Setelah buah dikeringkan, buah dikemas menggunakan sulfur dioksida, yang merupakan antioksidan buatan dan agen antibakteri. Ini dapat mencegah buah kering berubah warna dan memperpanjang umur simpan buah. Buah-buahan kering mengandung tingkat sulfur dioksida yang lebih tinggi dari makanan lain, dan jumlah yang tinggi ini menjadi perhatian banyak orang. Dalam dosis yang relatif rendah seperti yang ditemukan pada banyak buah kering, kebanyakan orang tidak merasakan sakit (meskipun ini masih termasuk racun).
Namun, sebagian kecil orang sensitif terhadap sulfur dioksida, terutama penderita asma. Mengonsumsi sulfur dioksida dapat menyebabkan sakit kepala, masalah pernapasan, dan kulit gatal. Bahkan dalam keadaan ekstrem, ini akan menyebabkan masalah jantung. Jadi, Anda lebih baik menghindari buah kering yang memiliki sulfur dioksida, namun sering kali ini sulit ditemukan dan biasanya lebih mahal.
Buah kering sering mendapat tambahan gula
Satu-satunya bahan tambahan yang umum ditambahkan ke buah-buahan kering adalah gula, dan ini biasanya digunakan untuk menambah rasa. Buah sudah relatif tinggi gula, sehingga menambah lebih banyak gula dapat berkontribusi pada efek penyakit. Gula dari buah-buahan kering sebenarnya tidak menyebabkan efek samping, namun menggabungnya dengan gula tambahan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Buah sebagian besar terdiri dari air, dan dengan mengeringkannya, Anda menghilangkan banyak massa buah. Misalnya buah blueberry memiliki 85% air, maka jika dikeringkan, 80 gram blueberry kering akan memberikan jumlah yang sama dengan 148 gram blueberry segar. Ini berarti 80 gram blueberry kering memiliki nutrisi yang sama dengan 148 gram blueberry segar, dan ini berlaku untuk semua jenis buah. Jadi, Anda akan mendapatkan lebih banyak vitamin dan mineral pada buah kering, namun mendapatkan banyak gula dan tidak ada air.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar