Anak-anak umumnya sangat suka mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, kue, cokelat, sereal, roti, es krim, susu, dan jus buah. Tanpa sadar, sisa-sisa makanan tersebut bisa menempel pada gigi anak.
Bakteri dalam rongga mulut akan mengubah kandungan gula dalam sisa makanan tersebut menjadi zat asam. Lama-kelamaan, zat asam yang kian menumpuk dapat mengikis lapisan enamel sehingga timbul lubang atau karies gigi pada anak.
3. Kebiasaan menyusu pakai botol
Beberapa orang tua memiliki kebiasaan membiarkan anaknya menyusu dengan botol atau sippy cup sampai tertidur. Padahal kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan kerusakan gigi pada bayi dan anak kecil yang dikenal sebagai karies botol atau gigi gigis.
Gigi gigis terjadi saat kandungan gula dalam susu menempel pada permukaan gigi anak. Gula yang menempel dalam waktu lama dapat memicu perkembangan bakteri jahat di dalam mulut, yang salah satunya dapat menyebabkan gigi berlubang hingga membusuk.
4. Cedera gigi dan gusi
Cedera pada bagian gigi dan gusi juga dapat mengubah warna gigi si kecil. Misalnya saja ketika mereka bermain dan terjatuh sehingga menyebabkan gusi berdarah. Jika darahnya tidak keluar, maka darah akan menggumpal di dalam gusi dan akhirnya memengaruhi warna gusi dan gigi.
Gigi dapat berubah warna menjadi biru hingga kehitaman. Kondisi ini umumnya akan hilang setelah beberapa waktu. Namun apabila Anda khawatir dengan kondisi si kecil, sebaiknya segera bawa ke dokter gigi.
5. Menggunakan obat-obatan tertentu
Ada beberapa obat yang memiliki efek samping menghilangkan atau mengurangi kadar enamel gigi. Enamel adalah lapisan struktur gigi paling luar yang bersifat keras dan berfungsi untuk melindungi lapisan gigi yang lebih dalam.
Enamel gigi yang semakin berkurang akibat konsumsi obat-obatan tertentu akan memengaruhi kesehatan gigi termasuk warna putih cemerlangnya.
Jika si kecil diberikan obat tertentu oleh dokter, pastikan bahwa Anda telah mengetahui segala efek samping yang mungkin akan terjadi. Bila timbul gangguan pada gigi dan mulut, segera konsultasi dan periksakan si kecil ke dokter.
6. Bawaan genetik
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar