Tahukah Anda kelamin pada tubuh juga bisa dihinggapi kutil? Ya, kutil pada umumnya muncul pada bagian yang terbuka di tubuh manusia. Namun, kutil juga bisa tumbuh di bagian yang tertutup dan sensitif, di kelamin salah satunya. Apa saja penyebab munculnya kutil di kelamin? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab dan faktor risiko munculnya kutil di kelamin
Kutil kelamin adalah penyakit kelamin yang mengakibatkan timbulnya benjolan kecil lembut di daerah kelamin.
Penyebab utama timbulnya kutil di kelamin adalah infeksi human papillomavirus (HPV). Infeksi virus ini bisa didapatkan dengan berbagai cara.
Nah, memahami penyebab kutil kelamin bisa menjadi langkah awal yang penting untuk mencegah penularan, melindungi diri sendiri, serta menjaga kesehatan pasangan.
Apa sebenarnya yang memicu munculnya penyakit kutil kelamin ini? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Hubungan seksual tanpa kondom
Penyebab kutil kelamin yang paling umum yaitu hubungan seksual tanpa pengaman berupa kondom.
Pasalnya, HPV menular melalui kontak langsung kulit ke kulit selama hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral.
Tidak menggunakan kondom meningkatkan risiko penularan, meskipun kondom pun tidak sepenuhnya mencegah infeksi karena virus bisa menyebar dari area yang tidak tertutup.
2. Berganti-ganti pasangan seksual
Berganti-ganti pasangan seksual juga merupakan salah satu penyebab kutil kelamin yang banyak terjadi.
Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi kemungkinan terpapar virus HPV dari orang yang sudah terinfeksi, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala apa pun.
Kondisi ini membuat HPV sering menyebar tanpa disadari dan baru terdeteksi saat gejala muncul atau saat melakukan pemeriksaan medis.
3. Kontak langsung dengan area yang terinfeksi
Penyebab kutil kelamin juga bisa melalui sentuhan langsung dengan area genital yang terinfeksi, termasuk melalui tangan atau benda yang terkena cairan tubuh.
Meskipun penularan lewat benda tergolong jarang, potensi ini tetap ada jika ada kontak dengan alat pribadi seperti handuk, pakaian dalam, atau sex toys yang tidak dibersihkan dengan benar.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan pribadi dan memastikan benda yang digunakan bersama selalu dibersihkan dengan baik sangat penting untuk mencegah penyebaran HPV.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Orang dengan daya tahan tubuh rendah, misalnya karena penyakit kronis, HIV/AIDS, atau penggunaan obat imunosupresan lebih rentan terhadap infeksi HPV dan lebih sulit melawan virus tersebut.
Akibatnya, infeksi dapat berkembang lebih cepat dan bertahan lebih lama sehingga risiko munculnya kutil kelamin pun menjadi lebih tinggi.
Kondisi ini juga meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi, karena tubuh tidak dapat memerangi virus dengan efektif.
5. Tidak menjalani vaksinasi HPV
Vaksin HPV dapat mencegah infeksi beberapa jenis HPV yang paling sering menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Tidak divaksinasi membuat seseorang lebih rentan terinfeksi.
Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, namun tetap bermanfaat bagi mereka yang sudah aktif, terutama untuk mencegah infeksi tipe HPV yang belum pernah masuk ke dalam tubuh.
Dengan vaksinasi, seseorang dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks, vulva, dan jenis kanker lainnya yang berhubungan dengan HPV.
6. Melahirkan secara normal dari ibu yang terinfeksi
Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi bisa tertular HPV dari ibunya saat proses persalinan dan mengalami kutil kelamin di saluran pernapasan atau area tubuh lainnya.
Kondisi ini dikenal sebagai papillomatosis laringeal, yaitu pertumbuhan kutil di saluran napas yang dapat mengganggu pernapasan dan membutuhkan penanganan medis khusus.
Papillomatosis laringeal dapat menyebabkan suara serak, kesulitan bernapas, dan memerlukan prosedur medis berulang untuk mengangkat kutil yang berkembang.
Cara mencegah munculnya kutil pada kelamin

Cara terbaik untuk mencegah penyebab kutil kelamin adalah dengan menghindari paparan virus penyebab kutil kelamin.
Mencegah kutil kelamin bisa Anda lakukan dengan cara berikut ini.
- Tidak bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan seks hanya dengan 1 pasangan.
- Gunakan kondom untuk mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual apa pun.
- Mendapatkan vaksin HPV.
- Menjalani tes skrining secara berkala, terutama jika Anda cukup aktif secara seksual.
Kutil kelamin yang bersifat ringan sering kali hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak diatasi, kutil kelamin dapat menyebabkan komplikasi serius.
Infeksi HPV yang menyebabkan kutil kelamin berisiko menimbulkan beberapa jenis kanker, seperti kanker serviks, vulva, anus, penis, mulut, dan tenggorokan.
Selain itu, kutil kelamin juga dapat mengganggu kehamilan; kutil yang membesar dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil, menghambat proses persalinan, atau bahkan menyebabkan perdarahan saat melahirkan.
Demikian penyebab kutil kelamin pada wanita dan pria. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter bila Anda mengalami keluhan terkait kutil kelamin.
Ringkasan
- HPV dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom, berganti-ganti pasangan seksual, atau kontak langsung dengan area yang terinfeksi.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah juga meningkatkan risiko infeksi, dan tidak menjalani vaksinasi HPV membuat seseorang lebih rentan.
- Dalam kasus langka, bayi bisa tertular HPV dari ibu saat persalinan dan mengalami kutil di saluran pernapasan.
- Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari berganti pasangan, menggunakan kondom, mendapatkan vaksin HPV, dan menjalani tes skrining secara berkala.
[embed-health-tool-ovulation]