adalah meminum pil finasteride yang dapat diperoleh lewat resep dokter. Obat yang digunakan untuk menumbuhkan rambut yang botak ini biasanya diberikan untuk pria ini mencegah tumbuhnya dihydrotestosterone (DHT).
DHT adalah hormon yang berfungsi mengecilkan folikel rambut di kepala. Sementara itu, finasteride menahan pembentukan hormon dan memperlambat kebotakan yang berhubungan dengan DHT.
Meski baik untuk kepala yang botak, Anda harus siap dengan konsekuensi dari menggunakan obat anti botak ini, khususnya Finasteride karena efek sampingnya mempengaruhi kehidupan seksual.
Finasteride bisa mengurangi libido Anda dan menimbulkan masalah seksual lain. Tapi tenang saja, karena persentasenya cukup kecil. Selain itu, efek samping ini jarang terjadi dan umumnya terjadi secara sementara saja.
Kebotakan yang dialami pria juga dapat diobati dengan minum pil dutasteride. Perannya pun tidak jauh berbeda dengan finasteride dan juga termasuk dalam golongan obat 5-Alpha Reductase Inhibitor.