backup og meta

Berkenalan dengan Belladonna, Tanaman Beracun yang Bermanfaat untuk Tubuh

Berkenalan dengan Belladonna, Tanaman Beracun yang Bermanfaat untuk Tubuh

Kebanyakan dari Anda mungkin tidak begitu familiar dengan Belladonna. Ya. Meski penampilannya cantik rupawan, tanaman ini termasuk tanaman beracun yang mematikan. Namun jangan salah. Meski demikian, sejumlah penelitian menemukan banyak manfaat belladonna untuk kesehatan tubuh.

Apa itu tanaman belladonna?

Belladonna, yang punya nama lain Atropa belladonna atau nightshade , merupakan tanaman semak beracun yang berasal dari Asia dan Eropa. Tanaman ini menghasilkan buah beri hitam yang tidak boleh dimakan.

Menurut National Institutes of Health (NHS), nightshade tidak aman dikonsumsi secara langsung. Memakan buah atau daun dari tanaman ini dapat menyebabkan kematian. Kontak kulit langsung dengan daunnya dapat menimbulkan reaksi alergi dan ruam kulit kemerahan. Itu sebabnya di zaman dulu, getah tanaman ini sering digunakan sebagai racun yang dioleskan pada ujung panah. 

Seiring dengan perkembangan dunia medis modern. tanaman semak ini mulai diolah ke dalam produk kosmetik dan obat-obatan. Misalnya saja sebagai cairan antiseptik untuk dokter sebelum operasi dan obat tetes mata untuk melebarkan mata Anda.

Kok bisa? Bukannya katanya Belladona itu mematikan? Tunggu dulu. Untuk bisa aman digunakan secara massal, tanaman ini akan terlebih dulu melewati proses rumit untuk mendapatkan senyawa kimia tertentu untuk digunakan sebagai obat.

Manfaat belladonna untuk kesehatan

Senyawa kimia penting itu adalah scopolamine dan atropine. Scopolamine berfungsi untuk mengurangi sekresi beberapa organ tubuh. Ini juga membantu mengurangi mual dan muntah akibat asam lambung naik. Selain itu, scopolamine berfungsi untuk mengendalikan detak jantung dan melemaskan otot. 

Atropine serupa dengan scopolamine. Atropine sama-sama digunakan untuk mengurangi sekresi organ tubuh. Namun tidak seefektif scopolamine bila digunakan untuk meregangkan otot dan mengendalikan denyut jantung. Atropine juga digunakan sebagai bahan obat tetes mata untuk melebarkan mata. Dalam beberapa kasus, atropine bekerja sebagai penangkal racun serangga atau insektisida.

Kombinasi kedua zat kimia ini jika digabung dengan obat lainnya bisa mengobati beberapa masalah kesehatan, terutama masalah pencernaan seperti kram perut dan usus, masalah kandung kemih, dan saluran empedu.

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, jika digunakan di bawah pengawasan dokter, belladonna dapat mengobati berbagai masalah kesehatan mulai dari buang air kecil berlebihan di malam hari hingga Irritable Bowel Syndrome (IBS). Scopolamine bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menciptakan efek menenangkan di dalam lambung dan usus.

Kombinasi atropine dan scopolamine dalam Belladona juga bermanfaat dalam mengendalikan kondisi seperti kolitis, divertikulitis, kolik bayi, kolik ginjal dan empedu, ulkus peptis, iritasi kulit kemerahan, hingga gejala penyakit Parkinson. Obat ini bahkan juga bisa digunakan untuk mencegah mabuk perjalanan.

Bila dikonsumsi sebagai obat yang diresepkan dan di bawah pengawasan dokter, Belladona dianggap aman. Selalu konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan yang mengandung belladonna.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Belladonna: Uses and risks https://www.medicalnewstoday.com/articles/318180.php?sr diakses 4 Januari 2018.

Belladonna: Remedy with a Dark Past https://www.healthline.com/health/belladonna-dark-past#1 diakses 4 Januari 2018.

Belladonna https://medlineplus.gov/druginfo/natural/531.html diakses 4 Januari 2018.

Versi Terbaru

09/02/2021

Ditulis oleh Andisa Shabrina

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ririn Sjafriani


Artikel Terkait

5 Efek Konsumsi Kecubung yang Perlu Diwaspadai

7 Manfaat Daun Afrika bagi Kesehatan Tubuh, Jangan Lewatkan!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 09/02/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan