Tidak jarang juga, vape meledak ketika Anda sedang asyik vaping. Menurut dr. Elisha Brownson, fellow perawatan luka bakar-kritis dan trauma di Harborview Medical Center Seattle, timnya pernah melihat cedera jaringan dan kerusakan pada mulut, tangan, dan tendon. Luka tersebut terjadi karena ledakan itu sendiri, dan api yang ditimbulkan setelahnya.
BACA JUGA: Rokok Elektrik vs Rokok Tembakau: Mana Lebih Aman?
Bagaimana vape bisa meledak? Apa penyebabnya?
Memang ada banyak faktor risiko yang menyebabkan baterai rokok elektrik dapat meledak, seperti pemakaian yang sembarangan, atau kegagalan produksi. Contoh dari pemakaian sembarangan adalah memakainya terlalu sering atau membiarkan baterai terus tersambung ke listrik, padahal sudah terisi penuh. Bisa juga karena salah menggunakan charger. Penggunaan yang tidak apik akan mengarah pada panas berlebihan vape Anda. Ada beberapa produsen yang memang menawarkan proteksi terhadap panas yang berlebihan. Namun, tidak menutup kemungkinan ledakan masih akan terjadi.
Baterai vape sendiri berjenis lithium-ion, jenis ini termasuk baik untuk portable devices. Jenis baterai ini juga sering digunakan pada ponsel. Lithium-ion ini cukup aman sebenarnya, jarang ditemukan terbakar atau meledak. Namun, pada vape, lithium-ion memiliki struktur yang berbeda, yaitu berbentuk silinder. Ketika penyegel baterai pecah, tekanan pada vape silinder meningkat. Karena kegagalan baterai dan kontainer, maka ledakan pun bisa terjadi. Anda perlu berhati-hati, temperatur 10 hingga 46 derajat Celcius sudah termasuk ke dalam temperatur yang ekstrem. Perlu Anda ketahui, ledakan bisa terjadi tanpa peringatan atau tanda-tanda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar