Tahukah Anda bahwa bagaimana manusia bernapas juga ikut diatur oleh kerja diafragma? Diafragma adalah otot berbentuk kubah yang terletak di bawah paru-paru, tepat di dasar rongga dada. Nah, selain membantu proses pernapasan, ternyata masih banyak lagi fungsi diafragma lainnya yang tak kalah penting. Jadi, apabila otot satu ini bermasalah, maka kinerja tubuh Anda mungkin ikut terganggu.
Apa saja fungsi diafragma?
Diafragma adalah otot rangka (otot lurik) yang membentang memisahkan organ-organ dalam perut (usus, lambung, limpa, dan hati) dengan organ dada, seperti paru-paru dan jantung. Dikutip dari Cleveland Clinic, diafragma memegang peranan penting dalam proses pernapasan.
Berikut adalah fungsi diafragma dalam tubuh Anda:
- Pada saat menarik napas, diafragma akan mengencang jadi lebih darar untuk memudahkan oksigen mengalir masuk ke paru-paru
- Ketika Anda mengembuskan napas, pengenduran diafragma akan meningkatkan tekanan udara dalam rongga dada untuk mendorong udara keluar
- Mengatur gerak otot saat batuk dan muntah, hingga mengejan ketika buang air besar atau melahirkan
- Meningkatkan tekanan di bagian rongga perut untuk memunculkan refleks batuk, muntah, dan mengejan (ngeden).
- Membantu mencegah asam lambung mengalir balik ke kerongkongan, sebuah kondisi yang disebut refleks asam lambung penyebab maag dan GERD.
Apa saja gangguan kesehatan yang dapat mengganggu diafragma?
Beberapa kondisi medis yang mungkin dapat menyebabkan masalah pada diafragma adalah:
1. Cegukan
Cegukan terjadi ketika diafragma mengalami kejang sementara. Kejang otot ini menyebabkan aliran napas yang masuk berhenti tiba-tiba di penutupan pita suara (glottis). Akibatnya, Anda secara tak sadar mengeluarkan suara seperti “hik!” saat cegukan.
Penyebab cegukan paling umum adalah makan terlalu cepat, makan kekenyangan, dan meneguk minuman bersoda terlalu cepat. Cegukan umumnya bisa cepat mereda sendiri tanpa harus pakai obat apa pun. Namun kondisi ini mungkin akan membuat Anda merasa tidak nyaman jika terus berlarut-larut.
Anda bisa menghilangkan cegukan dengan cara minum air dingin sedikit-sedikit atau menahan napas sebentar. Misalnya dengan minum air dingin pelan-pelan, menahan napas sebentar, atau menggigit lemon. Anda juga bisa menarik kaki ke arah dada dan bersandar condong ke depan untuk menekan dada.
2. Hiatal hernia
Hiatal hernia adalah kondisi ketika bagian atas perut terdorong naik ke bagian bukaan diafragma. Kondisi ini biasanya dipicu oleh peningkatan tekanan di perut akibat obesitas atau kehamilan. Selain itu, hiatal hernia juga dapat disebabkan oleh kebiasaan mengejan terlalu keras saat mengangkat benda berat atau batuk.
Hiatal hernia menyebabkan asam lambung lebih mudah naik. Bocornya asam dari perut ke kerongkongan disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, hiatal hernia dapat menyebabkan komplikasi pada perut dan tenggorokan.
3. Hernia diafragmatik
Hernia diafragmatik adalah kelainan yang ditandai dengan adanya lubang di bagian diafragma. Lubang yang tidak seharusnya ada ini dapat menyebabkan organ perut lolos masuk ke rongga dada.
Hernia diafragmatik bisa disebabkan karena kelainan bawaan (genetik) atau akibat dari trauma fisik seperti kecelakaan lalu lintas, pukulan benda tumpul, atau tembakan.
Dalam kasus kelainan bawaan, kondisi ini sangat membahayakan nyawa karena menyebabkan paru-paru, jantung, ginjal, dan sistem pencernaan bayi tidak berkembang dengan baik.
Hernia diafragmatik juga dapat disebabkan oleh komplikasi kerusakan diafragma setelah operasi di bagian perut atau dada
4. Kelumpuhan diafragma
Otot diafragma dapat lumpuh sebagian atau seluruhnya. Kelumpuhan ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada saraf yang mengatur otot-otot pernapasan, termasuk otot diafragma.
Ketika hanya satu sisi otot saja yang lumpuh, maka proses pernapasan akan terhambat sehingga dapat membuat penderitanya mengalami gagal napas.
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa di antaranya meliputi:
- Kerusakan saraf frenik karena operasi bypass jantung, operasi esofagus, dan lain-lain
- Cedera yang mengenai rongga dada atau saraf tulang tulang belakang
- Memiliki riwayat penyakit neuropati diabetik, sindrom Guillain-Barre, dan distrofi otot
- Terkena infeksi virus/bakteri seperti HIV, polio, dan penyakit Lyme
Berbagai gangguan pada otot pernapasan sebenarnya bisa didiagnosis sejak dini. Beberapa gejala paling khas yang mengarah pada gangguan diafragma adalah sesak napas yang disertai dengan mual atau muntah.
Namun karena sesak napas bisa menjadi tanda dari banyak gejala penyakit lainnya, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila Anda mengalami gangguan ketika bernapas. Konsultasi ke dokter adalah satu-satunya cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mencari tahu penyebab dan cara mengobatinya.
Bagaimana cara menjaga kesehatan diafragma?
Diafragma adalah salah satu organ tubuh yang berperan mendukung proses pernapasan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan organ satu ini agar terhindar dari kerusakan yang dapat mengganggu fungsinya.
Ada langkah-langkah mudah yang bisa Anda lakukan rutin mulai hari ini untuk menjaga kesehatan diafragma, di antaranya:
- Hindari makan makanan yang pedas, asam, dan berlemak tinggi karena semuanya dapat memicu heartburn dan kenaikan asam lambung.
- Hindari langsung makan dalam porsi yang banyak. Upayakan untuk makan dalam porsi makan yang sedikit namun sering.
- Selalu lakukan pemanasan sebelum dan pendinginan setelah berolahraga agar otot Anda tidak kaku.
- Ketahui batas toleransi tubuh Anda ketika berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat. Jangan pernah memaksakan diri untuk melanjutkan aktivitas fisik yang sebenarnya di luar batas kemampuan tubuh Anda.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan latihan pernapasan perut. Sama dengan otot-otot di bagian tubuh lainnya, otot pernapasan ini juga harus sering dilatih dengan latihan khusus agar tidak tegang dan kaku. Anda bisa mencoba belajar melakukan pernapasan perut.
Pernapasan perut membantu paru-paru Anda berkembang lebih besar, sehingga dapat memasok udara lebih banyak. Selain memperkuat otot diafragma, pernapasan perut juga dapat membantu mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah.