Nah, menghirup minyak ini bisa menghasilkan gelombang di otak yang bisa melepaskan senyawa bernama serotonin.
Senyawa ini membuat emosi lebih stabil, sehingga Anda merasa tenang, bahagia, dan suasana hati lebih baik secara keseluruhan.
Anda pun bisa merasa lebih positif, bersemangat, dan gejala depresi pun berkurang. Khasiat ini dipaparkan dalam studi terbitan Journal of Health Research (2017).
2. Menenangkan tubuh
Minyak bunga melati punya manfaat memberikan efek menenangkan.
Manfaat ini berasal dari kandungan alpha-terpineol, benzaldehyde, linalyl-acetate, benzyl-alcohol, eugenol, farnesol, geraniol, linalool, linalyl-acetate, dan nerol.
Bila dihirup, kandungan ini akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Sistem ini mengontrol tubuh agar tetap rileks.
Menghirup linalool pun membantu menurunkan detak jantung sehingga Anda lebih santai.
3. Meningkatkan libido
Manfaat minyak bunga melati sudah dikenal sejak lama sebagai obat herbal meningkatkan libido alias bersifat afrodisiak.
Meski begitu, hanya sedikit penelitian yang melihat manfaat ini.
Menghirup minyak melati bisa membuat perasaan menjadi lebih positif dan hasrat seksual pun akan meningkat.
Pada dasarnya, manusia lebih mudah bergairah bila mendapatkan rangsangan dari wewangian.
Minyak ini juga membuat seseorang lebih waspada sehingga lebih peka terhadap rangsangan seksual.
Rangsangan ini kemudian memberi perintah agar meningkatkan aliran darah ke penis dan klitoris.
4. Mengatasi infeksi
Minyak bunga ini bersifat antibakteri. Sifat ini berasal dari kandungan alpha-terpineol, benzaldehyde, benzoic acid, eugenol, geraniol, indole, jasmone, dan nerol.
Penelitian terbitan In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering mengamati bahwa manfaat minyak bunga melati bisa melawan bakteri di mulut, seperti E.coli. L. casei, and S. mutans.
Tak hanya itu, minyak ini juga bisa melawan jamur penyebab sariawan di mulut.
Meski begitu, penelitian baru dilakukan pada kuman-kuman yang diuji di laboratorium, bukan pada manusia langsung. Jadi, pembuktian manfaat ini masih memerlukan riset lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar