backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Normal Jika Wanita Menonton Video Porno?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah Normal Jika Wanita Menonton Video Porno?

    Sudah tak lagi menjadi hal yang tabu, pornografi nampaknya kerap menjadi perbincangan yang cukup seru dari mulai remaja tanggung hingga orang dewasa. Bahkan tak hanya pria, banyak wanita yang tak lagi merasa risih menonton video porno. Dilansir dari laman Huffington Post, lebih dari sepertiga orang yang menonton video porno di Australia adalah wanita. Sebenarnya, apakah normal jika wanita menonton video porno?

    Apakah normal jika wanita menonton video porno?

    radiasi ponsel menyebabkan kanker

    Awalnya, porno menjadi hal yang cukup tabu bagi wanita. Wanita sering kali merasa terancam saat melihat pria, baik pasangan atau rekanannya menonton porno. Namun, seiring dengan perkembangan zaman hal ini nampaknya tak lagi dirasakan oleh sebagian wanita.

    Pada dasarnya menonton porno, baik pada wanita atau pria terbilang normal. Bagi sebagian orang pornografi menjadi sumber inspirasi untuk dilakukan bersama pasangannya kelak. Selain itu, pornografi juga kerap dijadikan sarana untuk melakukan masturbasi. 

    Sebenarnya, masturbasi yang dilakukan wanita juga memiliki beragam manfaat. Dr. Lauren Streicher, Lektor Kepala Obstetri dan Ginekologi di Northwestern University, menyatakan masturbasi bisa membantu tidur lebih nyenyak, mengurangi stres, hingga mengurangi rasa sakit saat menstruasi.

    Oleh karena itu, jika hal ini dilakukan sewajarnya dan tidak berlebihan maka sah-sah saja. Bahkan, sebuah penelitian di Denmark tahun 2008 menyebutkan bahwa pria dan wanita yang menonton porno memiliki kehidupan seks yang jauh lebih memuaskan. Sehingga sebenarnya sangat normal jika wanita menonton porno asalkan tidak berlebihan.

    Namun, hanya karena Anda tidak kecanduan bukan berarti tidak membahayakan. Sebagai contoh, Anda merokok tetapi Anda tidak kecanduan karena hanya merokok satu batang dalam satu hari. Namun, nikotin, tar, dan zat berbahaya lainnya tetap ada di dalam tubuh Anda bukan?

    Nah, hal yang sama pun terjadi ketika Anda menonton video porno. Anda memang tidak sampai kecanduan tetapi kapan pun ada waktu luang dan bingung apa yang harus dilakukan, Anda akan menontonnya lagi dan lagi. Mengapa bisa begitu?

    Karena saat menonton video porno otak akan melepaskan dopamin, yaitu zat kimia yang dilepaskan saat Anda sedang senang. Hal ini kemudian memicu otak untuk mengulangi siklus yang sama saat Anda merasa suntuk, yaitu memerintahkan diri untuk menonton video porno agar kembali mendapat kesenangan.

    Dampak negatif menonton video porno

    manfaat melamun

    Pornografi adalah salah satu alat untuk mencapai kesenangan. Alat ini bisa digunakan secara positif maupun negatif. Jika Anda menggunakannya dalam konteks negatif apalagi hingga kecanduan, maka ada berbagai dampak yang bisa dirasakan seperti:

    Sulit menghargai diri sendiri

    Penelitian menunjukkan fakta bahwa wanita sering kali merasakan minder setelah melihat video porno. Pasalnya, ia merasa tidak dapat bersaing dengan kesempurnaan tubuh serta kelihaian wanita di video tersebut saat berhubungan seks. Akibatnya, wanita sering kali merasa insecure dan bertanya-tanya apakah dirinya bisa memuaskan pasangannya.

    Menurunkan tingkat kepuasan pada pasangan

    Ketika Anda menonton video porno dan terus mengulangnya setiap hari maka bukan tidak mungkin Anda akan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pasangan. Pasalnya, otak terbiasa mendapatkan sensasi kesenangan yang cukup tinggi di dunia maya.

    Namun, ketika ternyata pasangan di dunia nyata ini tidak mampu memberikan hal yang sama, maka Anda akan merasa bahwa pasangan tidak dapat memberikan kepuasan. Akibatnya, hubungan yang Anda jalani perlahan akan retak jika tidak berusaha dibenahi.

    Jika Anda merasa penasaran dan ingin menonton video porno, silakan saja. Namun ingat, kendalikan diri Anda jangan sampai ketagihan apalagi hingga berefek buruk pada kehidupan Anda ke depannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan