Mengenali tanda orang yang mau ingin bunuh diri memang bukanlah hal mudah karena banyak dari mereka yang berusaha keras menyembunyikannya.
Meski begitu, tak ada salahnya untuk berusaha memahami perilakunya. Walaupun tidak jelas terlihat, dari sini biasanya Anda bisa menyadari bahwa mereka memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Macam-macam tanda orang mau bunuh diri
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab bunuh diri, seperti rasa tidak aman, keputusasaan, rendahnya pendidikan, hingga kemiskinan.
Dalam kurun waktu lima tahun, kasus bunuh diri di Indonesia masih terus meningkat. Dari bulan Januari hingga Oktober tahun 2024 lalu bahkan sudah tercatat 1.023 kasus bunuh diri.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda bunuh diri yang mungkin ditunjukkan secara tersirat oleh orang-orang terdekat. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Merasa tidak ada harapan
Rasa putus asa yang mendalam menjadi gejala paling umum pada orang-orang yang depresi.
Orang-orang yang memikirkan tentang bunuh diri sering merasa terjebak atau tidak memiliki harapan terhadap situasi yang sedang dihadapi.
Tidak adanya harapan bisa membuat seseorang mempunyai perasaan negatif pada kondisi saat ini. Bahkan, mereka tidak mengharapkan lagi sesuatu yang baik terjadi di masa mendatang.
2. Merasa sedih atau moody yang ekstrem
Mengenal seseorang yang kerap menunjukkan perubahan mood ekstrem? Mood swing ternyata juga bisa menjadi simbol bahwa seseorang memiliki keinginan bunuh diri.
Menghadapi tekanan dalam waktu yang panjang sering kali membuat seseorang kesulitan mengendalikan emosinya sendiri. Kondisi inilah yang kemudian juga bisa mendorong mereka mengakhiri hidupnya.
3. Gangguan tidur
Tidur menjadi salah satu cara otak untuk memperbaiki kerusakan dan melancarkan fungsinya.
Sementara itu, masalah tidur berkepanjangan bisa menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mengidap gangguan mental, seperti stres dan depresi.
Jika tidak segera diatasi, gangguan tidur berkepanjangan dapat memperparah gangguan mental yang sudah ada dan memperkuat perasaan ingin bunuh diri.
4. Perubahan kepribadian dan penampilan
Perubahan perilaku dan penampilan merupakan tanda yang paling mudah diamati pada orang yang mau bunuh diri.
Ia mungkin akan jadi lebih sering berbicara pelan, makan lebih banyak atau lebih sedikit, dan bahkan tertarik dengan kematian atau kekerasan.
Pupusnya harapan tentang kehidupan mungkin juga membuatnya cuek dengan penampilan. Pikiran bunuh diri mungkin juga mendorong perubahan rutinitas, seperti pola makan atau tidur.
5. Perasaan terisolasi
Orang-orang yang berencana untuk bunuh diri cenderung tidak ingin berinteraksi dengan keluarga maupun teman. Mereka akan lebih menarik diri dari kehidupan sosial dan lebih sering menyendiri.
Keputusasaan yang mendasari keinginan bunuh diri biasanya juga membuat mereka kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya diminati.
Jika keinginan bunuh diri sudah memuncak, mereka mungkin menghubungi keluarga atau teman dekat untuk mengucapkan perpisahan.
6. Perilaku menyakiti diri sendiri
Self-harm atau perilaku menyakiti diri sendiri juga menjadi salah satu tanda orang mau bunuh diri.
Self-harm bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, berkendara tanpa aturan, hingga terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman.
Orang yang mau bunuh diri mungkin tampak tidak peduli terhadap keselamatan dirinya sendiri atau bahkan orang lain. Mereka juga merasa tidak perlu untuk menghargai kehidupan yang dimilikinya.
7. Pikiran ingin bunuh diri
Keputusan untuk bunuh diri, tentu berasal dari sebuah pikiran. Ketika masih dalam bentuk suicidal thought, tak jarang mereka akan meninggalkan semacam pertanda.
Misalnya, salam perpisahan atau surat wasiat bahwa mereka tidak akan bertemu lagi.
Ketika diajak berbicara, mereka mungkin mengulangi kalimat-kalimat seperti, “Saya ingin bunuh diri,” “Andai saya mati saja,” atau “Coba saya tidak pernah dilahirkan.”
Mereka mungkin juga mempersiapkan kematiannya, seperti membeli senjata atau mengumpulkan obat-obatan yang akan digunakan untuk percobaan bunuh diri.
Di mana Anda bisa mendapatkan bantuan?
Siapa yang mungkin melakukan bunuh diri?
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bunuh diri paling banyak dilaporkan pada rentang usia 15–29 tahun.
Berikut adalah beberapa kelompok yang dinilai berisiko tinggi melakukan percobaan bunuh diri.
- Punya riwayat percobaan bunuh diri.
- Merasa putus asa, tidak berharga, dan terisolasi dari kehidupan sosial.
- Mengalami peristiwa yang penuh tekanan, seperti kehilangan orang yang dicintai, putus cinta, perceraian, atau stres akibat masalah keuangan.
- Memiliki masalah penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Mengidap gangguan jiwa, termasuk depresi berat, gangguan stres pascatrauma (PTSD), atau gangguan bipolar.
- Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mental, penyalahgunaan zat, bunuh diri, atau kekerasan, baik fisik maupun seksual.
- Mengidap kondisi medis yang sulit untuk disembuhkan, seperti kanker.
- Memiliki orientasi seksual tertentu, seperti gay, lesbian, biseksual, atau seorang transgender yang tinggal di keluarga dan lingkungan yang tidak bersahabat.
Meski hanya muncul satu kali, pikiran untuk bunuh diri bukanlah hal yang bisa dibiarkan. Walaupun sulit, cobalah mengungkapkan apa yang Anda rasakan pada orang terpercaya.
Membicarakan keresahan dengan orang lain merupakan salah satu cara menghilangkan perasaan ingin bunuh diri.
Jika tidak lagi memiliki orang yang bisa dipercaya, datangilah psikolog. Sebaliknya, jika Anda melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda mau bunuh diri, dekatilah mereka.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menolong orang yang ingin bunuh diri adalah menjadi pendengar yang baik.
Setelah itu, tawarkan bantuan seperti apa yang mereka butuhkan. Hindari mengecilkan atau menyalahkan perasaan yang mereka miliki.
Kesimpulan
- Orang yang punya pikiran untuk bunuh diri umumnya lebih suka menyendiri, bahkan dari orang terdekatnya. Ketika bertemu, Anda mungkin menyadari bahwa mereka memiliki perubahan mood ekstrem.
- Keputusasaan yang mendasari suicidal thoughts biasanya membuat mereka tidak peduli pada penampilan. Anda mungkin juga melihat luka di tubuhnya sebagai bekas self-harm.
- Rasa ingin bunuh diri paling rentan menghampiri seseorang pada rentang usia 15–29 tahun, khususnya mereka yang mengalami peristiwa penuh tekanan, seperti kehilangan orang yang dicintai atau stres karena masalah keuangan.