Alkohol adalah salah satu zat yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Minum miras sedikit saja mungkin tidak akan langsung menimbulkan bahaya fatal. Sejak awal meminumnya, Anda akan merasakan sejumlah efek yang ditimbulkan alkohol bagi tubuh.
Bagaimana alkohol memengaruhi tubuh?
Alkohol memengaruhi tubuh Anda dengan banyak cara. Beberapa efek alkohol pada tubuh bisa bersifat langsung dan mungkin hanya bertahan bentar. Sementara beberapa efek lainnya mungkin tidak begitu tampak secara langsung.
Meski begitu, Anda jangan senang dulu. Efek ini umumnya akan terakumulasi dari waktu ke waktu hingga pada saatnya akan merusak kesehatan fisik, mental, bahkan kualitas hidup Anda.
Secara umum, efek alkohol pada tubuh tergantung pada:
- kadar alkohol yang diminum,
- seberapa banyak alkohol diminum,
- jenis kelamin,
- berat badan,
- usia,
- metabolisme tubuh, dan
- minum alkohol saat perut kosong.
Pada dasarnya, semakin banyak dan sering seseorang menenggak alkohol, maka semakin besar pula efek yang akan mereka rasakan pada tubuhnya.
Efek yang muncul setelah minum alkohol
Saat mengonsumsi alkohol, kita akan merasakan beberapa efek pada tubuh. Efek ini dapat bersifat ringan hingga cukup parah, yang biasa kita sebut mabuk. Simak sejumlah gejala yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi alkohol sejak tegukan pertama.
1. Jantung berdebar tidak teratur
Beberapa orang merasakan jantung berdebar tidak teratur setelah minum alkohol. Alkohol memang dapat memberikan pengaruh pada jantung.
Bila Anda terus melanjutkan kebiasaan minum alkohol, maka risiko Anda mengalami atrial fibrilasi atau gangguan irama jantung dapat meningkat.
2. Koordinasi tubuh terganggu
Anda tentu mengetahui adanya larangan mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Zat alkohol bisa mengganggu kemampuan koordinasi antara visual otak dan kendali otot-otot pada tubuh.
Alkohol juga bisa melemahkan pandangan yang dikendalikan otak serta mengganggu kontrol bagian tubuh mana yang ingin digerakkan. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa bila Anda tetap nekat mengemudi atau mengoperasikan mesin.
3. Mual dan muntah
Efek ini adalah salah satu yang paling sering terjadi setelah Anda minum alkohol. Saat Anda mengonsumsi alkohol, enzim di dalam hati mulai bekerja memecah zat dengan kecepatan sekitar satu gelas per jam.
Selama proses ini berlangsung, zat alkohol dipecah menjadi asetaldehida. Bila kadar asetaldehida menjadi terlalu tinggi, organ hati tidak akan mampu menampungnya. Akibatnya, hati akan bereaksi dengan membuat Anda muntah untuk mengeluarkan kelebihan alkohol.
4. Wajah memerah
Alkohol juga bisa membuat wajah Anda tampak merah merona. Seringnya, efek ini muncul karena tubuh kesulitan dalam mencerna alkohol sepenuhnya.
Pada orang-orang yang sensitif dengan alkohol, mereka memiliki versi gen aldehid dehidrogenase 2 (ALDH2) yang salah. ALDH2 adalah enzim yang berfungsi untuk memecah zat asetaldehida dalam alkohol. Ini membuat asetaldehida menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan semburat merah pada wajah saat sedang mengonsumsi alkohol.
5. Perubahan suasana hati
Alkohol dapat menjadi depresan yang memengaruhi tingkat hormon yang mengatur kebahagiaan dalam otak seperti serotonin dan dopamin.
Karena alasan ini, Anda tak perlu heran jika di hari berikutnya Anda merasa cemas dan sedih, meski malam sebelumnya alkohol membuat Anda merasa sangat bergairah.
6. Perubahan suhu tubuh
Pernahkah Anda merasa badan jadi hangat setelah minum alkohol? Ya, alkohol memperlebar pembuluh darah dan membuat aliran darah ke kulit jadi lebih lancar. Hal ini membuat kulit Anda memerah dan terasa hangat.
Namun, efek ini tidak bertahan lama. Panas dari aliran darah tersebut langsung keluar dari tubuh Anda. Begitu proses ini berakhir, suhu tubuh Anda akan kembali menurun.
7. Bicara cadel dan meracau
Tak lama setelah minum alkohol, Anda jadi lebih santai, ingin bersosialisasi, dan mungkin juga jadi lebih banyak bicara. Bila Anda terus minum setelahnya, Anda akan mulai kesulitan membentuk kata-kata dan berbicara tidak jelas.
Alkohol dapat memengaruhi jumlah asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak. Bila asam ini terlalu tinggi, kemampuan otak dalam memproses informasi yang dikirim dari tubuh akan terganggu. Alhasil, Anda akan bicara meracau.
8. Sering buang air kecil
Setiap harinya, otak mengeluarkan hormon yang mengatur ginjal agar tidak menghasilkan terlalu banyak urine. Namun, konsumsi alkohol dapat menunda proses ini.
Akibatnya, Anda jadi lebih sering buang air kecil dan membuat Anda dehidrasi. Bila kebiasaan ini terus terjadi, bukan tidak mungkin efek racun alkohol serta beban kerja yang lebih ekstra akan melemahkan ginjal Anda.
Penting untuk dipahami bahwa tingkat keparahan efek jangka pendek alkohol pada tubuh biasanya tergantung pada seberapa banyak seseorang meminumnya. Faktor lain seperti jenis alkohol, asupan cairan tubuh, serta makanan yang dikonsumsi sebelum minum alkohol juga memengaruhi seberapa parah efek yang ditimbulkan.
Cek kadar alkohol dalam darah
Sah-sah saja jika Anda minum alkohol sesekali. Namun keseringan minum alkohol dalam jumlah yang banyak dari waktu ke waktu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental kronis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan alkohol telah menyebabkan lebih dari 200 jenis penyakit dan cedera.
Kadar alkohol dalam darah setelah minum minuman beralkohol akan diukur dalam blood alcohol concentration (BAC). Pemeriksaan ini bisa memperkirakan apakah kadar alkohol dalam darah masih di batas normal atau tidak dengan melakukan cek kadar alkohol.
CDC telah memberi gambaran hasil skor BAC dengan kemungkinan efek yang akan terjadi, baik secara perilaku, fisik, maupun kemampuan mengemudi. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat BAC tinggi, minimal akan mengalami perubahan perilaku.
Oleh sebab itu, mengemudi di bawah pengaruh alkohol dapat berbahaya bagi keselamatan jiwa Anda. Beragam perubahan perilaku seperti emosi tak terkendali hingga hilang kesadaran juga bisa terjadi saat Anda mabuk akibat terpengaruh alkohol.