Sudah cukup lama daun awar-awar dijadikan sebagai obat tradisional di Indonesia. Penggunaannya sebagai obat herbal tentu tidak terlepas dari berbagai kandungan yang dimilikinya.
Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati saat menggunakannya karena pemanfaatan tumbuhan ini tidak terlepas dari efek samping.
Kandungan daun awar-awar
Awar-awar atau Ficus septica merupakan salah satu tanaman obat yang banyak ditemukan di Indonesia.
Salah satu bagian tumbuhan Ficus septica yang banyak dimanfaatkan adalah daunnya. Ini karena daun awar-awar mengandung sejumlah zat aktif, seperti:
- alkaloid,
- tanin,
- kumarin,
- flavonoid,
- fenolik,
- pirimidin, dan
- sterol.
Dengan fitonutrien pada daun Ficus septica, tanaman ini juga memiliki sifat antibakteri, antijamur, sitotoksik, anti peradangan, hingga antikanker.
Manfaat daun awar-awar
Selama diolah dengan tepat dan tidak dikonsumsi secara berlebihan, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari daun awar-awar.
1. Membantu menyembuhkan luka
Penelitian yang dilakukan di Papua Nugini pada 2022 menunjukkan bahwa ekstrak daun Ficus septica dapat menyembuhkan luka kecil pada kulit setelah diberikan rutin selama 14 hari.
Senyawa alkaloid pada daun awar-awar akan membantu mencegah peradangan pada kulit yang terluka.
Sementara itu, sifat antibakterinya akan mencegah infeksi pada luka, terutama yang diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Meski penggunaan daun Ficus septica menunjukkan hasil yang efektif seperti krim antiseptik, ekstrak daun ini hanya digunakan untuk mengobati luka kecil dengan diameter kurang dari satu cm.
2. Membantu mengatasi diare
Sifat antibakteri pada daun Ficus septica dipercaya mampu mengurangi pertumbuhan bakteri Escherichia coli, salah satu penyebab berbagai gangguan pencernaan.
Tanaman ini juga diketahui dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, bakteri penyebab infeksi pada kulit dan saluran pencernaan.
Berkat sifat antibakterinya, secara tidak langsung tanaman ini dapat membantu mencegah gangguan pada saluran pencernaan seperti diare, sakit perut, dan mual.
3. Berpotensi menurunkan risiko kanker
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menunjukkan manfaat dari sifat antikanker daun awar-awar.
Pada studi tersebut, pembuatan ekstrak daun awar-awar dengan pelarut etil akan menghasilkan sifat sitotoksik (merusak sel) pada sel kanker payudara.
Selain itu, senyawa isoflavon genistein pada daun Ficus septica juga berpotensi membantu mencegah penyebaran sel kanker ovarium.
Isoflavon genistein akan bekerja dengan cara meningkatkan protein caspase yang merangsang kematian sel.
4. Membantu mengurangi risiko diabetes
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Halu Oleo Kendari, daun Ficus septica yang diekstrak dengan etanol dapat menurunkan kadar gula darah pada seekor tikus.
Percobaan tersebut menunjukkan hasil terbaik pada pemberian ekstrak daun Ficus septica dengan dosis 200 mg/kg BB sebanyak tiga kali sehari selama 21 hari.
Efektivitas ini bahkan sebanding dengan salah satu obat pengontrol gula darah, yaitu glibenklamid.
Namun, perlu diingat bahwa efektivitas tersebut baru dibuktikan pada tikus, bukan manusia.
5. Membantu meringankan gejala rematik
Sifat antiradang pada daun awar-awar diyakini mampu membantu mengatasi berbagai penyakit, termasuk rematik.
Bahan-bahan aktif di dalam tumbuhan ini membantu meringankan gejala rematik dengan cara meredakan nyeri dan pembengkakan pada sendi.
Meski begitu, penelitian mengenai khasiat awar-awar untuk mengatasi rematik masih sangat terbatas. Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mengobati rematik dengan daun Ficus septica.
6. Manfaat lainnya
Dengan kandungan senyawa aktif di dalamnya, awar-awar juga berpotensi membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti berikut.
- Bisul.
- Radang usus.
- Sesak napas.
- Asma.
- Gigitan ular.
- Penyakit menular seksual.
Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan daun Ficus septica. Terlebih, berbagai penelitian terkait khasiat daun awar-awar kebanyakan masih dilakukan pada hewan.
Cara menggunakan daun awar-awar
Kebanyakan pemanfaatan daun awar-awar dilakukan dengan cara mengambil ekstraknya dan melarutkannya menggunakan etanol.
Sementara pada penanganan luka luar, daun ini dapat digunakan langsung secara topikal (dioleskan langsung) pada bagian kulit yang terluka.
Namun, sejauh ini belum ditentukan dosis pasti daun Ficus septica sebagai obat herbal untuk manusia. Maka dari itu, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
Efek samping daun awar-awar
Bagi beberapa orang, penggunaan daun Ficus septica sebagai obat tradisional mungkin dapat memberikan efek samping. Terlebih jika tumbuhan ini digunakan secara berlebihan atau tidak diolah dengan benar.
Sebagai contoh, getah pada daun awar-awar mungkin menyebabkan iritasi pada kulit sehingga menimbulkan gejala menyerupai alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
Senyawa daun Ficus septica juga berisiko menyebabkan gangguan pernapasan jika terhirup oleh orang yang memiliki alergi.
Sementara itu, penggunaan daun awar-awar secara oral dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare.
Karena daun ini berpotensi menurunkan kadar gula darah, konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakannya bersama obat medis penurun gula darah.
Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan risiko efek samping dan bahaya dari obat herbal.
Kesimpulan
- Dengan berbagai senyawa aktifnya, daun awar-awar memiliki sifat antibakteri, antijamur, sitotoksik, anti peradangan, hingga antikanker yang baik bagi tubuh.
- Berpotensi membantu mengatasi diare, luka pada kulit, hingga rematik.
- Dapat menyebabkan reaksi alergi, gangguan pernapasan, hingga mengganggu kinerja obat penurun gula darah.
[embed-health-tool-bmi]