backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Manfaat Kesehatan Daun Sangket yang Tidak Anda Duga

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 26/05/2023

6 Manfaat Kesehatan Daun Sangket yang Tidak Anda Duga

Pernah melihat tanaman yang daunnya mirip bayam, tapi punya bunga berlajur kecil-kecil di ujungnya? Ini adalah tanaman sangket atau nama lainnya sangketan. Meskipun termasuk tanaman liar, sangketan ternyata populer sebagai obat herbal karena khasiat daunnya. Memang apa saja manfaat daun sangket?

Kandungan daun sangket

Tanaman sangket memiliki nama latin Basilicum polystachyon. Tanaman ini tumbuh liar di tanah yang lembap, seperti di sepanjang aliran sungai. 

Bila Anda perhatikan, tanaman ini memiliki batang tidak berkayu yang bercabang. Di beberapa cabang batangnya, terdapat bunga-bunga kecil memanjang di sepanjang batang.

Tanaman ini berakar pendek dan tumbuh dengan cepat. Ketika tanaman telah mencapai tinggi sekitar 40 cm, muncullah percabangan di setiap batangnya.

Melalui proses distilasi, daun dan bunga sangket menghasilkan minyak atsiri kental berwarna kuning pucat. Berikut komponen utama yang terdapat dalam minyak atsiri daun sangketan.

  • Metil-eugenol (39%).
  • Metil-isoeugenol (8%).
  • Monene (7%).
  • Eucalyptol (5%).
  • Citronellal (3.5%).
  • Geranyl acetate (2.9%).
  • Isobornyl acetate.

Beragam manfaat sehat daun sangket

Pemanfaatan tanaman sangketan dilakukan sejak dulu karena dipercaya punya potensi sebagai obat alami. Berikut beberapa penelitian yang mengamati manfaat daunnya.

1. Meringankan gejala demam berdarah

Demam berdarah atau dengue fever adalah infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk melalui gigitannya. 

Berdasarkan studi pada Biodiversitas Journal of Biological Diversity, masyarakat di Pulau Jawa memanfaatkan daun Basilicum polystachyon sebagai obat alami meredakan demam

Temuan tersebut diperkuat dengan penelitian dari Chemistry A European Journal menunjukkan kandungan stachyonic acid pada daun sangket punya aktivitas penghambatan yang kuat terhadap virus dengue.

Dari hasil penelitian tersebut, tanaman Basilicum polystachyon dipercaya bisa meringankan demam biasa, maupun demam yang jadi gejala demam berdarah. Di Jawa Timur, daun sangketan sangat populer sebagai obat demam untuk bayi. 

2. Bisa membantu meredakan stres

manajemen stres

Daun sangket berjenis Ocimum polystachyon L. dikenal dengan efek relaksasinya. Di Indonesia, tumbukan daun ini dijadikan sebagai obat penenang tradisional.

Penelitian pada hewan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry menunjukkan potensi tanaman sangketan ini. Pemberian minyak atsiri dari melalui inhalasi (dihirup dalam bentuk uap) pada tikus yang terpapar stres ringan. 

Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman sangketan punya aktivitas antidepresan yang mampu mengurangi tingkat stres.

Daun sangket sendiri punya aroma khas yang dihirup dan dapat menimbulkan efek menenangkan pada beberapa orang. 

3. Berpotensi meredakan nyeri

Terjatuh atau cedera ketika berolahraga sangat mungkin menyebabkan kaki atau tangan Anda terkilir. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang bisa membatasi gerakan. 

Untuk mengurangi nyeri, Anda bisa minum obat pereda nyeri yang dijual di apotek, serta disarankan untuk beristirahat.

Ternyata selain minum obat, rasa nyeri akibat keseleo juga bisa diatasi dengan menggunakan daun sangket. Daun sangketan yang ditumbuk sering digunakan sebagai obat keseleo.

Namun, manfaat ini baru diketahui dalam penelitian awal. Pengujian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dosis yang tepat serta efek samping penggunaan daun ini untuk meredakan nyeri.

4. Mencegah gigitan nyamuk

alergi gigitan nyamuk

Gigitan nyamuk di malam hari membuat kulit jadi gatal. Anda jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak, bahkan bekas gigitan bisa menyebabkan luka karena terus digaruk.

Salah satu cara praktis untuk mencegah gigitan nyamuk adalah menggunakan losion antinyamuk.

Nah, studi lawas menunjukkan pemberian minyak atsiri daun sangketan sebanyak 4% melindungi kulit dari gigitan nyamuk selama kurang lebih 300 menit. 

5. Antibakteri dan antijamur

Di tahun 2005, peneliti melakukan uji aktivitas antimikroba dan antijamur pada ekstrak fenolik daun sangketan.

Hasilnya menunjukkan bahwa daun ini aktivitas antijamur sangat tinggi terhadap jamur Aspergillus niger

Sementara itu, aktivitas antibakterinya lebih tinggi terhadap bakteri gram positif. Bakteri gram positif sendiri merupakan bakteri yang mempertahankan warna violetnya sewaktu proses pewarnaan gram.

6. Berpotensi mengatasi kejang

Manfaat daun sangketan yang sangat populer adalah digunakan untuk mengatasi kejang pada anak.

Jadi, rebusan air daun sangketan digunakan untuk berendam anak yang mengalami kejang. 

Berdasarkan penelitian, periset menemukan adanya aktivitas antikonvulsan (antikejang) pada ekstrak air daun Basilicum polystachyon dan alkohol dengan dosis 300 dan 600 mg / kg.

Cara penggunaan daun sangket

Daun untuk obat herbal

Sebagai obat tradisional, masyarakat biasanya mengolah daun ini menjadi teh atau masakan sayur. Kadang juga ditambahkan sebagai bahan untuk pembuatan losion kulit atau dibakar.

Untuk mengurangi nyeri, daun  sangketan ditumbuk hingga halus dan diaplikasikan ke area tubuh yang terasa nyeri karena keseleo.

Ada pula yang memanfaatkan daun ini dalam bentuk minyak esensial sebagai aromaterapi atau losion.

Kemudian, ada juga yang memanfaatkan daun sangketan dengan meremas daunnya hingga layu lalu ditempelkan ke tubuh untuk meredakan demam. 

Meski demikian, manfaat daun sangket yang disebutkan masih bersifat potensial. Efektivitas daun sangketan dalam menangani berbagai masalah kesehatan pada manusia perlu diteliti lebih lanjut.

Peneliti perlu melakukan studi skala besar pada manusia dan mencari tahu dosis aman penggunaan dan efek samping daun ini sebagai obat herbal.

Efek samping daun sangket

Sejauh ini efek samping daun sangket belum diketahui secara pasti.

Akan tetapi, obat herbal ini diketahui mengandung eugenol. Nah, paparan eugenol dalam jumlah besar bisa menyebabkan dermatitis kontak pada kulit.

Sementara jika digunakan secara oral, eugenol bisa menyebabkan luka di mulut pada beberapa orang.

Jika ingin menggunakan pengobatan alternatif ini, konsultasi kepada dokter lebih dahulu, apalagi jika Anda punya masalah kesehatan, seperti kulit sensitif atau alergi.

Ikuti saran yang dokter berikan agar pengobatan yang Anda lakukan tetap aman.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 26/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan