backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pakai Topi Bikin Botak, Bagaimana Faktanya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 08/12/2022

Pakai Topi Bikin Botak, Bagaimana Faktanya?

Selain menunjang tampilan Anda, topi berguna untuk melindungi kepala dari panas. Anda mungkin kerap melihat beberapa orang dengan kebotakan atau rambut tipis mengenakan topi. Oleh karena itu, timbul dugaan pakai topi bikin botak. Benarkah demikian?

Apakah memakai topi bisa menyebabkan botak?

Peneliti mengamati bahwa memakai topi rutin justru menurunkan risiko rambut rontok pada pria, tepatnya di kepala bagian samping.

Pada perempuan, memakai topi juga mengurangi risiko kerontokan pada bagian depan.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery. Studi dilakukan pada 92 kembar identik wanita di tahun 2012 dan 98 kembar identik pria di tahun 2013.

Dari kedua penelitian ini, para ahli menjelaskan bahwa topi bisa melindungi rambut dan kulit kepala dari paparan sinar ultraviolet dari matahari yang bisa membuat rontok.

Sayangnya, peneliti belum bisa mengetahui bagaimana sinar ultraviolet memengaruhi kondisi folikel rambut.

Namun, pakai topi juga bisa bikin botak bila terlalu kencang dan terlalu lama, apalagi jadi kebiasaan jangka panjang.  

Topi yang ketat bisa menghambat aliran darah ke kepala.

Akibatknya, folikel, yaitu kantung tempat rambut tumbuh, mengalami stres. Hal ini membuat rambut rontok atau tidak tumbuh sebagaimana mestinya. 

Jika tidak diatasi, kebiasaan pakai topi yang ketat ini bisa memicu kebotakan.

Faktor lain penyebab pakai topi bikin botak

Selain sebabkan aliran darah terhambat, ada beberapa hal yang membuat pakai topi ketat bikin botak. Berikut penjelasannya.

1. Alopesia traksi

Topi yang terlalu kencang bisa menarik batang dan folikel rambut hingga rusak.

Hal ini bisa membuat folikel rambut pun cedera dan rusak. Awalnya, Anda akan mengalami rambut rontok seperti biasa. 

Selanjutnya, folikel yang cedera ini mengalami infeksi atau folikulitis dan menimbulkan bekas luka di kulit kepala. 

Lama-kelamaan, rontok pun bersifat permanen dan rambut tak lagi tumbuh pada bekas luka di kulit kepala. Kondisi ini disebut dengan alopesia traksi. 

Kondisi ini mirip dengan mengikat rambut terlalu kencang.

2. Infeksi kulit kepala

Topi yang ketat dengan bahan yang tak menyerap keringat pun bisa bikin botak. Memakai topi ketat menyebabkan keringat terjebak di balik topi.

Kondisi kulit kepala yang lembap ini mengundang infeksi jamur Microsporum dan Trichophyton. Akibatnya, kurap kulit kepala pun muncul.

Jika dibiarkan atau tidak mendapatkan penanganan segera, kondisi ini bisa merusak kulit kepala sehingga rambut tak lagi tumbuh. 

Kebotakan yang muncul biasanya berupa lingkaran-lingkaran kecil.

Cara mengenakan topi agar tidak botak

cara kurangi pakai topi bikin botak dengan fedora

Agar mengurangi risiko kebotakan, perhatikanlah beberapa hal berikut saat pakai topi.

1. Pilih topi bahan katun atau linen

Bahan katun atau linen bisa menyerap keringat lebih baik. Keringat tak lagi terjebak di balik topi dan membuat kulit kepala lembap terus-menerus.

Hindari bahan-bahan yang bisa membuat Anda terasa panas dan sulit menyerap keringat, di antaranya nilon, rayon, dan poliester.

2. Pakai desain topi yang longgar

Ada beberapa jenis topi yang tidak begitu “mencekik” rambut dan kulit kepala, di antaranya fedora dan bucket hat.

Topi dengan model ini membantu mengurangi tarikan pada rambut dan menjaga aliran darah agar tetap lancar.

Desain yang longgar pun membantu sirkulasi udara di balik topi. 

Jadi, Anda pun tidak mudah berkeringat. Anda juga bisa mengurangi tarikan dari topi dengan memilih ukuran yang pas.

3. Buka topi sesaat

Topi memang melindungi Anda dari paparan sinar UV. Meski begitu, tetap rutin buka topi sesaat ketika berkeringat.

Anda bisa buka topi dengan aman bila menepi di tempat teduh terlebih dulu.

Membuka topi sesaat membuat keringat cepat menguap dan mengurangi tekanan pada kulit kepala.

Jadi, hal ini bisa menurunkan risiko penyebab infeksi dan rontok.

Tak hanya membuka topi, Anda sebaiknya rutin mengusap dahi dan kepala menggunakan tisu atau handuk bersih agar lebih cepat kering.

Faktor pemicu kebotakan lainnya

  • Faktor genetik kebotakan yang diturunkan.
  • Tingginya kadar hormon dihidrotestosteron atau hormon DHT.
  • Konsumsi obat.
  • Stres.

Banyak orang memercayai bahwa pakai topi bikin botak. Padahal, topi justru melindungi kulit kepala dan folikel rambut dari paparan sinar UV.

Jadi, memakai topi bisa mengurangi kerontokan rambut.

Meski begitu, pakai topi tetap bisa meningkatkan risiko kerontokan bila terlalu ketat dan bahan topi tak mampu menyerap keringat.

Jangan lupa melakukan perawatan rambut dan konsultasi dengan dokter bila mengalami tanda-tanda kebotakan atau infeksi kulit kepala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 08/12/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan