Di hari-hari yang super sibuk, sereal bisa menjadi pilihan menu sarapan yang praktis. Tinggal tuang susu dan sereal favorit Anda, voila! Sarapan siap santap dalam waktu singkat. Meski begitu, tidak semua sereal sarapan ternyata sehat. Kebanyakan mengandung tinggi gula dan kalori yang malah bisa bikin gemuk dan cepat lapar sebelum waktu makan siang tiba.
Tenang. Anda masih bisa, kok, menikmati sereal tanpa harus khawatir akan kesehatan Anda. Simak tips di bawah ini untuk memilih sereal sarapan yang sehat untuk mengawali hari.
Tips memilih sereal sarapan yang sehat dan bergizi
1. Baca label informasi nilai gizi di kemasan
Saat membeli sereal, pastikan selalu baca dulu label informasi nilai gizinya. Ini penting untuk Anda memperkirakan berapa jumlah kalori yang Anda asup untuk satu kali makan, terutama jika Anda sedang berusaha mengontrol berat badan atau memiliki kondisi medis tertentu.
Dilansir dari WebMD, menurut Kristen Smith, RD, seorang ahli diet pada WellStar Comprehensive Bariatric Program di Atlanta, sereal sarapan yang baik seharusnya mengandung 200 kalori per sajian. Gunakan gelas atau takaran ukur untuk menjaga kandungan kalori dalam makanan Anda.
Selain itu, membaca label gizi juga memungkinkan Anda untuk tahu nutrisi apa saja yang ada di dalam sereal sarapan tersebut.
2. Pilih yang terbuat dari gandum utuh
Tidak semua sereal sarapan mengandung gandum utuh. Beberapa sudah dicampur dengan tepung terigu atau beras. Memilih sereal yang terbuat dari 100% biji-bijian utuh penting karena produk tersebut masih mempertahankan sebagian besar kulit (dedak) dan germ yang terlampir bersama benih tersebut. Dedak dan germ adalah bagian gandum yang paling kaya nutrisi.
Gandum utuh sangat baik untuk kesehatan tubuh karena kaya akan serat, antioksidan, serta vitamin dan mineral yang dapat membantu mengontrol berat badan, mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, dan menurunkan kolesterol. Serat dari gandum utuh juga membantu membuat perut kenyang lebih lama.
Namun hati-hati. Terlepas dari apakah sereal tersebut gandum utuh atau tidak, Anda juga harus perhatikan seberapa banyak gula yang terkandung di dalamnya. Biasanya, semakin banyak kandungan gula dalam sereal, maka semakin sedikit kandungan seratnya. Karena itu, pilihlah sereal yang mengandung serat sebanyak tujuh gram atau lebih agar kandungan gulanya tidak berlebih.
Semakin tinggi kandungan seratnya, maka semakin lama pula rasa kenyangnya.
3. Pilih sereal yang rendah gula
Meski pada sereal kemasan sereal tertulis “rendah gula’ atau sugar-free, kenyataannya tidak selalu demikian. Mungkin saja sereal tersebut benar minim gula pasir, tapi mengandung gula tersembunyi sehingga luput dari perhatian.
Hindari produk sereal yang mengandung 10 gram gula atau sekitar tiga sendok teh gula per satu porsinya. Memulai hari dengan menu sarapan tinggi gula dapat membuat gula darah melonjak dan kemudian turun dengan cepat. Inilah yang menyebabkan Anda jadi cepat lapar, padahal baru saja makan.
Tidak hanya itu. Membiasakan makan makanan manis dan tinggi karbohidrat kosong bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker di masa mendatang.
Karena itu, pilihlah sereal yang hanya mengandung lima gram gula per porsinya. Untuk menciptakan rasa manis pada sereal, cukup tambahkan buah-buahan segar seperti buah beri, kismis, atau buah-buahan lainnya. Cara ini juga cocok dilakukan saat Anda menyajikan sereal sebagai menu sarapan si kecil agar ia tetap makan buah.
4. Perhatikan kandungan lemak jenuhnya
Saat menyeleksi sereal sarapan yang sehat, perhatikan juga kandungan lemak jenuhnya alias trans fat. Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol yang dapat menyumbang risiko penyakit jantung.
Pilihlah sereal yang rendah lemak jenuh atau lemak trans. Tidak lebih dari dua gram. Informasi ini dapat Anda temukan pada label gizi yang tercantum pada kemasan sereal. Jangan sampai terlewatkan, ya!
5. Pilih yang diperkaya dengan vitamin dan mineral
Tidak semua sereal mengandung vitamin dan mineral. Kebanyakan sudah mengalami proses pabrikan yang begitu panjang sehingga menghanguskan nutrisi alaminya.
Maka, lebih jelilah saat membeli sereal. Cek kemasan dan cari tahu label “fortifikasi’ alias fortified. Ini artinya sereal tersebut telah sengaja ditambah oleh sejumlah vitamin dan mineral tertentu.
Apa dan berapa jumlah yang ditambahkan dalam setiap produk bisa berbeda-beda. Sebaiknya pilihlah sereal sarapan yang sudah diperkaya tambahan kalsium, vitamin D, asam folat, dan vitamin C untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian Anda.
[embed-health-tool-bmi]