backup og meta

Sering Dikira Musuh, Hormon Kortisol Ternyata Penting Bagi Tubuh Kita

Sering Dikira Musuh, Hormon Kortisol Ternyata Penting Bagi Tubuh Kita

Hormon kortisol adalah jenis hormon steroid yang memengaruhi bagaimana tubuh merespons stres. Ya, kortisol memang sudah sering dicap negatif karena hormon ini banyak diproduksi saat Anda sedang stres. Padahal, tak seperti dugaan banyak orang, hormon yang kerap disebut hidrokortison ini punya penting bagi tubuh manusia. Apa itu kortisol dan apa fungsinya bagi kesehatan manusia? Simak penjelasan di bawah ini, ya. 

Apa itu kortisol?

Kortisol adalah hormon yang diproduksi pada kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal sendiri merupakan penghasil hormon yang berada di atas ginjal. Kortisol kemudian akan dilepaskan ke dalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.

Kortisol memiliki berbagai efek terhadap sel. Sebab, hampir setiap sel memiliki reseptor kortisol yang akan bereaksi sesuai dengan fungsinya ketika dirangsang.

Apa fungsi kortisol dalam tubuh?

Kortisol berperan dalam mengendalikan metabolisme, yaitu seluruh proses kimiawi yang terjadi pada tubuh manusia. Karena itu, kortisol adalah hormon yang bertugas menjalankan hal-hal berikut ini:

  • Mengatur kadar gula darah
  • Melawan peradangan dalam tubuh
  • Memengaruhi pembentukan ingatan
  • Mengendalikan keseimbangan garam dan air dalam tubuh
  • Menyesuaikan tekanan darah dengan kondisi tubuh
  • Membantu perkembangan janin pada ibu hamil

Produksi kortisol dikendalikan oleh tiga organ dalam tubuh: hipotalamus di otak, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal. Normalnya, kortisol memang ada dalam tubuh dengan kadar yang wajar. Bila kadar kortisol dalam darah menurun, ketiga organ tersebut akan bekerja sama untuk memicu produksi kortisol.

Faktor lainnya seperti stres atau aktivitas fisik yang Anda lakukan juga memengaruhi proses produksi kortisol. Ketika Anda stres atau sedang olahraga, produksi hormon kortisol akan meningkat. Hal ini terjadi supaya tubuh Anda mampu merespon atau beradaptasi terhadap faktor-faktor pemicu yang disebutkan tadi. 

Misalnya ketika Anda sedang berolahraga, Anda tentu membutuhkan energi dalam jumlah besar. Nah, kortisol harus menjalankan fungsinya sebagai pengatur gula darah agar gula bisa diolah menjadi sumber energi. Dengan begitu, tubuh Anda pun mampu beradaptasi terhadap kebutuhan energi yang meningkat dan Anda bisa lancar berolahraga.

Apa yang terjadi bila tubuh kelebihan dan kekurangan jumlah kortisol?

Terlalu banyak atau terlalu sedikit jumlah kortisol bisa menyebabkan masalah bagi kesehatan Anda. Terlalu banyak kortisol disebabkan oleh tumor yang menghasilkan hormon adrenokortikotropik, atau Anda sedang minum obat-obatan jenis tertentu. Gejala kelebihan jumlah kortisol adalah:

  • Kenaikan berat badan
  • Muka memerah atau membengkak
  • Tekanan darah tinggi
  • Osteoporosis
  • Masalah pada kulit (misalnya muncul memar atau stretch mark keunguan)
  • Gampang haus dan sering buang air kecil
  • Mood swing yang menyebabkan rasa gelisah, cemas, atau depresi

Sedangkan, gejala kekurangan kadar kortisol adalah:

  • Kelelahan atau badan lemas
  • Pusing, terutama saat Anda tiba-tiba berdiri
  • Berat badan menurun
  • Otot lemas
  • Perubahaan suasana hati

Bila Anda menunjukkan gejala kelebihan atau kekurangan jumlah kortisol, beberapa tes dapat dilakukan untuk memeriksa kadar kortisol Anda. Pemeriksaan ini meliputi tes darah, tes air liur, dan tes urine.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What Is a Cortisol Test? https://www.webmd.com/a-to-z-guides/cortisol-test.

Cortisol. http://www.yourhormones.info/hormones/cortisol/.

Versi Terbaru

23/04/2021

Ditulis oleh Brigitta Maharani

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Rina Nurjanah


Artikel Terkait

5 Penyebab Kucing Susah Melahirkan dan Cara Membantunya

Memahami Bedanya Gangguan Stres Akut dan Stres Pasca Trauma (PTSD)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Brigitta Maharani · Tanggal diperbarui 23/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan