backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

17

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Apakah Depresi Bisa Terjadi Karena Kesepian? Ini Hubungannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

Apakah Depresi Bisa Terjadi Karena Kesepian? Ini Hubungannya

Jika ditanya siapa yang pernah kesepian, hampir setiap orang pasti pernah merasakannya. Meski merupakan bentuk emosi yang wajar, kesepian yang dibiarkan atau berlarut bisa menimbulkan masalah kejiwaan, seperti depresi.

Namun, tidak semua kesepian merupakan bentuk depresi. Lantas, apa yang membedakan keduanya? Bagaimana cara mengatasi kesepian supaya tidak menjadi depresi? Simak uraian berikut untuk informasinya.

Apa hubungan depresi dan kesepian?

Kesepian merupakan sebuah kondisi di mana Anda merasa hampa atau terasing dari lingkungan. Seperti bentuk emosi lainnya, kesepian seharusnya hanya bersifat sementara.

Perlu Anda ingat bahwa kesepian berbeda dengan menyendiri. Sebab, seseorang yang memilih untuk menyendiri tidak selalu merasa sepi.

Sementara itu, kesepian bahkan bisa dirasakan ketika seseorang berada di tengah keramaian.

Kesepian bukan merupakan gangguan mental. Namun, salah satu bahaya kesepian yang dibiarkan berlarut adalah meningkatkan risiko gangguan mental, salah satunya depresi.

Belum lagi, depresi memang membuat seseorang lebih mudah merasa kesepian. Dengan begitu, tak dapat dipungkiri bahwa keduanya merupakan hal yang saling berkaitan.

Hubungan antara kesepian yang berlebihan dan depresi telah dibuktikan dalam beberapa penelitian, salah satunya yang diterbitkan oleh The Lancet Psychiatry.

Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa seseorang yang kerap merasakan kesepian akan lebih mudah menunjukkan gejala depresi.

Perbedaan kesepian yang wajar dan karena depresi

kesepian menyebabkan kematian

Sekilas, ciri-ciri kesepian sebagai bentuk emosi yang wajar dengan gejala depresi memang tidak terlihat jelas. Namun, selama Anda masih memiliki harapan, kesepian merupakan hal yang wajar.

Artinya, apabila Anda kesepian, tetapi sadar bahwa perasaan ini hanya bersifat sementara dan tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, perasaan tersebut merupakan hal yang wajar.

Namun, jika kesepian tidak lagi disertai dengan kesadaran bahwa hal tersebut bisa berakhir atau bahkan tidak tahu dari mana perasaan itu berasal, kondisi ini bisa menjadi tanda depresi.

Selain perasaan kesepian secara terus-menerus, berikut adalah beberapa gejala umum yang kerap dirasakan seseorang ketika depresi.

  • Merasa tidak berharga dan tidak dipedulikan oleh siapa pun, bahkan orang-orang terdekat.
  • Pesimis akan berbagai hal, termasuk hal-hal yang biasanya Anda unggulkan. Perasaan ini membuat Anda percaya bahwa tidak ada hal yang berharga dalam diri Anda.
  • Gelisah luar biasa sampai tidak bisa dikendalikan.
  • Kehilangan minat melakukan berbagai hal, bahkan yang berkaitan dengan hobi hingga gairah seksual.
  • Sulit berkonsentrasi, bahkan untuk hal-hal yang sederhana, seperti menonton TV atau membaca berita.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia atau keinginan untuk tidur setiap saat.
  • Kehilangan atau kesulitan mengontrol pola makan.
  • Menghindari aktivitas sosial atau yang melibatkan banyak orang.
  • Gangguan fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Setiap orang bisa memiliki gejala depresi yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas.

Jika merasa khawatir dengan kondisi mental Anda, jangan ragu untuk periksa ke psikolog atau psikiater. Hindari melakukan self diagnose untuk menghindari kesalahan penanganan.

Apakah kesepian dapat menyebabkan depresi?

Tidak semua kesepian menyebabkan depresi. Namun, rasa kesepian yang disertai kegelisahan berlebih, perasaan tidak berharga, dan putus asa-lah yang merupakan gejala kesepian sebagai depresi.

Cara mengatasi kesepian

Kesepian yang muncul sesekali ketika rindu kampung halaman atau berpisah dengan sahabat dekat biasanya hilang dengan sendirinya, bahkan tanpa perawatan khusus.

Namun, jika kesepian yang Anda rasakan sudah mengarah pada depresi, jangan malu untuk periksa ke psikolog atau psikiater.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kesepian.

1. Baca buku atau nonton film

Saat kesepian, beberapa orang memilih membaca atau melihat film yang memiliki kisah serupa dengan hidupnya. Namun, tidak sedikit pula yang memilih bacaan atau tontonan yang bersifat menghibur.

Tidak ada yang salah dari keduanya selama Anda bisa merasa lebih baik setelahnya.

Jika memungkinkan, bacalah buku di ruang terbuka, seperti taman atau perpustakaan supaya Anda tidak merasa terasingkan. Anda juga bisa mengajak teman untuk menonton film yang diinginkan.

2. Bermain dengan binatang

Tahukah Anda bahwa salah satu manfaat bermain dengan binatang adalah mengurangi kesepian? Jika tidak punya hewan peliharaan, cobalah pergi ke kebun binatang atau mendekati kucing jalanan.

Meski belum diketahui secara pasti bagaimana mekanismenya, hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan.

3. Gabung dengan komunitas

Seseorang yang merasa sepi di tengah keramaian biasanya disebabkan oleh lingkungan yang tidak satu frekuensi. Sebagai contoh, pencinta dangdut yang berada di tengah-tengah pencinta musik K-Pop.

Jika Anda berada dalam kondisi tersebut, tidak ada salahnya untuk mencari teman lain dengan bergabung bersama komunitas.

Saat ini, Anda dapat dengan mudah menemukan komunitas sesuai minat dan bakat melalui media sosial.

4. Cari support system

Salah satu penyebab kesepian yang paling sering ditemukan adalah tidak memiliki support system atau seseorang yang dapat dipercaya dan diandalkan.

Namun, perlu Anda ingat bahwa support system tidak harus berupa pasangan, tetapi bisa juga keluarga, teman, atau bahkan rekan kerja.

Ketika terpuruk atau menghadapi situasi yang buruk, Anda bisa bercerita pada mereka sehingga tidak merasa sendiri saat menghadapinya.

Kesepian memang bentuk emosi yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, jangan menyepelekan perasaan kesepian yang sudah mengganggu aktivitas Anda. Dalam kondisi ini, segera periksakan diri Anda ke psikolog atau psikiater

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan