backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Resah, Ini 3 Cara Menghadapi Pasangan yang Cuek

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 23/04/2021

    Jangan Resah, Ini 3 Cara Menghadapi Pasangan yang Cuek

    Memiliki pasangan yang sangat cuek dan terkesan tidak perhatian mungkin membuat Anda makan hati, merasa tidak penting, dan tidak dicintai. Akibatnya, beberapa orang menarik diri dan tidak mencoba menyelamatkan hubungan tersebut. Bagaimana cara menghadapi pasangan cuek agar masalah ini tidak mengganggu hubungan Anda berdua?

    Cara menghadapi pasangan yang cuek

    beda prinsip

    Hampir semua orang dalam sebuah hubungan mengharapkan pasangannya untuk mendukung mereka setiap harinya. Bentuk dukungan bisa ditunjukkan dengan cara menanyakan kabar, menanyakah hari, atau sekadar berbincang persoalan remeh. 

    Hal ini dikarenakan jauh di lubuk hati yang terdalam, Anda ingin bersama seseorang yang benar-benar memperhatikan dan percaya kepada Anda. 

    Namun, tidak sedikit pula pasangan yang cenderung mengabaikan dan terkesan tidak peduli sehingga berdampak pada cara Anda mengekspresikan diri. 

    Supaya hal ini tidak memengaruhi hubungan Anda berdua, ada beberapa cara untuk menghadapi pasangan yang cuek, seperti:

    1.  Bersikap jujur

    jujur pada pasangan

    Salah satu cara untuk menghadapi pasangan yang cuek adalah dengan jujur mengenai apa yang Anda rasakan. Maksudnya, Anda cobalah untuk berkata yang sebenarnya tentang perilaku pasangan terhadap Anda. Bisa jadi, pasangan Anda tak menyadarinya. 

    Kejujuran adalah elemen yang sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat. Jika Anda menarik diri dan tidak mengatakan apa pun perihal masalah ini, mungkin pasangan Anda merasa bahwa rasa cuek mereka adalah hal yang wajar dan bisa Anda terima. 

    Seperti yang dilansir dari laman Psych Alive, kejujuran akan membuka mata Anda bahwa Anda dan pasangan adalah orang yang berbeda. Dengan begitu Anda bisa melihat apa alasan pasangan bisa sangat cuek terhadap diri sendiri ataupun orang lain.

    Apakah memang akhir-akhir ini terdapat masalah yang tidak bisa diselesaikan, sehingga mereka sangat sibuk atau memang begitulah sifat aslinya. 

    Dengan jujur satu sama lain setidaknya Anda dan pasangan bisa mencoba menerima satu sama lain bila ingin terus bertahan dalam hubungan ini. 

    2. Bertahan dengan prinsip Anda

    pasangan suka mengeluh

    Tidak jarang setelah Anda mencoba untuk jujur dan berkomunikasi dengan pasangan, akan ada perdebatan yang tidak bisa dihindari. Langkah selanjutnya sebagai cara menghadapi pasangan yang cuek adalah bertahan pada prinsip Anda. 

    Jika sifat cuek pasangan sudah melampaui batas toleransi Anda, berikan fakta-fakta pendukung agar apa yang Anda yakini memang terbukti.  

    Hal itu juga dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda ketika berbicara dengan pasangan. Dengan begitu, mungkin ia bisa tahu mengapa masalah ini sering muncul di hubungan Anda dan menjadi lebih sadar. 

    3. Tetap tenang saat menghadapi pasangan cuek

    bercanda dengan pasangan kelewatan

    Jika perdebatan ini tidak kunjung usai dan sulit dituntaskan, cobalah untuk mengambil jalan tengah, yaitu mengalah sejenak. Memaksakan perdebatan dalam menghadapi pasangan yang cuek tentu tidak akan membawa hasil yang Anda harapkan. 

    Biarkanlah suasana menjadi tenang, dan Anda dapat menyampaikan kembali dengan kepala dingin secara baik-baik

    Kunci utama dalam menghadapi pasangan yang cuek sebenarnya adalah dengan tetap bersabar dan jujur kepadanya.

    Akan tetapi, apabila perilakunya memang tak bisa Anda terima cobalah diskusikan apakah ia masih bisa mengubahnya atau apakah Anda mau berdamai dengan sikapnya itu. Jika memang tak ada yang bisa mengalah, mungkin ini saatnya mempertimbangkan kembali bagaimana hubungan Anda berdua ke depannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 23/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan