backup og meta

8 Penyebab Mendengkur, dari Kebiasaan hingga Gangguan Tidur

8 Penyebab Mendengkur, dari Kebiasaan hingga Gangguan Tidur
8 Penyebab Mendengkur, dari Kebiasaan hingga Gangguan Tidur

Mendengkur atau ngorok yang dialami seseorang saat tidur memang umumnya tak perlu dikhawatirkan. Meski begitu, kondisi ini tak bisa diabaikan karena penyebab ngorok juga bisa berasal dari masalah kesehatan.

Apakah kebiasaan ngorok Anda merupakan masalah yang perlu dikhawatirkan dan segera diatasi? Cari tahu jawabannya melalui informasi berikut.

Proses terjadinya mengorok

Secara umum, mendengkur disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan saat tidur.

Ketika tidur, otot pada tenggorokan dan lidah akan mengendur sehingga jatuh ke belakang dan membuat jalan keluarnya udara menyempit.

Penyempitan itu membuat udara harus melewati tenggorokan dengan tekanan lebih besar, menyebabkan getaran pada saluran napas yang menimbulkan dengkuran.

Semakin sempit saluran udara, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan udara saat keluar sehingga suara ngorok akan terdengar makin nyaring.

Penyebab mendengkur saat tidur

ngorok menyebabkan cepat tua

Meskipun penyempitan saluran udara pada tenggorokan saat tidur merupakan proses yang alami, tidak semua orang mendengkur saat tidur.

Studi dalam jurnal Sleep Medicine Research (2024) menunjukkan bahwa kebiasaan ngorok lebih umum dialami oleh pria (35%–45%) dibandingkan wanita (15%–28%).

Selain kaitannya dengan jenis kelamin, berikut adalah beberapa alasan kenapa orang tidur ngorok.

1. Anatomi tubuh

Cleveland Clinic menyebutkan bahwa anatomi tubuh bisa memengaruhi kebiasaan mendengkur. Contohnya jika Anda memiliki kelenjar adenoid, amandel, atau lidah yang besar.

Ketiganya dapat menghambat aliran udara dari mulut sehingga menimbulkan getaran jaringan di sekitarnya. Getaran inilah yang menimbulkan dengkuran.

Seseorang yang punya langit-langit mulut lebih rendah atau tebal juga lebih mudah ngorok saat tidur.

2. Kelebihan berat badan

Seseorang yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki jaringan lemak ekstra pada bagian belakang tenggorokan.

Jaringan lemak tersebut dapat mempersempit saluran napas sehingga kemungkinan untuk mendengkur saat tidur menjadi lebih besar.

Lemak pada bagian tengah tubuh mungkin juga menekan tulang rusuk dan paru-paru sehingga membuat tekanan napas saat tidur makin berat.

3. Usia

Usia merupakan salah satu faktor penyebab seseorang mudah mendengkur saat tidur. Pasalnya, kekuatan otot di saluran pernapasan mungkin ikut menurun seiring bertambahnya usia.

Otot saluran pernapasan yang kendur akan lebih rentan bergetar ketika dilalui oleh aliran udara. Inilah alasan mengapa orang tua lebih sering mendengkur.

Anak-anak juga bisa mendengkur, tetapi kasusnya cukup langka. Kondisi ini sebenarnya tidak membahayakan, tetapi bicarakanlah dengan dokter apabila anak Anda sering mengalaminya.

4. Masalah pernapasan

Hidung tersumbat akibat pilek, alergi, atau sinusitis bisa membuat Anda kesulitan bernapas karena terjadi peradangan pada tenggorokan dan hidung.

Saat hidung tersumbat, kecepatan bernapas juga cenderung menurun. Kondisi ini dapat menghambat aliran udara yang keluar dari hidung dan menimbulkan suara ngorok saat tidur.

5. Efek samping obat-obatan

Efek samping obat-obatan tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab Anda mengorok saat tidur.

Obat-obatan penenang, seperti lorazepam dan diazepam, bisa merilekskan otot-otot kerongkongan sehingga mempersempit jalur pernapasan.

6. Konsumsi rokok dan alkohol

Kebiasaan minum alkohol dan merokok juga bisa menjadi penyebab mendengkur. Ini lantaran keduanya bisa mengendurkan otot yang mendukung kinerja saluran pernapasan.

Rokok juga bisa menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan. Kondisi ini akan meningkatkan produksi lendir yang makin mempersempit saluran pernapasan.

Apabila saluran pernapasan tidak dapat bekerja secara optimal, Anda akan lebih rentan mengorok ketika tidur.

7. Obstructive sleep apnea (OSA)

penyebab ngorok

Mendengkur ketika tidur bisa menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mengalami obstructive sleep apnea (OSA).

Ini adalah kondisi ketika saluran pernapasan Anda tersumbat saat tidur sampai menyebabkan henti napas selama sekitar 10 detik. Kondisi ini bisa berulang puluhan kali saat tidur.

Saluran pernapasan yang tersumbat tentu saja membuat aliran udara terhambat. Kondisi inilah yang lantas menjadi penyebab Anda mendengkur.

8. Posisi tidur

Tahukah Anda bahwa posisi tidur tertentu bisa menjadi penyebab ngorok saat tidur?

Mayo Clinic menyebutkan bahwa efek gravitasi saat tidur telentang bisa menyempitkan saluran napas sehingga menimbulkan dengkuran.

Karena itulah, coba ganti posisi tidur Anda menjadi miring dan posisikan kepala Anda sedikit lebih tinggi dari biasanya.

Dengan berbagai penyebabnya, cara mengatasi ngorok pun bisa beragam. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti kebiasaan ngorok Anda sehingga perawatannya bisa disesuaikan.

Kesimpulan

  • Otot-otot di sekitar tenggorokan yang mengendur saat tidur akan mempersempit saluran pernapasan. Alhasi, udara yang keluar akan memberikan tekanan ekstra. Tekanan ini menyebabkan getaran yang menghasilkan suara dengkuran.
  • Pria, orang-orang dengan usia yang lebih tua, dan seseorang yang mengalami obesitas lebih berisiko mendengkur saat tidur.
  • Ngorok juga bisa disebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti masalah pada saluran pernapasan dan obstructive sleep apnea.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kaur, S., Baslas, V., Aggarwal, H., Kumar, P., & Chand, P. (2015). Snoring: An annoyance or a serious health problem (Obstructive sleep apnea)? Indian Journal of Community Medicine, 40(2), 143. Retrieved 13 March 2025, from https://doi.org/10.4103/0970-0218.153889

Snoring – Symptoms and causes. (2017, December 22). Mayo Clinic. Retrieved 13 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/snoring/symptoms-causes/syc-20377694 

Snoring – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2017, December 22). Top-ranked Hospital in the Nation – Mayo Clinic. Retrieved 13 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/snoring/diagnosis-treatment/drc-20377701

Suni, E. (2023, November 22). Snoring and sleep. Sleep Foundation. Retrieved 13 March 2025, from https://www.sleepfoundation.org/articles/snoring-and-sleep

Snoring: Causes, remedies & prevention. (2017, June 13). Cleveland Clinic. Retrieved 13 March 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15580-snoring#symptoms-and-causes 

Fry, A. (2024, January 2). Why do people snore? Sleep Foundation. Retrieved 13 March 2025, from https://www.sleepfoundation.org/articles/common-causes-snoring

Obstructive sleep apnea. (n.d.). Penn Medicine. Retrieved 13 March 2025, from https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/obstructive-sleep-apnea

Han, S. A., & Kim, J.-W. (2024). Genetic Influences on Snoring: A Narrative Review. Sleep Medicine Research15(1), 12–18. https://doi.org/10.17241/smr.2023.01991

Versi Terbaru

26/03/2025

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Bayi Tidur Ngorok Bahayakah? Ini Penyebab dan Penanganannya

Cara Menghentikan Tidur Ngorok dengan Terapi CPAP


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan