backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Penyebab Tipes

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 24/09/2021

    Berbagai Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Penyebab Tipes

    Penyebab tipes (tifus) atau demam tifoid adalah bakteri yang berasal dari lingkungan atau kebiasaan yang tidak higienis. Jika Anda mengalami demam tifoid, Anda bisa merasakan gejala, seperti badan yang lemah, lelah, hingga sakit tenggorokan. Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan tubuh terserang tipes? Simak penjelasannya berikut ini.

    Apa penyebab penyakit tipes?

    pantangan tipes

    Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang bisa menyebar melalui makanan, air, atau ditularkan dari orang yang terinfeksi (melalui fesesnya). Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. 

    Bakteri penyebab tifus juga bisa terdapat pada makanan atau minuman yang terkontaminasi, lalu bakteri tersebut kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan bertambah banyak. Ini akan memicu gejala-gejala sakit tipes, seperti demam tinggi, nyeri perut, sembelit atau diare.

    Salmonella typhi terkait dengan bakteri yang menyebabkan salmonellosis, infeksi usus serius lainnya. Namun, kedua kondisi ini tidak sama.

    Bagaimana Salmonella typhi menyerang tubuh?

    gejala tipes dan gejala maag

    Setelah makan atau minum kudapan terkontaminasi Salmonella typhi, bakteri turun ke sistem pencernaan dan langsung berkembang biak dengan sangat cepat.

    Kondisi ini membuat suhu tubuh Anda menjadi tinggi, sakit perut, dan sembelit atau diare. Jika tidak diobati, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke area lain di tubuh.

    Hal tersebut dapat menyebabkan gejala demam tifoid memburuk selama beberapa minggu setelah infeksi. Jika organ dan jaringan rusak akibat infeksi, hal itu dapat menyebabkan komplikasi tipes yang serius, seperti pendarahan di dalam tubuh atau terdapat usus yang pecah.

    Karier tipes

    Setelah didiagnosis dengan kondisi ini, Anda akan melakukan menjalani pengobatan tipes, contohnya pemberian antibiotik. Namun, setelah pengobatan antibiotik, orang yang sembuh dari tipes mungkin masih menyimpan bakteri penyebab tipes di dalam tubuh.

    Orang-orang ini disebut sebagai karier (pembawa) tipes kronis. Karier tipes biasanya tidak lagi memiliki tanda atau gejala penyakit tipes. Namun, mereka tetap bisa membuat bakteri tipes menular ke orang lain.

    Apa saja kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan risiko penyakit tipes?

    gejala tipes pada anak demam tifoid

    Dikutip dari Mayo Clinic, tipes adalah ancaman serius di seluruh dunia dan sudah menyerang sekitar 27 juta orang atau lebih setiap tahun. Penyakit ini menyebar di India, Asia Tenggaran, Afrika, Amerika Serikat, dan banyak daerah lainnya.

    Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi, tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk sehari-hari yang bisa menjadikan bakteri penyebab penyakit tipes masuk ke dalam tubuh Anda, yakni:

    1. Jajan sembarangan

    Risiko Anda terkena tipes dapat meningkat karena kelelahan dan jajan sembarangan. Bakteri penyebab demam tifoid biasanya hidup di dalam air yang terkontaminasi dengan feses, dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang Anda konsumsi akibat jajan sembarangan.

    Biasanya, anak kecil lebih rentan terkena demam tifoid karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang bisa menjaga kebersihannya saat makan.

    2. Tidak menjaga kebersihan makanan

    Mengonsumsi ikan atau makanan laut lainnya yang berasal dari air yang sudah terkontaminasi tinja/urine yang terinfeksi bakteri penyebab tipes, juga bisa membuat Anda mengidap tipes.

    Parahnya lagi, meskipun hal ini kurang umum, bakteri Salmonella typhi bisa bertahan pada urin orang yang terinfeksi.

    Sekali lagi, jika orang yang terinfeksi menyentuh makanan tanpa mencuci tangan dengan benar atau setelah buang air kecil, mereka dapat menyebarkan infeksi tersebut kepada orang lain. Tidak memerhatikan kebersihan juga dapat menjadi penyebab tipes kambuh setelah dinyatakan sembuh.

    3. Mengonsumsi air minum yang kotor

    Selain makanan, tipes juga bisa terinfeksi lewat air minum. Tanpa disadari, kotoran atau tinja manusia bisa masuk mencemari air minum Anda.

    Hal ini juga harus diperhatikan bila Anda suka jajan minuman dingin. Es batu yang digunakan untuk mendinginkan minuman, masih bisa membawa bakteri penyebab tipes.

    4. Menggunakan toilet yang kotor

    Bakteri Salmonella typhi masih bisa bertahan sekalipun berada di tinja orang yang terinfeksi. Nah, jika Anda menggunakan toilet yang tercemar tinja penderita tipes dan tidak dibersihkan secara menyeluruh, Anda yang tadinya sehat-sehat saja juga bisa terinfeksi.

    Lebih,baik Anda selalu waspada dan menjaga diri sebelum dan setelah menggunakan toilet. Maka dari itu penting untuk mencuci tangan setelah buang air agar tidak terinfeksi tipes.

    5. Berhubungan intim dengan penderita tipes

    Berhubungan intim dengan orang yang menderita tipes ternyata berpeluang besar bagi Anda untuk tertular. Misalnya, pria yang membawa bakteri penyebab penyakit tipes dapay menularkannya melalui oral dan anal seks.

    Pada saat oral dan anal seks, bakteri dari anus pria yang sakit berpindah ke pasangannya. Jadi, seks dengan orang yang sakit tipes juga membuka peluang penyebaran bakteri penyebab tipes tersebut.

    Akan tetapi, peluang ini baru bisa terjadi jika Anda melakukan oral dan anal seks sekaligus dengan orang yang sudah terkena tipes sebelumnya.

    pengobatan tipes opname rumah sakit

    Saat gejala tipes sudah terasa, ada baiknya Anda lakukan penanganan yang tepat, yaitu pergi ke dokter. Jika tipes yang Anda alami sudah parah dan lebih serius, usus bisa mengalami perdarahan dan berlubang.

    Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai perforasi usus. Perforasi usus dapat menyebabkan isi usus bocor ke rongga perut, menimbulkan infeksi hingga fatal akibatnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 24/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan