backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bukan Cuma Permen! Kebanyakan Makan Buah Asam Juga Bisa Merusak Gigi

Ditulis oleh drg. Melia · Gigi · Erha Derma Center Yogyakarta


Tanggal diperbarui 07/07/2022

    Bukan Cuma Permen! Kebanyakan Makan Buah Asam Juga Bisa Merusak Gigi

    Mungkin selama ini Anda hanya tahu bahwa makanan manis saja yang bikin gigi berlubang. Padahal, buah-buahan yang rasanya asam juga bisa membuat gigi rusak — meski dengan cara yang berbeda.

    Kenapa buah asam bikin gigi rusak?

    Kandungan pH asam dalam beberapa buah dapat mengikis mineral alami yang membentuk enamel. Enamel (email) adalah lapisan paling keras dan terluar gigi, yang bisa Anda lihat ketika bercermin. Proses pengikisan ini disebut erosi gigi.

    Paparan zat asam yang terus menerus diterima oleh gigi akan semakin melemahkan struktur permukaan gigi hingga menyebabkan terbukanya dentin (lapisan tengah gigi). Hilangnya email pada gigi bisa bikin permukaan atau bentuk gigi jadi tidak rata, gigi memendek, gigi sensitif, atau bahkan patah.

    Menurut penelitian, pH yang dapat merusak gigi adalah sama dengan atau di bawah 5,5. Contoh buah asam yang dapat merusak gigi adalah lemon karena buah kuning ini punya tingkat keasaman yang tinggi. Buah lain yang berisiko merusak gigi adalah anggur, nanas, mangga, jeruk, dan buah-buahan lain yang rasanya sangat asam.

    Apa gigi bisa langsung rusak setelah sekali makan buah?

    Tentu tidak. Risiko gigi rusak hanya terjadi jika Anda terus-terusan makan buah asam dengan porsi yang berlebihan.

    Seberapa cepat kerusakan gigi yang terjadi setelahnya juga tergantung pada bagaimana cara Anda memakannya. Gigi bisa cepat rusak jika buah dikonsumsi dengan cara diisap atau dikunyah langsung dari potongan buahnya. Minum jus jeruk pakai sedotan, misalnya, tidak akan begitu berdampak pada gigi.

    Hal lainnya yang memengaruhi risiko kerusakan gigi adalah seberapa kuat gigi Anda semulanya dan bagaimana kebiasaan menyikat gigi Anda selama ini. Jika Anda termasuk orang yang jarang sikat gigi, tentu risiko kerusakan gigi dapat terjadi lebih cepat dan parah.

    Bisakah gigi yang terlanjur rusak diperbaiki?

    Bisa. Namun Anda harus lebih dulu memeriksakan gigi ke dokter gigi. Gigi yang sudah terkikis atau bahkan berlubang bisa ditambal oleh dokter.

    Apabila kerusakannya sudah meluas, dokter gigi dapat menyarankan dental crown. Dental crown gigi adalah prosedur pemasangan selubung gigi di atas gigi yang rusak. Dental crown disebut juga mahkota gigi tiruan.

    Tips sehat makan buah agar tidak merusak gigi

    Meski buah asam berisiko menyebabkan gigi rusak, bukan berarti Anda jadi sama sekali menghindari makan buah. Buah-buahan tersebut tetap penting manfaatnya untuk menjaga kesehatan tubuh.

    Cara makan buah yang salahlah yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kerusakan gigi. Berikut tips sehat makan buah asam agar Anda tetap bisa mendapat manfaatnya, sembari melindungi kesehatan gigi:

    • Konsumsi buah asam dalam bentuk jus lebih baik daripada bentuk utuhnya. Namun, membuat jus buah dengan menambahkan banyak gula. Paduan rasa asam buah dan manis gula juga dapat membuat gigi rusak.
    • Pilih waktu makan buah yang tepat. Lebih baik makan buah asam di waktu makan utama (sarapan, makan siang, atau makan malam). Hindari makan buah asam sebagai camilan.
    • Jangan lama-lama makan buah asam. Terlalu lama mengunyah atau membiarkan buah asam di dalam mulut akan semakin meningkatkan efek pengikisan email gigi.
    • Kumur air putih setelah makan buah asam. Minum susu segar juga dapat dijadikan pilihan cara menjaga kesehatan gigi setelah makan buah.
    • Jika ingin sikat gigi, beri jarak minimal 30 menit setelahnya. Gigi yang baru terpapar asam lebih rentan rusak jika diberikan tekanan langsung seperti saat sikat gigi.
    • Sikat gigi perlahan dengan bulu sikat yang lembut. Tekanan berlebih saat menyikat gigi dapat memperparah kerusakan yang diakibatkan oleh asam.
    • Perbanyak makan buah yang bisa menguatkan gigi, seperti kiwi, cranberry, apel, dan stroberi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    drg. Melia

    Gigi · Erha Derma Center Yogyakarta


    Tanggal diperbarui 07/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan