Sebagian orang lebih memilih menggunakan koyo untuk meredakan rasa pegal dan nyeri. Nah, banyak orang mungkin belum paham manfaat dan cara kerja koyo untuk mengatasi masalah tersebut.
Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa itu koyo?
Ketika nyeri dan pegal menyerang, banyak orang memilih menempelkan koyo pada tubuhnya.
Koyo atau yang dalam istilah medis disebut transdermal patch adalah metode pemberian obat dengan mengantarkan bahan aktif obat melalui dermis atau permukaan kulit.
Bagi beberapa orang, penggunaan koyo lebih sering dipilih sebagai metode untuk mengurangi efek samping dari penggunaan obat oral atau suntikan.
Sebagai contoh, ketika Anda mengalami pegal linu dan nyeri karena kelelahan, tentunya akan menjengkelkan bila gangguan ini menghambat aktivitas yang sedang Anda lakukan.
Guna memberikan sensasi hangat dan pijatan pada bagian tubuh yang nyeri, beberapa orang pada akhirnya akan menempelkan koyo yang dijual bebas di toko atau apotek.
Selain praktis, penggunaan koyo juga lebih minim efek samping daripada minum obat pereda nyeri yang bagi beberapa orang dapat menimbulkan rasa kantuk.
Cara kerja koyo dalam meredakan nyeri otot
Pasti Anda pernah bertanya mengenai manfaat dan cara kerja koyo yang bisa menghilangkan pegal linu. Jawabannya ternyata terletak pada kandungan bahan kimia di dalamnya.
Pada dasarnya, koyo dirancang untuk melepaskan sejumlah kecil obat ke dalam aliran darah dalam waktu yang lama.
Kandungan obat dari koyo terserap melalui lapisan luar kulit, lalu masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Pada lapisan kulit terdalam, obat akan diserap ke dalam aliran darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Terdapat berbagai kandungan bahan kimia dalam koyo yang memiliki manfaat penggunaannya masing-masing. Berikut beberapa contohnya.
- Methyl salicylate: analgesik topikal (obat pereda nyeri yang digunakan pada kulit) untuk meredakan nyeri ringan serta nyeri otot dan sendi yang terkait dengan sakit punggung, radang sendi, keseleo, dan memar.
- Menthol: senyawa dari ekstrak minyak mint yang memberikan efek dingin untuk membantu meredakan nyeri pada jaringan di bawah kulit.
- Camphor: senyawa dari ekstrak minyak pohon kamper untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan.
- Capsaicin: senyawa dari cabai untuk meredakan nyeri ringan pada otot dan sendi akibat radang sendi, ketegangan otot, memar, kram, dan keseleo.
Apabila semua bahan kimia tersebut dikombinasikan, koyo dapat memancarkan sensasi panas dan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa nyeri.
Itulah sebabnya, selembar plester koyo yang ditempelkan ke tubuh Anda mampu membantu mengatasi rasa pegal, linu, dan otot yang tegang.
Kandungan koyo untuk meredakan nyeri otot
Produk koyo untuk meredakan nyeri otot umumnya mengandung beberapa bahan aktif, seperti methyl salicylate, menthol, camphor, dan capsaicin. Kombinasi bahan aktif tersebut membantu memberikan sensasi panas dan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa nyeri.
Aturan pakai koyo yang benar
Koyo untuk meredakan nyeri dan pegal bisa Anda tempelkan pada titik tubuh yang sakit, mulai dari area sekitar lengan, kaki, kepala, leher, punggung, maupun pinggang.
Meski terlihat mudah, pemakaian koyo yang salah bisa mengurangi manfaatnya dan menimbulkan efek samping, seperti iritasi kulit.
Apabila kesulitan melakukannya sendiri, mintalah bantuan orang lain di sekitar Anda. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan koyo.
- Baca terlebih dahulu aturan pada label kemasan produk koyo.
- Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air maupun hand sanitizer sebelum dan sesudah menempelkan koyo.
- Sebelum memakai koyo, pastikan titik tempel pada kulit Anda sudah dalam kondisi bersih dan kering. Hindari menempelkan koyo pada kulit yang rusak atau sedang iritasi.
- Pastikan Anda menempelkan dengan benar sambil menekan-nekan semua sisinya.
- Mungkin dibutuhkan waktu 20–30 detik untuk membuat semua perekat koyo menempel kuat pada tempatnya.
Koyo umumnya digunakan untuk sekali pakai saja. Namun, Anda bisa menggunakannya beberapa kali bila ada instruksi yang memang mengatakan sebaliknya.
Apabila Anda mengalami iritasi kulit dari perekat, tempelkan koyo selanjutnya pada area lain. Namun, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu terkait perawatan lebih lanjut.
Jika hendak membuang sisa koyo, lipatlah koyo sehingga ujung perekatnya saling menempel. Kemudian, cuci area bekas tempelan koyo dengan sabun dan air.
Efek samping koyo
Meski ampuh mengurangi rasa nyeri dan pegal, nyatanya koyo punya beberapa efek samping.
Efek samping koyo yang mungkin muncul antara lain terjadinya iritasi kulit akibat reaksi alergi. Terlebih bila Anda memang memiliki jenis kulit yang sensitif.
Apabila reaksi alergi ini makin parah, Anda mungkin akan merasakan gatal, sensasi panas dan terbakar, atau bahkan mendapati kulit melepuh pada area yang ditempelkan koyo.
Itu sebabnya, koyo tidak disarankan digunakan untuk bayi atau anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang kulitnya cenderung masih sensitif.
Anda disarankan untuk tidak menggunakan koyo pada titik tempel yang sama lebih dari 3–4 kali sehari. Segera lepaskan koyo setelah kurang lebih 8 jam pemakaian.
Jika efek samping yang tidak diinginkan terjadi, segera hentikan pemakaian dan lepaskan koyo dari bagian tubuh yang mengalami iritasi dengan hati-hati.
Kesimpulan
- Penggunaan koyo atau transdermal patch adalah metode pemberian obat dengan mengantarkan bahan aktif obat melalui permukaan kulit.
- Manfaat koyo di antaranya meredakan rasa nyeri akibat radang sendi, sakit punggung, sakit otot leher, sakit kepala, sakit gigi, keseleo, dan memar.
- Koyo mengandung beberapa bahan aktif pereda nyeri, termasuk methyl salicylate, menthol, camphor, dan capsaicin.
- Selalu ikuti aturan pemakaian koyo seperti pada label kemasan produk.
- Hentikan pemakaian bila timbul efek samping yang tidak diinginkan, seperti iritasi dan alergi kulit.
[embed-health-tool-bmi]