backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Mitos Keliru Tentang Sistem Imun Manusia yang Perlu Diluruskan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 20/10/2020

    5 Mitos Keliru Tentang Sistem Imun Manusia yang Perlu Diluruskan

    Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Meski demikian, masih ada orang-orang yang percaya mitos sistem kekebalan tubuh yang jelas-jelas salah. Apa saja mitosnya?

    Mitos tentang sistem kekebalan tubuh yang terbukti salah

    fakta seputar sistem kekebalan tubuh

    Mitos #1: Minum vitamin menangkal penyakit

    Salah. Banyak orang mengonsumsi vitamin C dan vitamin A dosis tinggi agar tidak gampang sakit.

    Padahal, multivitamin atau suplemen harian yang Anda minum fungsinya bukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin dan suplemen yang Anda minum fungsinya membantu mengisi kekurangan nutrisi dalam tubuh Anda yang mungkin tidak terpenuhi dari makanan sehari-hari.

    Kebanyakan mengonsumsi vitamin juga tidak baik. Kelebihan vitamin A bisa membuat Anda keracunan, ditandai dengan kulit yang menguning, mual dan muntah, hingga bahkan gejala kerusakan hati (liver). Kondisi ini disebut dengan hipervitaminosis A.

    Mitos #2: Menutup mulut mencegah penularan batuk atau flu

    Salah. Menutup mulut ketika batuk atau bersin adalah etika yang tepat untuk membatasi penyebaran penyakit, tapi tetap tidak lantas menutup kesempatan menularkannya pada orang lain di sekitar Anda. Kenyataannya, sistem kekebalan tubuh Anda sendirilah yang menentukan seberapa besar risiko Anda bisa tertular penyakit.

    Risiko penularan penyakit seperti flu dan batuk tidak hanya menjadi “tanggung jawab’ si orang yang sakit, tapi juga datang dari diri Anda sendiri. Jika daya tahan tubuh Anda sedang dalam kondisi prima ketika berdekatan dengan orang yang sakit flu, Anda tidak akan mudah ketularan meski si orang tersebut tidak menutup mulutnya saat bersin.

    Begitu juga sebaliknya jika Anda yang memakai masker untuk mencegah menghirup virus atau memalingkan wajah saat ada yang bersin. Apabila daya tahan tubuh Anda memang sudah lemah sebelum terpapar virus, memakai masker tidak akan banyak membantu mengurangi risiko penularan

    Tidak semua virus dan bakteri dapat masuk ke dalam tubuh lewat hidung. Virus dan bakteri tertentu dapat mendarat di permukaan benda dan bertahan hidup hingga berjam-jam lamanya. Menyentuh benda-benda yang terkontaminasi ini dapat memperlebar kesempatan Anda untuk tertular penyakit. Maka dari itu sering-seringlah cuci tangan dan hindari menyentuh wajah Anda, terutama hidung, mulut, dan mata dengan tangan kotor.

    Mitos #3: Olahraga bikin gampang capek

    Salah. Olahraga tidak akan membuat kekebalan tubuh Anda menurun, selama tidak dilakukan berlebihan. Olahraga malah bisa membantu memperkuat sistem imun melawan beberapa penyakit tertentu. Rutin olahraga juga dapat menstabilkan tekanan darah dan gula darah guna menjaga kebugaran tubuh.

    Mitos #4 anak-anak wajib minum vitamin

    Salah. Anak-anak tidak membutuhkan suplemen untuk menguatkan daya tahan tubuhnya. Sama prinsipnya seperti konsumsi vitamin atau suplemen pada orang dewasa, asupan suplemen tambahan semata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak apabila dirasa perlu. 

    Bila Anda sudah bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak lewat pola makan sehat dan seimbang, maka anak tidak perlu vitamin atau suplemen tambahan.

    Mitos #5: vaksin bikin kekebalan tubuh lemah

    Salah. Banyak orangtua yang ragu atau bahkan menolak anaknya divaksin. Mereka menganggap kalau vaksin adalah virus aktif yang sengaja dimasukkan ke tubuh sehingga bisa menurunkan daya tahan si anak.

    Mitos vaksin ini sudah terbukti salah  besar oleh banyak literatur medis modern. Anak sudah memiliki kemampuan alami untuk melindungi dirinya dari virus dan bakteri sejak masih dalam kandungan. Meski demikan sistem imun anak memang belum sekuat orang dewasa, sehingga tetap perlu diperkuat dengan imunisasi guna mendorong sistem kekebalan tubuhnya bekerja lebih baik lagi.

    Vaksin justru memperkuat sistem imun tubuh anak dan tidak merusak atau mengganggu sel tubuh yang sehat lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 20/10/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan