Saat berlibur ke pantai, tabir surya tentu tidak boleh ketinggalan untuk dibawa. Tabir surya berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari agar kulit tak rusak. Namun, amankah ketika Anda menggunakan tabir surya yang sudah kedaluwarsa?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Saat berlibur ke pantai, tabir surya tentu tidak boleh ketinggalan untuk dibawa. Tabir surya berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari agar kulit tak rusak. Namun, amankah ketika Anda menggunakan tabir surya yang sudah kedaluwarsa?
Sama seperti produk skincare lainnya, tabir surya alias sunblock atau sunscreen pun memiliki masa habis pakai.
Umumnya, tabir surya diwajibkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memiliki masa kedaluwarsa hingga tiga tahun.
Beberapa tabir surya menyertakan tanggal kedaluwarsanya atau tanggal kapan produk ini tidak lagi efektif. Namun, setiap tabir surya mungkin memiliki formula yang berbeda, sehingga masa habis pakainya pun berbeda.
Bila sunscreen yang dibeli tidak mencantumkan masa kedaluwarsanya, sebaiknya catat kapan Anda beli produk tersebut.
Jika sudah melewati waktu tiga tahun atau mengalami perubahan secara tekstur dan bau, sebaiknya buang produk tersebut.
Ada banyak hal yang dapat mengubah tekstur, konsistensi, dan bau tabir surya, seperti panas.
Panas dapat menurunkan kualitas dan menghilangkan manfaat dari sunscreen. Itu sebabnya, tabir surya tidak disarankan disimpan di tempat yang terkena sinar matahari, seperti di dalam mobil.
Tabir surya mengandung sejumlah senyawa anorganik, seperit seng oksida atau titanium dioksida.
Beberapa zat ini yang berperan penting dalam melindungi kulit dari sinar matahari dengan menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet (UV).
Selain itu, tabir surya memiliki kandungan lainnya, seperti minyak, lidah buaya, atau pengelmusi, yaitu senyawa yang mencampurkan minyak dan air menjadi satu.
Sayangnya, penyimpanan yang terlalu lama hingga tabir surya mencapai masa kedaluwarsa atau berada di tempat yang salah dapat mengubah zat tersebut.
Sebagai contoh, senyawa pengemulsi merupakan zat yang pertama kali akan berubah dan memengaruhi konsistensi tabir surya.
Ada pun ciri-ciri pengemulsi sunscreen yang sudah mencapai tanggal kedaluwarsa atau berubah antara lain:
Bila hal ini terjadi pada produk yang akan dipakai, segera hentikan penggunaan dan pilih sunscreen yang baru untuk melindungi kulit Anda dari paparan matahari.
Hingga saat ini, BPOM masih terus mengevaluasi keamanan dan tingkat efektivitas tabir surya semprot (spray sunscreen).
Hal yang mungkin perlu diperhatikan ketika menggunakan jenis tabir surya ini yaitu memastikan bahwa bau dari produk sama saat Anda beli.
Bila ragu, tanyakan kepada dokter atau ahli dermatologi terkait penggunaan spray suncreen dan bagaimana sebaiknya produk ini digunakan.
Semakin dekat usia tabir surya dengan tanggal kedaluwarsanya, kekuatan SPF di dalamnya pun akan menurun.
Alhasil, tabir surya tidak lagi efektif dalam melindungi kulit dari risiko terbakar, kerusakan, dan penuaan dini.
Terlebih lagi, penggunaan tabir surya yang sudah melewati masa habis pakai mungkin dapat memicu iritasi atau gatal pada kulit. Hal ini pun bisa memicu berbagai masalah kulit lainnya.
Guna menjaga tabir surya dalam kondisi baik dan memaksimalkan masa kedaluwarsa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berikut ini beberapa tips menyimpan sunscreen agar tetap efektif, dilansir dari Mayo Clinic.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi guna memahami solusi yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar