Koyo merupakan obat tempel yang sering digunakan banyak orang karena dianggap ampuh untuk menghilangkan pegal-pegal serta nyeri otot ataupun sendi di badan. Namun, benarkah koyo bisa digunakan sebagai pereda nyeri? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ini.
Apakah koyo berfungsi sebagai pereda nyeri?
Bahan-bahan yang terkandung di dalam koyo diketahui berpotensi membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi di tubuh sehingga dapat digunakan sebagai pereda nyeri.
Koyo, atau istilah medisnya patch transdermal, adalah jenis obat luar yang ditempelkan pada kulit pasien untuk menghilangkan pegal-pegal, nyeri otot, ataupun persendian pada tubuh.
Koyo dibuat dari berbagai macam bahan kimia obat yang dirancang sedemikian rupa sehingga obat tersebut bisa meresap ke kulit.
Dilansir dari MedlinePlus, sebagai pereda nyeri, bahan-bahan dalam koyo tersebut kemudian bekerja dengan mengubah repons otak dan sistem saraf terhadap rasa nyeri yang dialami,
Berbagai macam bahan kimia yang terkandung di dalam koyo pereda nyeri di antaranya adalah menthol, glycol salicylate, dan biofreeze yang terbukti efektif untuk meredakan gejala nyeri otot.
Selain itu, ada pula kandungan bengay dan aspercreme yang mengandung salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi.
Sementara itu, munculnya rasa panas saat memakai koyo dikarenakan adanya kandungan capsaicin yang berinteraksi dengan sensor neuron.
Capsaicin juga bekerja dengan cara mengurangi zat alami tertentu dalam tubuh Anda yang membantu memberikan sinyal rasa sakit ke otak.
Nah, ketika semua bahan ini dikombinasikan, sensasi panas yang dihasilkan akan menghantarkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa nyeri.
Itulah sebabnya sampai saat ini koyo menjadi obat yang banyak digunakan masyarakat sebagai pereda nyeri untuk menyembuhkan rasa nyeri ataupun pegal-pegal di badan dibandingkan harus mengonsumsi obat oral.