backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Jenis Obat Rematik Alami untuk Membantu Mengatasi Gejala yang Timbul

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    7 Jenis Obat Rematik Alami untuk Membantu Mengatasi Gejala yang Timbul

    Pengobatan rematik (rheumatoid arthritis) secara medis memang diperlukan untuk meredakan gejala, mengurangi peradangan, serta memperlambat perkembangan penyakit. Meski demikian, Anda bisa menggunakan cara lain untuk membantu mengobati penyakit rematik, seperti obat herbal, tradisional, atau pengobatan secara alami lainnya.

    Namun perlu digarisbawahi, tidak ada satupun obat alami atau herbal yang bisa menyembuhkan rematik. Penggunaan obat ini umumnya hanya untuk meredakan nyeri sendi atau gejala rematik lainnya yang Anda alami. Lantas, apa saja bahan herbal yang bisa dijadikan obat alami untuk membantu mengatasi rematik atau rheumatoid arthritis?

    Daftar obat alami atau herbal untuk membantu mengatasi rematik

    Menggunakan bahan herbal untuk membantu mengobati rematik atau rheumatoid arthritis memang tidak dilarang. Namun, sebelum mengonsumsi jenis obat ini, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pasalnya, beberapa bahan alami dapat berinteraksi dengan obat dari dokter, sehingga bisa menimbulkan masalah yang serius pada kesehatan Anda.

    Selain itu, tidak semua bahan alami cocok dikonsumsi. Mintalah saran dari dokter sebelum menggunakan obat herbal untuk memastikan bahan yang terkandung di dalamnya aman untuk Anda. Berikut beberapa pilihan obat alami yang bisa digunakan untuk meredakan peradangan serta meredakan gejala rematik:

    1. Minyak ikan

    Komponen utama dalam minyak ikan adalah lemak sehat yang dibutuhkan tubuh, yakni omega-3. Lemak sehat ini dapat memblokir  prostaglandin dan sitokin di dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan, serta mengubahnya menjadi bahan kimia antiinflamasi yang disebut resolvin. 

    Sebuah studi pun menemukan bahwa mengonsumsi minyak ikan secara signifikan dapat meredakan nyeri dan kekakuan sendi pada pasien rematik, sehingga dapat mengurangi penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Namun, obat herbal untuk rematik ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, sendawa, dan rasa amis di mulut, serta dapat mengganggu pengobatan yang Anda jalani.

    2. Kunyit

    Bahan aktif dalam kunyit, yakni kurkumin, terbukti mampu mengurangi pembengkakan dan nyeri sendi pada penderita rematik. Kurkumin bekerja dengan memblokir sitokin dan enzim lainnya yang dapat menyebabkan inflamasi. 

    Studi pada 2012 pun menemukan bahwa produk yang terbuat dari bahan alami kunyit, yang disebut BCM-95, lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada pasien rematik daripada menggunakan obat diklofenak atau obat antiradang yang digunakan untuk meredakan nyeri sendi. 

    3. Jahe

    Jahe terkenal akan khasiatnya untuk mengobati berbagai penyakit dan gejala, seperti mual, pilek, migrain, hingga hipertensi. Namun, tak hanya itu, bahan alami pun dapat menjadi obat herbal untuk berbagai jenis arthritis (radang sendi), termasuk rheumatoid arthritis atau rematik dan osteoarthritis

    Dilansir dari Arthritis Foundation, jahe telah terbukti memiliki sifat antiinflamasi yang mirip dengan ibuprofen dan COX-2 inhibitor, yang kerap digunakan untuk mengobati rematik. Obat tradisional ini pun efektif dapat mengurangi reaksi inflamasi seperti halnya obat-obatan steroid untuk rematik. 

    4. Teh hijau

    Teh hijau kaya akan polifenol yang memiliki sifat antiinflamasi. Salah satu jenis polifenol yang ada pada daun teh hijau adalah epigallocatechin 3-gallate (ECGC). Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Journal of Physical Therapy Science, mengonsumsi teh hijau bersamaan dengan olahraga setiap hari efektif untuk meredakan gejala rematik.

    Namun perlu diingat, teh hijau merupakan salah satu jenis minuman berkafein. Sebaiknya Anda mengonsumsi obat alami rematik ini dalam jumlah sedang atau konsultasikan dengan dokter mengenai kadar yang tepat. 

    5. Kayu manis

    Kayu manis disebut memiliki khasiat melawan peradangan. Kulit kayu manis pun diyakini bisa membantu meredakan gejala rematik, sehingga seringkali dijadikan salah satu obat alami untuk mengatasi penyakit ini. 

    Meski demikian, penggunaan kayu manis sebagai obat tradisional rematik pun perlu berhati-hati. Pasalnya, kayu manis dalam dosis besar justru dapat menimbulkan penggumpalan darah, dan obat ini pun diketahui menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi wanita hamil. 

    6. Bawang putih

    Bawang putih memang dikenal sebagai penyedap utama dalam berbagai macam masakan. Namun tak hanya itu, bawang putih juga bisa menjadi obat herbal untuk penyakit rheumatoid arthritis karena sifat antiinflamasi yang dimilikinya.

    Bawang putih bekerja dengan menekan produksi sitokin sebagai salah satu penyebab rematik, sehingga perkembangan penyakit ini pun menjadi melambat. Namun, manfaat untuk rheumatoid arthritis ini hanya dapat Anda peroleh bila mengonsumsi bawang putih secara mentah. Jika matang, sifat antiinflamasinya tersebut menjadi berkurang.

    7. Lada hitam

    Lada hitam bisa menjadi salah satu obat rematik alami, terutama untuk meredakan nyeri dan pembengkakan sendi yang ditimbulkannya. Lada hitam diketahui mengandung capsaicin, yaitu bahan yang juga terdapat di dalam obat krim antiinflamasi. Krim yang mengandung capsaicin juga kerap digunakan para pasien arthritis, termasuk rheumatoid arthritis. 

    Namun, sama halnya dengan krim capsaicin, efek pereda nyeri pada lada hitam juga hanya sementara. Anda perlu sering mengonsumsi obat herbal ini untuk dapat membantu mengatasi rematik atau rheumatoid arthritis yang Anda alami.

    Minyak esensial sebagai cara lain untuk mengobati rematik secara alami

    Selain obat herbal, saat ini banyak orang menggunakan minyak esensial sebagai cara lain untuk mengobati rematik secara alami. Minyak ini secara khusus dapat menargetkan peradangan dan nyeri sendi ketika digunakan. Bahkan, keefektifan minyak ini disebut sama seperti obat NSAID.

    Berikut beberapa minyak esensial yang kerap dijadikan sebagai obat tradisional untuk penyakit rematik atau rheumatoid arthritis:

    1. Minyak frankincense

    Minyak frankincense (minyak kemenyan) berasal dari getah tanaman Boswellia serrata. Kandungan di dalam minyak kemenyan bersifat antiinflamasi dan dapat digunakan pasien rematik untuk mengurangi peradangan, rasa nyeri, dan kekakuan pada sendi.

    Anda dapat menggunakan minyak ini dengan dioleskan ke kulit atau dicampur ke dalam air untuk diminum. Namun, minyak ini juga dapat memberikan efek samping, yaitu iritasi kulit.

    2. Minyak jeruk

    Tidak hanya buah jeruk, minyak esensial yang berasal dari jeruk juga memiliki khasiat antiinflamasi, sehingga bahan ini sering digunakan sebagai obat alami untuk rematik. Minyak jeruk diketahui dapat menurunkan tingkat peradangan dengan mengganggu respon peradangan dalam sistem kekebalan.

    Minyak ini dapat Anda oleskan langsung ke area kulit yang mengalami nyeri atau dapat ditambahkan ke dalam bak mandi untuk memberikan efek tenang dan mengurangi rasa sakit pada tubuh. Namun, minyak jeruk dapat meningkatkan risiko kulit terbakar matahari. Jadi hindari mengoleskannya pada kulit yang terbuka sebelum terpapar sinar matahari.

    3. Peppermint

    Peppermint adalah minyak esensial dengan manfaat kesehatan yang segudang, termasuk kemampuannya dalam mengurangi peradangan. Bahan alami ini memiliki sifat analgesik alami, anesteri, dan antiinflamasi yang membantu meringankan nyeri dan kekakuan sendi pada penderita rematik.

    Anda bisa mengoleskan minyak peppermint langsung ke area sendi yang terkena atau ditambahkan ke air atau teh untuk diminum. Namun, bahan alami ini juga dapat menyebabkan efek samping, seperti mulas atau mual dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan rematik tertentu.

    Selain ketiga bahan di atas, beberapa minyak esensial juga telah terbukti dapat membantu mengobati rheumatoid arthritis atau rematik secara alami, antara lain:

    • Minyak kunyit
    • Minyak jahe
    • Minyak evening primrose
    • Minyak eukaliptus

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan