Daun jinten telah lama digunakan dalam pengobatan alternatif, terutama oleh masyarakat India melalui metode ayurveda.
Tentu saja pemanfaatan tanaman herbal satu ini tidak terlepas dari berbagai kandungan zat aktif yang dimilikinya. Apa saja contohnya?
Kandungan daun jinten
Daun jinten atau daun jintan merupakan salah satu tumbuhan dengan kandungan yang cukup lengkap.
Tumbuhan dengan nama ilmiah Plectranthus amboinicus ini mengandung sejumlah vitamin, mineral, serta senyawa aktif dalam bentuk fitonutrien.
Berikut adalah berbagai kandungan yang ada dalam daun jintan dan banyak dimanfaatkan untuk menjaga serta membantu mengatasi masalah kesehatan.
- Flavonoid.
- Karotenoid.
- Karvakrol.
- Timol.
- Fenolik.
- Magnesium.
- Kalsium.
- Fosfor.
- Vitamin A.
- Vitamin E.
Dengan berbagai kandungan tersebut, tumbuhan dengan nama ilmiah lain Coleus amboinicus ini memiliki sifat antiradang, antioksidan, antijamur, antibakteri, hingga antikanker.
Manfaat daun jinten
Berikut adalah berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dari daun jinten selama diolah dengan cara yang tepat dan tidak dikonsumsi secara berlebihan.
1. Membantu mengontrol gula darah pengidap diabetes
Kandungan flavonoid pada daun jintan berpotensi meningkatkan kadar antioksidan di dalam tubuh.
Antioksidan diduga merangsang reaksi tertentu di dalam tubuh yang dapat membantu mengontrol gula darah.
Selain itu, ekstrak daun jinten juga dapat membantu mengontrol diabetes dengan cara meningkatkan kepekaan sel tubuh terhadap hormon insulin.
Ketika hormon insulin bekerja dengan baik, gula dalam darah akan lebih terkendali.
Daun jintan juga banyak dipercaya dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), protein, dan kalsium pada pengidap diabetes.
2. Mencegah gangguan pernapasan
Sejumlah kandungan minyak atsiri seperti karvakrol dan timol yang ditemukan pada daun jinten dipercaya mampu membersihkan penumpukan dahak penyebab masalah pernapasan.
Sifat antiradang pada daun ini juga banyak dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit asma. Khasiat tersebut bisa Anda peroleh dengan meminum air rebusannya.
Selain itu, sifat antibakteri pada tumbuhan ini juga dapat membantu mencegah perkembangan bakteri dan patogen lain penyebab masalah pernapasan.
3. Menjaga kesehatan pencernaan
Salah satu pemanfaatan teh yang terbuat dari daun jintan adalah mengatasi gangguan pencernaan, mulai dari mual, diare, hingga sindrom iritasi usus (IBS).
Tidak hanya jinten hitam, jinten putih juga bisa digunakan sebagai obat herbal gangguan pencernaan.
Rempah ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas enzim pencernaan untuk mencerna berbagai zat gizi dari makanan.
4. Membantu pengobatan penyakit kulit
Ekstrak Plectranthus amboinicus dapat dijadikan sebagai salah satu solusi ketika bakteri Staphylococcus aureus penyebab penyakit kulit kebal terhadap antibiotik vankomisin.
Selain melawan infeksi bakteri pada kulit, ekstrak daun jinten melalui kandungan antioksidannya juga membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Sebagai tambahan, kandungan fenolik di dalamnya juga berpotensi mencerahkan kulit dengan mengontrol produksi melanin, pigmen pemberi warna pada kulit Anda.
5. Mengurangi bau mulut dan risiko gigi berlubang
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Herbal Medicine in Pharmaceutical and Clinical Sciences menunjukkan khasiat daun jintan untuk kesehatan gigi dan mulut.
Studi tersebut menemukan bahwa daun jinten kering yang diekstraksi dengan etanol 96% dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan S. mutans.
Jika dibiarkan, pertumbuhan kedua bakteri tersebut dapat menyebabkan gigi berlubang dan bau mulut.
Sifat analgesik pada daun jintan juga dapat membantu mengurangi rasa sakit karena gigi berlubang.
Beberapa orang membuktikan khasiat ini dengan mengunyah daun jintan secara langsung.
6. Berpotensi mengurangi risiko kanker
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor, ekstrak daun Plectranthus amboinicus yang dilarutkan dengan kloroform dapat membantu mencegah penyebaran sel kanker payudara dan mengurangi peradangan yang ada.
Ekstrak daun ini tidak bisa benar-benar mencegah maupun mengobati kanker payudara. Hanya saja, sifat antiradang dan antioksidannya dapat membantu mengurangi risiko penyebarannya.
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait manfaat satu ini. Terlebih penelitian tersebut masih terbatas pada model sel kanker, belum pada manusia secara langsung.
7. Membantu mengatasi asam urat
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Airlangga menunjukkan bahwa pemberian satu kapsul ekstrak daun jinten selama tujuh hari dapat membantu pengobatan penyakit asam urat.
Sebagai obat herbal, daun jinten bekerja dengan cara menurunkan kadar kreatinin dan beberapa senyawa lain yang memperparah penyakit asam urat.
Namun, penelitian tersebut masih dilakukan bersama pemberian obat asam urat dari dokter. Maka, efektivitas sepenuhnya dari daun jintan masih belum dapat dipastikan.
8. Meningkatkan produksi urine
Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa sifat diuretik pada daun Plectranthus amboinicus dapat meningkatkan produksi urine dalam tubuh.
Tidak hanya membuang kelebihan cairan, urine yang keluar dari tubuh juga akan membawa zat beracun penyebab berbagai penyakit.
Kesehatan ginjal juga akan ikut terjaga sehingga mengurangi risiko pembentukan batu pada saluran kemih.
Sebuah penelitian dalam jurnal Molecules (2016) bahkan menunjukkan bahwa konsumsi teh herbal dari daun jintan membantu mengeluarkan kelebihan natrium melalui urine pada pengidap hipertensi.
9. Manfaat lainnya
Dengan berbagai sifat dan senyawa aktif yang dimilikinya, pengobatan tradisional dengan daun jintan juga dipercaya memiliki khasiat sebagai berikut.
- Membantu pengobatan epilepsi dan kejang.
- Mengatasi infeksi gigitan serangga.
- Meningkatkan produksi ASI.
- Mengurangi stres karena radikal bebas.
- Mengurangi risiko gagal jantung kongestif.
- Meredakan nyeri dan sakit kepala.
Cara mengonsumsi daun jinten
Terdapat berbagai cara untuk mengonsumsi daun jinten sesuai dengan manfaat yang ingin Anda dapatkan.
Hanya saja, kebanyakan pemanfaatan daun jintan dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan berbagai bahan tambahan.
Anda bisa mendapatkan manfaat tersebut dengan cara mengonsumsi suplemen tumbuhan ini. Namun, pastikan untuk memilih suplemen yang terdaftar di BPOM.
Jika ingin mengolahnya sendiri, pastikan bahwa peralatan yang Anda gunakan benar-benar bersih. Begitu pula dengan bahan yang Anda gunakan.
Efek samping daun jinten
Sama seperti bahan-bahan alami lainnya, tanaman obat ini bisa memberikan efek samping apabila tidak diolah dengan benar atau dikonsumsi berlebihan.
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin Anda rasakan saat mengonsumsi daun Plectranthus amboinicus.
- Gangguan pencernaan seperti mual, diare, atau kembung, terutama saat dikonsumsi berlebihan.
- Masalah pada hati, terutama jika digunakan untuk pengobatan kanker.
- Hipotensi (tekanan darah rendah) akibat sifat diuretik yang meningkatkan intensitas buang air kecil.
- Alergi karena senyawa aktif di dalamnya. Ini ditandai dengan ruam kulit, gatal, hingga sesak napas.
Efek samping yang dirasakan setiap orang mungkin berbeda. Sebaiknya, hentikan pemakaian obat herbal ini jika Anda merasakan beberapa efek samping di atas.
Konsultasikanlah dengan dokter sebelum menggunakan daun jintan bersamaan dengan obat medis.
Pasalnya, interaksi tanaman herbal dengan beberapa obat-obatan (seperti obat diabetes, obat untuk tekanan darah, dan antikoagulan) mungkin meningkatkan risiko efek samping.
- Mengandung berbagai senyawa aktif yang baik untuk kesehatan, seperti flavonoid, karotenoid, fenolik, dan timol.
- Berpotensi mengontrol gula darah, mengatasi penyakit kulit, mencegah gigi berlubang, hingga mengurangi risiko kanker.
- Bisa memberikan efek samping berupa gangguan pencernaan, masalah pada hati, hipotensi, dan alergi.
- Konsultasikan kembali saat akan menggunakannya bersamaan dengan obat-obatan medis untuk diabetes, tekanan darah, dan antikoagulan.
[embed-health-tool-bmi]