Jatuh cinta merupakan salah satu pengalaman hidup yang begitu indah sekaligus menantang. Pasalnya, tidak semua fase jatuh cinta berjalan dengan mulus.
Di samping kebahagiaan, harapan, dan semangat yang menggebu-gebu, tidak jarang jatuh cinta juga disertai perasaan cemas, bingung, dan bahkan kekecewaan.
Supaya Anda bisa lebih memahami dan menikmati tahapan jatuh cinta, coba kenali tiap fasenya berikut!
Fase jatuh cinta
Meski tidak ada penelitian ilmiah yang secara pasti menunjukkan fase-fase jatuh cinta, banyak yang berpendapat bahwa seseorang yang sedang jatuh cinta umumnya akan melalui lima fase seperti berikut.
1. Attraction atau ketertarikan
Sebelum menyadari bahwa Anda sedang jatuh cinta, Anda tentu merasakan ketertarikan pada seseorang. Ketertarikan ini bisa dari penampilan, suara, gaya bicara, atau perilaku orang tersebut.
Mengutip dari laman Relationship SNSW, fase attraction umumnya akan mendorong otak untuk memproduksi lebih banyak oksitosin, serotonin, dan dopamin yang menghasilkan kebahagiaan.
Pada fase ini, Anda mungkin mengalami peningkatan detak jantung, pipi merona, atau berkeringat secara berlebihan tanpa alasan saat bertemu orang yang Anda sukai.
2. Curiosity atau penasaran
Setelah terpikat dengan seseorang, tentu Anda ingin tahu lebih banyak tentangnya. Inilah mengapa tahap kedua jatuh cinta disebut curiosity (penasaran).
Pada fase ini, Anda akan mulai mencari tahu informasi tentang orang tersebut dari berbagai sumber, mulai dari orang terdekatnya hingga media sosial.
Anda juga akan berusaha untuk membangun dan menjaga komunikasi seintens mungkin, baik secara langsung maupun tidak.
Saat bertemu dengannya, Anda mungkin tidak hanya akan merasakan kebahagiaan, tetapi juga ketegangan.
Selain hormon kebahagiaan, fase curiosity juga diisi dengan peningkatan hormon adrenalin. Ini juga merupakan hormon yang diproduksi saat stres.
Hormon stres itu sering kali juga meningkatkan produksi norepinefrin. Hormon ini bisa membuat Anda kesulitan tidur sebelum bertemu calon pacar.
Penting untuk diketahui!
3. Crisis atau keraguan
Setelah mengenalnya lebih jauh, Anda mungkin menyadari bahwa mereka tidaklah sesempurna dalam bayangan Anda.
Maka, pada tahapan jatuh cinta yang dikenal dengan crisis ini, Anda mungkin malah diliputi keraguan untuk melanjutkan hubungan yang sedang mulai dibangun.
Selain mempertimbangkan kekurangan, kelemahan, atau masalah yang dimiliki oleh calon pacar, Anda juga kerap bertanya-tanya apakah mereka benar-benar jatuh cinta pada Anda.
Bisa dibilang, fase ini merupakan yang terberat. Pasalnya, jika tidak bisa menerima kondisi calon pacar yang sebenarnya, Anda mungkin akan memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan tersebut.