backup og meta

7 Kesalahan Menggunakan Sunscreen yang Jarang Disadari

7 Kesalahan Menggunakan Sunscreen yang Jarang Disadari

Sunscreen digunakan untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari. Namun, tak sedikit yang melakukan kesalahan menggunakan sunscreen sehingga perlindungan kulit jadi tidak maksimal.

Kesalahan menggunakan sunscreen

Pemakaian sunscreen alias tabir surya sering kali dianggap merepotkan, sehingga tak jarang dipakai dengan asal-asalan.

Padahal, kesalahan menggunakan sunscreen justru dapat menyebabkan kulit tidak terlindungi sepenuhnya dari paparan sinar UVA dan UVB.

Menurut buku Sunscreen and Photoprotection (2022), penggunaan sunscreen merupakan bagian penting dari photoprotection, yaitu upaya mencegah kerusakan kulit karena paparan sinar matahari.

Agar upaya tersebut tidak sia-sia, sebaiknya hindari kesalahan memakai sunscreen berikut ini.

1. Tidak teliti membaca label produk

sunscreen untuk kulit kepala

Kesalahan menggunakan sunscreen yang pertama biasanya berawal dari kebiasaan tidak membaca label produk dengan teliti.

Pada label kemasan produk, biasanya tertera cara pemakaian, kandungan SPF, hingga rekomendasi penggunaan untuk jenis kulit tertentu.

Sama halnya dengan menggunakan kosmetik, pemilihan sunscreen harus disesuaikan dengan jenis kulit Anda.

Jika memiliki kulit kering, gunakan sunscreen jenis krim dan losion yang cenderung memberi kesan lembap pada kulit.

Bila kulit Anda berminyak, sebaiknya pilih jenis yang gel atau semprot.

Perhatikan juga nilai sun protection factor (SPF) dalam produk sunscreen. Semakin tinggi nilai SPF-nya, perlidungan terhadap sinar mataharinya pun semakin besar. 

Menurut situs Perdoski, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menganjurkan penggunaan sunscreen dengan kandungan SPF 30, PA++, dan tahan air.

2. Menggunakan sunscreen hanya saat cuaca panas

Banyak yang menganggap bahwa sunscreen hanya perlu digunakan saat sinar matahari sangat terik menyengat kulit.

Padahal, ini merupakan kesalahan menggunakan sunscreen yang cukup fatal.

Menurut situs American Academy of Dermatology, kulit tetap dapat berisiko mengalami kerusakan akibat paparan sinar UV bahkan saat cuaca mendung.

Hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian Anda agar tetap mengoleskan tabir surya setiap kali keluar ruangan.

Namun, kulit setidaknya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menyerap sunscreen

Jika Anda baru menggunakan sunscreen beberapa saat sebelum  keluar rumah, kulit Anda belum terlindungi dan berisiko terbakar matahari.

3. Terlalu sedikit memakai sunscreen

Tidak ada sunscreen yang melindungi kulit dari sinar matahari hingga 100 persen, meskipun Anda menggunakan produk dengan SPF yang tinggi. 

Sunscreen akan luntur atau hilang saat Anda berkeringat dan jika terkena air. 

Oleh karena itu, sebaiknya oleskan kembali sunscreen jika Anda berada di luar ruangan sepanjang waktu.

Anda dapat mengoleskan tabir surya masing-masing sepanjang 2 jari ke lengan, wajah dan leher, punggung, paha, serta betis.

Selain itu, Anda mungkin pernah mendengar anjuran untuk mengoleskan sunscreen setiap 2 jam.

Namun, sebenarnya belum ada penelitian yang memadai tentang penggunaan sunscreen setiap 2 jam pada masyarakat dengan kulit terang dan sawo matang, terutama di Indonesia.

Pasalnya, menurut penelitian dalam American Journal Of Clinical Dermatology (2022), terlalu banyak menggunakan dikhawatirkan dapat memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.

4. Menghindari bagian tubuh tertentu

mitos sunscreen

Kesalahan menggunakan sunscreen berikutnya adalah hanya mengoleskan pada kulit yang terlihat terpapar matahari. 

Sebenarnya menggunakan sunscreen yang baik adalah rata ke seluruh bagian tubuh, meskipun bagian tersebut ditutupi oleh baju. 

Jika sunscreen tidak digunakan ke seluruh tubuh, hasilnya tidak akan optimal dan kulit Anda masih mungkin terpapar sinar matahari.

Bagian belakang telinga dan leher pun sebaiknya tidak luput dari perhatian saat Anda menggunakan sunscreen

Pasalnya, bagian-bagian inilah yang tanpa disadari paling sering terkena paparan sinar matahari.

Bibir juga menjadi bagian yang paling sering terlewat. Padahal, bibir juga rentan terhadap kerusakan karena bibir tidak memiliki banyak melanin, yaitu pigmen pelindung kulit. 

Namun, jangan oleskan sunscreen pada bibir. Untuk merawatnya, oleskan lip-balm atau lipstick dengan SPF 15.

5. Mencampur sunscreen dengan kosmetik lainnya

Memadukan produk make-up dan perawatan kulit lain yang berbeda sebenarnya sah-sah saja untuk dilakukan. 

Namun, jangan coba-coba melakukan hal yang sama saat Anda mengaplikasikan sunscreen.

Pasalnya, cara ini justru memecah kandungan sunscreen saat bercampur dengan bahan lain dari kosmetik atau skincare.

Perlu Anda ketahui bahwa sunscreen membutuhkan sekitar 15 menit hingga menyerap ke kulit dan memberikan perlindungan yang dibutuhkan.

Sebaiknya hindari kesalahan menggunakan sunscreen ini dan oleskan secara terpisah sebelum Anda menggunakan produk kosmetik lainnya.

6. Memakai sunscreen kedaluwarsa

sunscreen kimia dan mineral

Umumnya, tabir surya memiliki umur simpan sekitar 3 tahun.

Lebih dari itu, ada kemungkinan perubahan reaksi kimia pada bahan pembuatannya atau sunscreen jadi tidak efektif lagi.

Sunscreen yang kedaluwarsa mungkin tidak memberikan perlindungan apa pun pada kulit Anda.

Bahkan produk yang kedaluwarsa ini bisa berisiko merusak kulit jika Anda terus menggunakannya dalam jangka panjang.

Sebaiknya, jangan ragu untuk membuang sunscreen yang telah kedaluwarsa.

Jika khawatir label kedaluwarsa tak terlihat saat Anda membeli sunscreen, cobalah untuk menulisnya kembali pada label kemasan agar tidak mudah lupa.

7. Terpapar sinar matahari terlalu lama walau pakai sunscreen

Selain mencampurnya dengan riasan, terpapar sinar matahari terlalu lama juga merupakan kesalahan memakai sunscreen yang sering terjadi.

Sunscreen dengan SPF yang lebih tinggi tidak membuat Anda serta merta dapat berlama-lama berada di bawah sinar matahari tanpa risiko masalah kulit. 

Sinar matahari akan tetap berisiko membakar kulit, terutama jika Anda hanya menggunakannya satu kali dalam sehari.

Dalam keadaan langit yang tidak cerah, radiasi dari sinar UV bisa mencapai bumi hingga 80 persen. 

Untuk itu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa kulit tetap terlindungi dengan menggunakan sunscreen dan menghindari sinar matahari langsung.

Itulah sejumlah kesalahan menggunakan sunscreen yang sebaiknya mulai Anda hentikan agar kulit terlindungi dengan optimal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ini Sebabnya Anda Tak Perlu Takut Mandi Matahari Selama Pakai Sunscreen. (2017). Retrieved 4 January 2023, from https://perdoski.id/article/detail/87-ini-sebabnya-anda-tak-perlu-takut-mandi-matahari-selama-pakai-sunscreen

Song, H., Beckles, A., Salian, P., & Porter, M. (2021). Sunscreen recommendations for patients with skin of color in the popular press and in the dermatology clinic. International Journal Of Women’s Dermatology, 7(2), 165-170. doi: 10.1016/j.ijwd.2020.10.008

Tsai, J., & Chien, A. (2022). Photoprotection for Skin of Color. American Journal Of Clinical Dermatology, 23(2), 195-205. doi: 10.1007/s40257-021-00670-z

How to apply sunscreen. (2023). Retrieved 4 January 2023, from https://www.aad.org/public/everyday-care/sun-protection/shade-clothing-sunscreen/how-to-apply-sunscreen

Gabros, S., Nessel, T., & Zito, P. (2022). Sunscreens And Photoprotection. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537164/

The science of sunscreen – Harvard Health. (2018). Retrieved 4 January 2023, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-science-of-sunscreen

Versi Terbaru

24/01/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Beragam Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai

5 Cara Memilih Sunscreen yang Tepat untuk Kulit Berjerawat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 24/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan