Selain itu, jangan malu untuk menanyakan sertifikasi dokter yang bersangkutan sebelum melakukan tindakan. Di Indonesia, injeksi filler dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp. KK) yang berkompeten di bidangnya atau dokter lain dengan sertifikasi khusus.
Hal ini sangat penting diperhatikan karena pemilihan dokter yang tepat bisa menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan lip filler yang akan Anda lakukan.
Efek samping prosedur lip filler
Pengerjaan lip filler yang tidak dilakukan oleh ahlinya akan menimbulkan efek samping yang ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar area bibir.
Selain itu, efek negatif yang terjadi juga bisa berupa infeksi yang jika tidak segera ditangani akan memperparah dan menyebar luas ke bagian bibir lainnya. Lama kelamaan, jaringan kulit di sekitar bibir bisa mati.
Tanda-tanda ini bisa diikuti dengan rasa nyeri dan demam akibat peradangan yang terjadi. Jika tanda-tanda ini terjadi, segera periksa ke dokter agar tidak semakin parah.
Berbagai faktor yang dapat merusak filler
Filler bibir bukanlah prosedur permanen yang akan bertahan seumur hidup. Daya tahannya sekitar 6-12 bulan, tergantung metabolisme dan gaya hidup yang Anda lakukan. Prosedur ini bisa diulangi setelah 6 bulan jika Anda merasa filler tidak seutuh ketika awal disuntik.
Seiring dengan berjalannya waktu, filler gel AH akan terkikis secara alami oleh tubuh. Akan tetapi, berbagai aktivitas yang melibatkan panas di area bibir bisa mempercepat proses kerusakannya, seperti:
- Merokok
- Mengonsumsi minuman yang terlalu panas
- Sauna
- Steam
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar