backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Penyebab Perut Anda Tak Kunjung Rata

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    6 Penyebab Perut Anda Tak Kunjung Rata

    Bagi sebagian orang, perut buncit mungkin akan menganggu penampilan Anda dan membuat Anda tidak percaya diri. Banyak cara yang Anda lakukan untuk mengubah perut buncit menjadi perut rata. Namun, sering kali usaha-usaha untuk membuat perut rata tidak berhasil. Mengapa demikian? Ada beberapa sebab mengapa Anda tidak bisa memiliki perut rata yang didambakan.

    Berbagai penyebab Anda susah memiliki perut rata

    1. Makan terlalu banyak sebelum olahraga

    Makan terlalu banyak sebelum olahraga dapat mengurangi peluang usaha Anda untuk mengecilkan perut. Camilan ideal sebelum olahraga harus mencakup sedikit lemak, karbohidrat kompleks, atau protein yang sehat. Pastikan juga tidak makan terlalu lama sebelum mulai olahraga, tapi motivasi diri Anda untuk makan makanan sehat sepanjang hari untuk mendapatkan energi yang optimal.

    2. Anda salah memilih olahraga

    Untuk mengubah perut buncit menjadi perut rata, Anda perlu melakukan pola makan sehat dan olahraga yang rutin. Fokuskan latihan di semua area tubuh di mana ada penumpukan lemak, bukan hanya konsentrasi pada di perut.

    Jika Anda hanya fokus pada perut atau kurang memberikan variasi pada latihan Anda atau Anda tidak rajin berlatih, tentu hasil yang Anda harapkan pun akan semakin jauh.

    3. Konsumsi makanan olahan terlalu banyak

    Makanan olahan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh Anda. Oleh karena itu, cobalah untuk konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang dapat mencegah munculnya lemak perut.

    Selain itu, makan makanan yang cukup protein tanpa lemak seperti ayam segar, daging sapi segar tanpa lemak, ikan, dan susu rendah lemak. Perhatikan juga asupan gula dan alkohol Anda, karena makanan ini cenderung menyebabkan timbunan lemak di perut.

    4. Stres

    Stres memicu tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat membuat tubuh Anda menyimpan lemak di bagian tengah tubuh. Pengaruh stres memang besar terhadap kenaikan berat badan sehingga menyebabkan penumpukan lemak di perut. Selain itu, untuk sebagian orang saat mengalami stres, nafsu makan akan meningkat, terutama makan makanan yang manis. 

    Akhirnya Anda pun akan makan lebih banyak hingga semakin sulit untuk mendapatkan perut rata yang telah Anda idam-idamkan.

    5. Kurang tidur

    Cukup tidur adalah salah satu hal penting yang dapat memengaruhi kesehatan. Kurang tidur mampu meningkatkan risiko kenaikan berat badan, yang akhirnya berpengaruh pada timbunan lemak perut.

    Saat kurang tidur, tubuh tidak bisa melepas hormon kortisol dan mengobati rasa lelah Anda. Selain itu, akan menganggu tingkat hormon leptin yang membingungkan tubuh. Akibatnya sinyal tubuh Anda akan kacau, dan hormon leptin tersebut akan menyimpan kalori yang lebih pada perut.

    Hormon leptin berfungsi untuk mengontrol rasa lapar dan perasan kenyang. Hormon ini hanya akan diproduksi selama Anda tidur dengan kualitas yang baik serta waktu yang cukup.

    6. Menopause

    Beberapa wanita mengalami kenaikan lemak perut saat berada pada fase menopause. Menopause biasanya terjadi satu tahun setelah seorang wanita memiliki periode menstruasi terakhirnya. Pada waktu tersebut, kadar estrogen turun drastis, sehingga menyebabkan lemak disimpan di perut, bukan lagi pada pinggul dan paha. Wanita yang menopause dini cenderung mendapatkan lemak perut tambahan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan