backup og meta

Berat Badan Naik setelah Olahraga, Bagaimana Bisa?

Berat Badan Naik setelah Olahraga, Bagaimana Bisa?

Banyak orang melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga. Selain membuat badan lebih bugar, rutin olahraga membantu menurunkan berat badan. Namun, tak jarang berat badan justru naik setelah latihan. Tentunya, ini menjengkelkan, tapi kenapa berat badan naik setelah olahraga?

Penyebab berat badan naik setelah olahraga

Sebenarnya ada banyak alasan yang menyebabkan berat badan naik setelah olahraga. Beberapa di antaranya bukan hal buruk, justru menandakan program latihan Anda berhasil, seperti adanya peningkatan massa otot.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa alasan kenapa setelah olahraga berat badan naik.

1. Bertambahnya massa otot

manfaat kacang tanah untuk massa otot

Sebenarnya berat badan bisa naik meskipun Anda sudah melakukan olahraga dengan serius dan rutin. 

Namun, berat badan naik setelah olahraga bukan semata-mata karena Anda semakin gemuk, melainkan karena bertambahnya massa otot

Berat badan seseorang tidak hanya ditentukan dari banyaknya lemak dalam tubuh, tapi juga massa otot serta massa tulang.

Lihat saja Atlet yang memiliki tubuh berotot. Mereka biasanya memiliki berat badan atau BMI yang tinggi, tapi kadar lemak di tubuh mereka terbilang rendah.

2. Resistensi cairan

Mengutip Cleveland Clinic, olahraga yang berat terutama jenis olahraga yang memberikan tekanan pada otot, dapat menyebabkan robekan kecil pada serat otot dan menimbulkan terjadinya peradangan. 

Untuk memperbaiki jaringan otot yang rusak dan meradang, tubuh akan mengirimkan cairan ekstra ke area otot yang terdampak. 

Cairan ini dapat menumpuk di jaringan otot dan menyebabkan otot menyimpan cairan untuk sementara waktu guna memulihkan otot.

Penumpukan cairan inilah yang menyebabkan Anda merasa berat badan naik setelah olahraga atau disebut juga gemuk air.

Namun, tidak perlu khawatir, penambahan berat akibat gemuk air adalah reaksi pemulihan sementara. Berat tubuh akan kembali setelah masa pemulihan selesai. 

3. Makan terlalu banyak setelah olahraga

Olahraga memang dapat membantu untuk membakar kalori, tapi bukan berarti Anda dapat bebas makan sepuasnya setelah selesai berolahraga. 

Pada dasarnya, tubuh akan mengubah sebagian kalori di dalam makanan yang dikonsumsi menjadi energi. Setelah itu, sisa kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. 

Jika jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang keluar, hal ini  memicu kenaikan berat badan. Olahraga pun menjadi sia-sia. 

Oleh karena itu, jangan hanya terlalu fokus berolahraga, batasi juga konsumsi kalori harian Anda, jangan sampai melebihi asupan kalori harian yang disarankan.

4. Memilih makanan yang kurang tepat

pasien kanker makan makanan manis

Setelah olahraga, Anda mungkin merasa lapar. Hal ini adalah hal yang wajar karena tubuh memerlukan makanan untuk mengembalikan energi yang hilang setelah olahraga.

Namun, bukan berarti Anda bisa bebas makan apa pun. Ada makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat olahraga karena dapat meningkatkan berat badan. 

Konsumsi makanan tinggi gula, seperti donat atau bolu, dapat meningkatkan hormon ghrelin, yaitu hormon yang memicu rasa lapar. Hal ini mengakibatkan Anda akan makan terlalu banyak setelah olahraga.

Oleh karena itu, setelah olahraga konsumsi makanan yang mengandung protein guna mengembalikan energi yang terbuang. 

5. Mengonsumsi suplemen tertentu

Penyebab berat badan naik setelah olahraga selanjutnya adalah mengonsumsi suplemen tertentu, misalnya kreatin.

Dibalik manfaat kreatin yang bisa memulihkan otot setelah aktivitas fisik intens, suplemen ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Studi dalam jurnal,  Journal Biochemistry Technology mengungkapkan bahwa partisipan yang mengonsumsi suplemen kreatin dan whey protein mengalami peningkatan indeks massa tubuh (BMI) serta massa otot.

Namun, peningkatan berat badan ini bukan karena bertambahnya lemak.

Mengonsumsi suplemen ini dapat meningkatkan body water weight atau penambahan berat air di dalam tubuh. Akibatnya, Anda mungkin akan merasa berat badan sedikit bertambah.

Pada dasarnya, setiap aktivitas fisik akan mempengaruhi berbagai fungsi dan proses yang terjadi dalam tubuh, termasuk pertambahan berat badan.

Namun, pada kasus tertentu, pertambahan berat badan setelah olahraga bukan berari pertambahan lemak. 

Kenaikan berat badan ini merupakan hal yang terjadi sebagai bentuk dari pertambahan massa otot serta upaya tubuh untuk memulihkan diri setelah berolahraga.  

Kesimpulan

Berat badan naik setelah olahraga dapat terjadi karena berbagai hal, seperti pola makan yang salah, peningkatan massa otot, serta resistensi cairan sebagai upaya tubuh untuk memulihkan otot pascaolahraga. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

I Just Started Exercising — Why Am I Gaining Weight?. (2020). Retrieved 14 September 2023, from https://health.clevelandclinic.org/just-started-exercising-gaining-weight/ 

The Nutrition Source: Body Fat.(2022). Retrieved 14 September 2023, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/healthy-weight/measuring-fat/

Leaf A, Antonio J. (2017) The Effects of Overfeeding on Body Composition: The Role of Macronutrient Composition – A Narrative Review. International Journal Exercise Science.Dec 1;10(8):1275-1296. PMID: 29399253; PMCID: PMC5786199.

Deminice R, Rosa FT, Pfrimer K, Ferrioli E, Jordao AA, Freitas E. (2016). Creatine Supplementation Increases Total Body Water in Soccer Players: a Deuterium Oxide Dilution Study. International Journal Sports Medicine. Feb;37(2):149-53. Epub 2015 Oct 28. PMID: 26509366.

Zahabi, G., Hossieni, S. M., & Souteh, F. Z. (2020). The Effect of Whey Protein and Creatine Supplementation on the Physical Fitness Indicators, Velocity and Muscle Hypertrophy of Untrained Women during a Resistance-Training Period. Journal Biochemistry Technology Special, (1), 64-70.

Antonio, J., Candow, D., Forbes, S., Gualano, B., Jagim, A., & Kreider, R. et al. (2021). Common questions and misconceptions about creatine supplementation: what does the scientific evidence really show?. Journal Of The International Society Of Sports Nutrition, 18(1).

Versi Terbaru

20/09/2023

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Jenis Makanan dan Minuman yang Buruk Sebelum Mulai Berolahraga

12 Rutinitas yang Membuat Badan Cepat Kurus


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 20/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan