backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Nyaman, Sih, tapi Ini Akibatnya Jika Membaca Sambil Tiduran

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 05/01/2021

    Nyaman, Sih, tapi Ini Akibatnya Jika Membaca Sambil Tiduran

    Mayoritas orangtua pasti sering mengingatkan kita agar tidak membaca sambil tiduran, dibarengi dengan peringatan, “Itu bisa merusak mata kalian.” Usut punya usut, omongan orangtua kita ternyata ada benarnya, lho. Walaupun tidak secara langsung membahayakan, membaca sambil tidur-tiduran memang memiliki efek samping. Kira-kira, apa saja efek sampingnya? Lalu, seperti apa seharusnya posisi membaca yang benar?

    Mengapa tidak boleh membaca sambil tiduran?

    Kebiasaan membaca dengan posisi berbaring, entah di tempat tidur atau sofa, memang sering kali terasa lebih nyaman untuk dilakukan. Namun, tak jarang kita mendengar nasihat untuk tidak membaca sambil tiduran karena berpotensi mengganggu kesehatan mata, seperti risiko terkena rabun jauh. Sebenarnya, apa benar posisi membaca berpengaruh pada kesehatan mata?

    Dikutip dari buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan, posisi membaca sambil berbaring memang dapat merusak mata, tapi tidak serta-merta menyebabkan rabun jauh. Apabila memiliki keluarga yang sebagian besar menderita rabun jauh, Anda tetap berisiko meski tidak membaca dengan posisi berbaring.

    Akan tetapi, posisi membaca sambil tiduran sendiri memang tidak disarankan karena jarak baca menjadi tidak ideal.

    Jadi, pada saat kita berbaring telentang sambil membaca buku, mata kita akan tertuju pada sudut yang tidak biasa. Selain itu, Anda juga cenderung membaca dalam jarak yang sangat dekat ketika berbaring.

    Padahal, jarak ideal membaca seharusnya berkisar 15 inci atau 30 cm dari mata kita. Sudut terbaik untuk memegang buku atau bahan bacaan juga sebaiknya terletak 60 derajat dari mata kita. Nah, jarak dan sudut terbaik tersebut tidak akan bisa dicapai jika kita membaca sambil berbaring.

    Oleh karena itu, untuk mendapatkan jarak dan sudut yang ideal, Anda tidak bisa membaca sambil berbaring. Ketika melakukannya, Anda harus mengorbankan jarak atau sudut pandang yang ideal, entah itu membaca lebih dekat atau tidak peduli dengan sudut mata kita.

    Akibat membaca dengan jarak dan sudut yang tidak ideal

    Memangnya, apa risiko dari membaca dengan jarak dan posisi yang tidak benar? Pengaruhnya adalah pada otot di sekitar mata Anda. Jika kita memegang bahan bacaan dengan posisi yang kurang tepat, hal itu dapat mengakibatkan otot di sekitar mata menegang. Kondisi ini bisa menyebabkan mata lelah alias astenopia.

    Kondisi ini biasanya merupakan pertanda mata Anda kelelahan akibat dipaksa membaca dengan posisi kurang nyaman. Anda bisa merasakannya ketika mata mulai kesulitan berpindah dari kalimat satu ke kalimat lainnya saat sedang membaca.

    Anda tidak perlu khawatir karena kemungkinan besar kondisi mata lelah tidak akan berdampak permanen terhadap kesehatan mata Anda. Namun, perlu diingat bahwa membaca sambil tiduran juga akan menyebabkan gejala-gejala yang membuat tidak nyaman. Berikut adalah gejalanya:

    Jika gejala-gejala ini muncul setelah kalian terlalu sering membaca sambil berbaring, sebaiknya Anda coba berkonsultasi mengenai kondisi tersebut dengan dokter.

    Tips membaca yang baik untuk kesehatan mata

    Idealnya, posisi membaca yang baik adalah duduk dan jarak antara mata dengan bacaan hingga 30 cm. Namun, tentu rasanya tidak senyaman dengan membaca sambil tiduran.

    Jika sulit rasanya bagi Anda untuk tidak tiduran ketika membaca, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasatinya, seperti:

    • Ganti posisi ketika membaca sambil berbaring, berikan bantalan atau apa pun yang dapat menjadi penyokong untuk membaca dalam sudut yang lebih nyaman
    • Usahakan untuk tidak membaca dengan penerangan yang terlalu terang ataupun redup
    • Batasi waktu membaca. Membaca sambil tiduran berjam-jam mungkin tidak akan terasa, tapi jika diteruskan, gejala mata lelah bisa saja muncul.
    • Konsultasikan ke dokter apabila kondisi mata sudah tidak nyaman untuk membaca.

    Bagaimana mengobati rasa tidak nyaman akibat membaca sambil tiduran?

    Apabila memang posisi ternyaman Anda ketika membaca dan lebih mudah untuk mengerti adalah dengan berbaring, seharusnya Anda sudah siap untuk menghadapi gejala-gejala yang akan membuat Anda tidak nyaman.

    Jadi, jika gejala-gejala tersebut terus menghantui Anda, berikut tips untuk mengatasi sakit mata akibat berbaring sambil membaca.

    • Usahakan untuk mendapatkan durasi tidur selama 8 jam. Hal tersebut dapat membantu memulihkan kelelahan pada mata Anda.
    • Perbanyak konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mata, seperti ikan dengan omega-3 yang tinggi.
    • Setelah membaca selama berjam-jam, cobalah untuk menutup mata Anda sebentar karena akan mengistirahatkan ketegangan otot mata.
    • Hindari meneruskan membaca jika Anda sudah lelah atau mengantuk. Terlalu memaksakan diri untuk membaca saat mengantuk justru membuat Anda cenderung mendekatkan mata ke bacaan, sehingga jarak pandang semakin dekat.

    Sekalipun nyaman, nyatanya membaca sambil tiduran lebih berisiko terhadap kesehatan mata Anda dibandingkan posisi ideal seharusnya. Sebaik-baiknya posisi membaca ternyata adalah duduk dengan postur yang benar. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan jarak pandang dan sudut membaca yang paling ideal, serta menghindari risiko mata lelah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 05/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan