backup og meta

9 Khasiat Daun Meniran dalam Mengobati Berbagai Penyakit

9 Khasiat Daun Meniran dalam Mengobati Berbagai Penyakit

Ada berbagai tanaman di Indonesia yang digunakan sebagai obat herbal, salah satunya daun meniran. 

Daun ini sudah sering digunakan sebagai bahan baku obat fitofarmaka atau obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan, mulai dari asam urat hingga penyakit ginjal. 

Apa itu daun meniran?

Sebelum mengetahui manfaat daun meniran, Anda perlu mengetahui lebih lanjut tentang tanaman ini. 

Daun meniran adalah tanaman yang memiliki batang kecil yang terdiri dari sederet daun kecil dan berukuran seragam. 

Di bagian bawah daun, terdapat deretan buah kecil yang menyerupai biji. Tanaman ini bisa tumbuh setinggi 50 – 80 cm.

Tanaman ini tersebar di negara beriklim tropis dan sering dijumpai pada daerah pesisir. 

Umumnya, tanaman ini terdiri dari dua jenis, yaitu meniran merah (Phyllanthus urinaria) dan meniran hijau (Phyllanthus niruri).

Kandungan daun meniran

kandungan daun meniran

Khasiat daun meniran berasal dari kandungan di dalamnya. Daun ini mengandung berbagai jenis fitonutrien atau senyawa khas yang hanya ada pada tanaman.

Berikut fitonutrien yang bermanfaat pada daun yang satu ini.

  • 4-methoxy-nor-securinine.
  • Astragalin.
  • Cymene.
  • Geraniin
  • Gallic acid.
  • Hipofilantin
  • Limonene.
  • Niranthin.
  • Nirtetralin.
  • Niruretin.
  • Niruriflavone.
  • Nirurin.
  • Phyllanthin.
  • Phyllochrysine.
  • Phyltetralin.
  • Quercetin.
  • Saponin.

Manfaat daun meniran

manfaat daun meniran untuk batu ginjal

Berikut potensi khasiat daun meniran berdasarkan masalah kesehatan yang timbul.

1. Masalah kekebalan tubuh

Di Indonesia, obat tradisional yang terbuat dari meniran berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada manusia. 

Mengutip studi terbitan Frontiers in Pharmacology (2019) daun ini mampu menghambat stres oksidatif atau masalah pada tubuh akibat paparan radikal bebas. 

Selain itu, daun ini juga menghambat senyawa pemicu peradangan. Tanaman ini bahkan bisa menekan reaksi imun berlebih sehingga mengurangi risiko kerusakan sel dan radang.

Beberapa senyawa yang memberikan manfaat ini, di antaranya geraniin, gallic acid, dan hipofilantin

Keseluruhan cara kerja tersebut membuat tubuh lebih kebal terhadap berbagai masalah kesehatan.

2. Batu ginjal

Ekstrak daun meniran hijau dipercaya sebagai obat alami batu ginjal. 

Pasalnya, beberapa kandungan daun ini berpotensi mencegah pembentukan bahan penyusun batu ginjal, yaitu kristal oksalat. 

Kandungan tersebut adalah triterpene, seperti limonene, phyllanthenol, phyllanthenone, dan phyllantheol.

Selain itu, jenis daun ini bisa menurunkan kadar kalsium pada urine yang bisa memicu pembentukan batu ginjal. 

Pasien yang mengonsumsi ekstrak daun saat menjalani tindakan pemecahan batu ginjal pun memiliki kadar batu ginjal yang lebih sedikit daripada orang yang tidak mengonsumsinya.

Hal ini dikutip dari tinjauan terbitan Journal of Pharmacy and Pharmacology (2016)

Meski demikian, hasil penelitian dari tinjauan ini memerlukan riset lebih lanjut. Pasalnya, masih ada yang diujicobakan pada tikus atau pada sedikit orang.

3. Diabetes

Beberapa orang menjadikan daun meniran sebagai obat herbal untuk diabetes

Konsumsi daun ini berpotensi menurunkan kadar gula darah puasa dan memulihkan kinerja pankreas. 

Kondisi pankreas yang baik membantu tubuh menghasilkan hormon insulin agar bisa mengendalikan kadar gula darah.

Selain itu, ekstrak daun ini berpotensi meningkatkan kemampuan tubuh untuk membuang gula darah berlebih pada tubuh.

Para peneliti pun menduga bahwa senyawa fitonutrien bisa merangsang produksi insulin. 

Namun, sebagian besar penelitian masih diujicobakan pada tikus sehingga perlu riset yang lebih baik untuk memahami efeknya pada manusia.

4. Penyakit liver

Selain untuk kekebalan tubuh, daun meniran hijau berpotensi untuk mengurangi risiko penyakit liver. 

Daun ini mengandung flavonoid, tanin, lignan, dan terpene yang bersifat antioksidan. 

Nah, antioksidan ini bisa menghambat racun-racun yang membahayakan liver sekaligus mengurangi risiko kerusakan sel liver akibat paparan radikal bebas.

Selain itu, ekstraknya juga membantu menghambat perbanyakan virus hepatitis B. Manfaat ini berasal dari kandungan nirtetralin.

Meski demikian, sebagian besar manfaat ini masih diteliti pada tikus, bukan manusia. Jadi, tetap butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaatnya langsung pada manusia.

5. Hipertensi

Daun meniran ternyata mengandung methyl brevifolin carboxylate yang bisa melemaskan pembuluh darah. 

Khasiat tersebut membuat aliran darah di tubuh lebih lancar sehingga jantung tak perlu bekerja terlalu keras saat memompa darah. Efeknya, tekanan darah pun tetap normal. 

Meski begitu, studi ini baru dilakukan pada tikus sehingga manfaat daun untuk hipertensi pada manusia masih harus diteliti lebih lanjut. 

Terlebih, ekstrak yang digunakan pada riset ini mungkin berbeda dengan ekstrak meniran yang dijual di pasaran.

6. Asam urat

Asam urat adalah peradangan sendi yang muncul akibat senyawa purin yang diubah tubuh menjadi senyawa bernama asam urat. 

Nah, asam urat ini lama-kelamaan menumpuk dan mengkristal sehingga menyebabkan nyeri sendi.

Dipercaya sebagai obat herbal asam urat, daun meniran hijau diklaim mampu membuang kadar asam urat di dalam tubuh melalui urine. 

Selain itu, tanaman ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan enzim xanthine oxidase, yaitu enzim yang mengubah purin menjadi asam urat.

Lagi-lagi, studi yang ada baru dilakukan pada tikus maupun uji coba pada sel-sel di laboratorium. Keamanan dan keampuhan daun ini sebagai obat herbal perlu dibuktikan lebih lanjut.

7. Tukak lambung

Daun meniran mengandung beberapa senyawa yang bisa mengurangi risiko tukak lambung, seperti:

  • gallic acid
  • beta-sitosterol
  • ellagic acid, dan 
  • alkaloid-4-methoxy-securinine.

Cara kerja keempat bahan ini belum diketahui sepenuhnya, tetapi mungkin karena mengurangi produksi cairan asam lambung dan melindungi lapisan dinding lambung.

Selain itu, daun ini bisa mengurangi peradangan yang timbul sehingga berpotensi meredakan gejala tukak lambung yang timbul. 

Manfaat ini berasal dari senyawa limonene, methyl-salicylate, phyllanthin, dan quercitrin.

Perlu diingat, peneliti masih menggunakan hewan untuk menguji keampuhan manfaat daun meniran ini.

Jadi, sebaiknya tidak menggunakan tanaman ini sebagai satu-satunya obat untuk tukak lambung.

Efek samping daun meniran

Meski ada beragam manfaat, efek samping pun tetap mungkin terjadi. Berikut efek samping obat herbal yang bisa Anda rasakan.

  • Sakit perut.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Mual.
  • Urine berdarah.

Penting Anda ketahui

Daun meniran sebaiknya tidak dikonsumsi pada wanita hamil, orang dengan alergi daun meniran, serta pasien dengan penyakit autoimun.

Cara mengonsumsi daun meniran

Anda bisa memperoleh manfaat tanaman herbal ini dengan mengonsumsi suplemen sirup daun meniran.

Selalu baca aturan pakai suplemen pada kemasan untuk mengetahui cara konsumsi yang tepat.

Dosis kapsul yang dianjurkan pada orang dewasa usia 12 tahun ke atas adalah 3 x 1 kapsul dalam sehari.

Untuk dosis anak-anak usia 1 – 12 tahun, berikanlah 5 ml suplemen sirup sebanyak 3 kali sehari.

Interaksi daun meniran dengan obat lainnya

Daun ini bisa memengaruhi cara kerja obat lain yang Anda gunakan. 

Perlu diketahui, obat ini bisa meningkatkan efek pada obat antimikroba, seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan antiparasit.

Kebalikannya, daun ini bertolak belakang dengan efek obat kortikosteroid dan obat penekan imun (imunosupresan) lainnya.

Daun meniran adalah daun yang dijadikan bahan utama pada suplemen imun di Indonesia.

Selain menjaga kekebalan tubuh, ada berbagai manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh.

Meski begitu, sebagian besar khasiat masih diuji coba pada hewan sehingga Anda jangan menjadikan daun ini menjadi satu-satunya obat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Buku Formularium Fitofarmaka Tahun 2022 | Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://farmalkes.kemkes.go.id/2022/06/buku-formularium-fitofarmaka-tahun-2022/

Patel, J. R., Tripathi, P., Sharma, V., Chauhan, N. S., & Dixit, V. K. (2011). Phyllanthus amarus: Ethnomedicinal uses, phytochemistry and pharmacology: A review. Journal of Ethnopharmacology, 138(2), 286-313. https://doi.org/10.1016/j.jep.2011.09.040

Phyllanthus niruri L. (2022). Retrieved 13 September 2022, from http://www.worldfloraonline.org/taxon/wfo-0000271623

Phyllanthus urinaria L. (2022). Retrieved 13 September 2022, from http://www.worldfloraonline.org/taxon/wfo-0000272302

Pentingnya Mengenal Kembali Jenis Obat Tradisional pada Masa Pandemik Covid-19 – Fakultas Farmasi UGM. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://farmasi.ugm.ac.id/id/pentingnya-mengenal-kembali-jenis-obat-tradisional-pada-masa-pandemik-covid-19/

Lee, N., Khoo, W., Adnan, M., Mahalingam, T., Fernandez, A., & Jeevaratnam, K. (2016). The pharmacological potential of Phyllanthus niruri. Journal of Pharmacy and Pharmacology, 68(8), 953-969. https://doi.org/10.1111/jphp.12565

Jantan, I., Haque, M. A., Ilangkovan, M., & Arshad, L. (2019). An Insight Into the Modulatory Effects and Mechanisms of Action of Phyllanthus Species and Their Bioactive Metabolites on the Immune System. Frontiers in Pharmacology, 10. https://doi.org/10.3389/fphar.2019.00878

Immunosuppressants: Definition, Treatment & What Is It. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/10418-immunosuppressants

Boim, M. A., Heilberg, I. P., & Schor, N. (2010). Phyllanthus niruri as a promising alternative treatment for nephrolithiasis. International braz j urol, 36, 657-664. https://doi.org/10.1590/S1677-55382010000600002

Lee, N., Khoo, W., Adnan, M., Mahalingam, T., Fernandez, A., & Jeevaratnam, K. (2016). The pharmacological potential of Phyllanthus niruri. Journal of Pharmacy And Pharmacology, 68(8), 953-969. https://doi.org/10.1111/jphp.12565

Abu Bakar, F. I., Abu Bakar, M. F., Rahmat, A., Abdullah, N., Sabran, S. F., & Endrini, S. (2018). Anti-gout Potential of Malaysian Medicinal Plants. Frontiers in Pharmacology, 9. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.00261

Mostofa, R., Ahmed, S., Begum, M. M., Rahman, M. S., Begum, T., Ahmed, S. U., Tuhin, R. H., Das, M., Hossain, A., Sharma, M., & Begum, R. (2017). Evaluation of anti-inflammatory and gastric anti-ulcer activity of Phyllanthus niruri L. (Euphorbiaceae) leaves in experimental rats. BMC Complementary and Alternative Medicine, 17. https://doi.org/10.1186/s12906-017-1771-7

Versi Terbaru

22/09/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Waspada! Begini Ciri-ciri Obat Herbal yang Berbahaya

7 Obat Herbal yang Membantu Mengatasi Hepatitis


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 22/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan