backup og meta

Manfaat Cacing Tanah bagi Kesehatan dan Lingkungan

Manfaat Cacing Tanah bagi Kesehatan dan Lingkungan

Siapa yang merasa geli dengan bentuk cacing tanah yang panjang dan bertekstur lunak? Nah, meski tampak menjijikan bagi sebagian orang, hewan yang satu ini ternyata menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan manusia dan lingkungan.

Kandungan cacing tanah

Cacing tanah telah lama dimanfaatkan untuk sumber gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

Penelitian menemukan bahwa hewan ini mengandung zat gizi penting, seperti asam amino, zat besi, dan kalsium, yang membantu memecah makanan dan memperbaiki jaringan tubuh.

Beberapa orang juga memasukan cacing dalam diet harian mereka. Tidak heran, sebab cacing memiliki kadar protein yang tinggi, yakni sekitar 60–70 persen.

Tubuh cacing juga mengandung sangat sedikit lemak. Hewan invertebrata ini juga mudah untuk dimasak karena mereka tidak memiliki struktur tulang dalam tubuhnya. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaatnya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, simak pembahasanya di bawah ini.

Manfaat cacing tanah untuk kesehatan tubuh

anak demam

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan cacing tanah memiliki efek antioksidan, antikanker, antipiretik, dan antimikroba.

Berikut ini merupakan beberapa potensi manfaatnya untuk kesehatan yang perlu diketahui.

1. Menurunkan demam

Ekstrak spesies cacing tanah dengan nama latin Lampito mauritii (Kinberg) diketahui punya efek antipiretik atau penurun demam yang mirip dengan obat indomethacin dan paracetamol.

Selain itu, ekstrak dari hewan ini juga mengandung antioksidan berupa vitamin C, vitamin E, glutathione, dan tocopherol yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

Efek antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari penyakit serta radikal bebas ini penting untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.

2. Mengatasi penyakit tipes

Sebagian kalangan meyakini keampuhan konsumsi ekstrak cacing tanah dalam bentuk kapsul untuk mengobati penyakit tipes (demam tifoid).

Tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi (S. typhi).

Sebuah studi dalam Biomedical and Pharmacology Journal (2017) menemukan ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) memiliki efek antioksidan untuk membantu pemulihan tipes.

Ekstrak L. rubellus diketahui menurunkan tingkat radikal bebas, seperti malondialdehyde (MDA) and 8-hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG), pada tikus yang terinfeksi S. typhi.

3. Membantu pengobatan stroke iskemik

Stroke iskemik (ischaemic stroke) merupakan salah satu jenis stroke yang paling umum. Kondisi ini terjadi saat aliran darah pada pembuluh arteri otak mengalami penyumbatan.

Ekstrak cacing tanah dengan nama latin Lumbricus rubellus diketahui memiliki potensi sebagai terapi tambahan untuk mengobati stroke iskemik akut.

Fraksi protein dari ekstrak Lumbricus rubellus yang disebut DLBS1033 menunjukkan aktivitas fibrinolitik yang dapat memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.

DLBS1033 juga membantu mengurangi kekentalan darah dan menghambat agregasi platelet, atau kemampuan darah untuk menggumpal.

4. Melawan pertumbuhan sel hepatoma

makanan untuk penderita kanker hati

Enzim fibrinolitik cacing tanah atau earthworm fibrinolytic enzyme (EFE) adalah enzim protein kompleks yang tersebar secara luas pada spesies cacing Eisenia fetida (E. fetida).

Dalam penelitian, enzim ini menunjukkan aktivitas antikanker untuk melawan sel-sel hepatoma (kanker hati).

Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah jenis kanker hati yang paling umum dan menjadi penyebab kematian nomor tiga akibat kanker di seluruh dunia. 

Lebih lanjutnya, EFE yang berasal dari E. fetida ini membantu merangsang apoptosis atau kematian pada sel-sel yang menyebabkan kanker.

5. Mempercepat penyembuhan luka

Proses penyembuhan luka pada kulit terbilang kompleks. Proses ini ditandai dengan epitelisasi (pertumbuhan sel-sel kulit muda yang menutup luka) dan pemulihan jaringan ikat.

Cacing tanah telah secara turun-temurun digunakan sebagai bahan alami penyembuh luka di Tiongkok.

Beberapa peneliti menemukan bahwa kandungan dalam ekstraknya memiliki efek antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan yang berguna dalam penyembuhan luka.

Manfaat cacing tanah untuk lingkungan

Cacing tanah merupakan kontributor utama yang memperkaya dan memperbaiki kondisi tanah untuk kelangsungan hidup tumbuhan, hewan, dan manusia.

Hewan ini dapat meningkatkan drainase atau aliran air dengan membuat terowongan di dalam tanah. Terowongan ini akan membantu tanah untuk menyerap lebih banyak air.

Selain itu, cacing juga membantu memproduksi kompos yang digunakan oleh tumbuhan.

Mereka akan memakan daun yang membusuk dan bahan-bahan organik lainnya dalam tanah, mencernanya, lalu mengeluarkan kotoran (casting) yang mengandung banyak nutrisi untuk tumbuhan.

Cacing tanah juga mempunyai kemampuan untuk menemukan pencemaran tanah di mana mereka tinggal, misalnya pencemaran akibat logam berat. 

Dalam jangka panjang, hewan ini bisa meningkatkan kualitas nutrisi tanah dan membuatnya menjadi lebih subur. Jadi, tumbuhan bisa tumbuh dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia.

Cara aman mengonsumsi cacing tanah

Jika Anda tertarik mengonsumsi cacing tanah untuk obat tipes atau demam, pastikan Anda memperolehnya dari tanah yang tidak terkontaminasi.

Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengolahnya.

  1. Cuci cacing dan bersihkan sisa kotoran di dalamnya hingga air cucian tidak lagi keruh, lalu rebus cacing dalam air mendidih untuk membantu menghilangkan lendirnya.
  2. Tiriskan cacing yang sudah direbus untuk kemudian dimakan, baik secara langsung atau bersama dengan menu makanan Anda.
  3. Anda juga bisa mengeringkan cacing dengan dijemur atau disangrai, lalu menghaluskan dan mencampurnya dengan air hangat.
  4. Tambahkan madu untuk mengurangi rasa pahitnya. Minumlah larutan tersebut satu atau dua kali sehari.

Cacing tanah juga tersedia dalam bentuk suplemen yang bisa diperoleh di apotek. Pilihlah produk yang memiliki izin edar dari BPOM sehingga aman untuk Anda konsumsi.

Minum suplemen ini sesuai anjuran pakai yang tertera pada kemasan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar Anda bisa mengetahui manfaat dan risiko dari obat ini.

Kesimpulan

  • Cacing tanah memiliki beragam manfaat untuk lingkungan dan kesehatan manusia.
  • Hewan ini membantu menyuburkan tanah dan menghilangkan polusi tanah sehingga tumbuhan bisa tumbuh dan aman dikonsumsi manusia.
  • Selain itu, obat alami dari cacing tanah dipercaya turun-temurun membantu meredakan berbagai penyakit, seperti demam, tipes, stroke, hingga kanker.
  • Meski relatif aman dikonsumsi, selalu konsultasikan dengan dokter untuk menilai risiko dan manfaat dari obat alami ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Earthworms. (n.d.). University of Pennsylvania. Retrieved May 4, 2023, from https://www.sas.upenn.edu/~rlenet/Earthworms.html

Earthworms: Harnessing one of nature’s cancer killers. (2010). Cancer Network. Retrieved May 4, 2023, from https://www.cancernetwork.com/view/earthworms-harnessing-one-natures-cancer-killers

Wang, D., Ruan, Z., Wang, R., Ma, L., Tang, S., Wang, X., & Ma, A. (2023). Decoding the mechanism of earthworm extract against wounds: an integrated metabolomics and network pharmacology study. Molecular diversity, 10.1007/s11030-023-10609-7. Advance online publication. https://doi.org/10.1007/s11030-023-10609-7

Pinzon, R. T., Tjandrawinata, R. R., Wijaya, V. O., & Veronica, V. (2021). Effect of DLBS1033 on Functional Outcomes for Patients with Acute Ischemic Stroke: A Randomized Controlled Trial. Stroke research and treatment, 2021, 5541616. https://doi.org/10.1155/2021/5541616

Putu Gede Purwa Samatra, D., Tjokorda G. B., M., Made Sukrama, I. D., Sucindra Dewi, N. W., Ka Praja, R., Nurmansyah, D., & Eka Widyadharma, I. P. (2017). Extract of earthworms (Lumbricus Rubellus) reduced Malondialdehyde and 8-hydroxy-deoxyguanosine level in male Wistar rats infected by Salmonella typhi. Biomedical and Pharmacology Journal, 10(4), 1765-1771. https://doi.org/10.13005/bpj/1290

Cooper, E. L., Hirabayashi, K., & Balamurugan, M. (2012). Dilong: food for thought and medicine. Journal of traditional and complementary medicine, 2(4), 242–248. https://doi.org/10.1016/s2225-4110(16)30110-9

Balamurugan, M., Parthasarathi, K., Cooper, E. L., & Ranganathan, L. S. (2009). Anti-inflammatory and anti-pyretic activities of earthworm extract-Lampito mauritii (Kinberg). Journal of ethnopharmacology, 121(2), 330–332. https://doi.org/10.1016/j.jep.2008.10.021

Versi Terbaru

09/05/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Agar Cepat Pulih, Ini 5 Langkah Perawatan Luka yang Tepat

3 Jenis Obat Tradisional yang Umum Dikonsumsi Orang Indonesia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan