Baru-baru ini tersiar kabar bahwa filler dan tanam benang di hidung berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Memang benar filler dan tanam benang tidak boleh diterapkan di hidung?
Sekilas tentang filler dan tanam benang di hidung
Sebelum membahas mengenai boleh atau tidaknya kedua prosedur ini dilakukan di hidung, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan filler dan tanam benang.
Filller dan tanam benang di hidung merupakan dua proses yang berbeda. Namun, keduanya sama-sama bertujuan untuk memperbaiki tampilan hidung yang dirasa kurang pas. Lalu, apa perbedaannya? Berikut ulasannya.
Apa itu filler hidung?
Filler hidung adalah tindakan medis yang dilakukan untuk memperbaiki tampilan hidung dengan menyuntikkan gel khusus ke bagian hidung tertentu. Gel yang digunakan adalah gel yang disebut dengan asam hyaluronat (AH). Filler gel AH merupakan bahan injeksi yang paling aman karena bersifat sementara. Selain itu, gel AH berasal dari bakteri yang sudah dimurnikan yang terdapat dalam lapisan kulit manusia. Oleh karenanya, bila terjadi efek samping saat filler hidung bisa segera dihancurkan dengan injeksi Hyaluronidase.
Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan gel AH pada bagian hidung yang ingin diperbaiki tampilannya. Umumnya, orang yang boleh melakukan prosedur ini adalah mereka yang sudah berusia di atas 17 tahun. Sama seperti filler di bagian lainnya, filler hidung bukanlah prosedur permanen yang akan bertahan seumur hidup. Daya tahannya hanya sekitar 6-12 bulan, tergantung metabolisme dan gaya hidup yang Anda lakukan.
Apa itu tanam benang di hidung?
Tanam benang (thread lift) di hidung adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memberikan bentuk yang lebih tinggi di area batang hidung dengan menggunakan benang. Umumnya benang yang digunakan berbahan dasar Polydixanone (PDO). Benang ini merupakan jenis benang yang sama yang digunakan dalam operasi pembuluh darah jantung. Jadi, penggunaan jenis benang ini sangat aman.
Benang PDO juga dapat hancur dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Prosedur tanam benang dengan bahan PDO bersifat sementara, yakni hanya sekitar 1-1,5 tahun.
Bolehkah melakukan filler dan tanam benang di hidung?
Setelah mengetahui kedua prosedur tersebut, saya akan menjawab pertanyaan yang belakangan cukup viral yaitu, “Benarkah filler dan tanam benang tidak boleh dilakukan di hidung?”. Jawabannya, boleh.
Pada dasarnya kedua prosedur ini boleh diterapkan, asalkan dilakukan oleh dokter yang tepat dan berpengalaman.
Filler hidung sendiri merupakan salah satu tindakan off label, artinya tindakan yang berada di luar indikasi yang seharusnya. Filler sendiri awalnya hanya diperuntukkan untuk pipi dan dagu. Namun, sejak tahun 1997 praktik filler untuk mengoreksi hidung semakin mendunia. Maka filler hidung aman-aman saja untuk dilakukan asalkan Anda memilih dokter yang berkualitas dan tersertifikasi resmi.
Apakah filler bisa bikin hidung makin lebar?
[embed-health-tool-bmi]